ISHY - 14

304 65 6
                                    

💜Happy Reading💜
.
.
.

"Lantas kenapa kau menolak?" tanya Sorim sambil menatapi sahabatnya yang masih terisak, disini mereka bingung siapa yang disalahkan dan jika saja Mina menerima mungkin Taehyung bisa menjaga jarak.

"Aku menolak karena tidak sanggup melihatnya nanti dikejar oleh para gadis dikampus terutama Irene, gadis itu sudah sangat terobsesi dengannya."

"Harusnya kau menerima, tidak perlu pikirkan yang aneh-aneh seperti itu dan aku yakin jika Taehyung masih menyukaimu." timpal Dahyun berusaha mengembalikan mood Mina.

"Aku kan takut!"

"Huh, ya aku tau kau takut. Tapi kau juga egois, na. Taehyung sudah lama menyukaimu hingga akhirnya dia ingin mengajakmu berkencan tapi kau menolak. Coba jika kau yang berada diposisinya bagaimana perasaanmu?"

"Bisa saja Taehyung ingin bergabung dengan Irene hanya untuk melihat apakah Mina cemburu atau tidak?" pikir Yeri membuat Minji mengangguk setuju.

"Iya juga."

"Sudahlah, aku akan berusaha menjauh dan melupakannya. Aku bisa pulang kembali ke Canada untuk tinggal bersama keluarga eomma." ucap Mina dengan cepat, lelah saja jika melihat sahabatnya terlalu banyak memikirkan.

"HAH?! Tidak-tidak. Kau tidak boleh pergi ke Canada, nanti kami dengan siapa lagi, na? Kau jahat sekali hiks."

"Dahyun cengeng, kan ada Jimin."

"Lalu, jika ada dia? Aku memerlukan sahabat karibku bukan seorang pria ya."

"Halah, jika Jimin mengajakmu berkencan juga kau pasti tidak bisa menolak kan?" tanya Sorim.

"Tentu saja, tidak baik menolak yang sempurna."

"Mina saja bisa menolak Taehyung." ucap Minji tiba-tiba membuat semua yang ada disana langsung terdiam.

Sorim memukul pelan lengan Minji. "Kau apa-apaan, ji."

"Astaga, kan memang benar."

"Jika kau ingin bersama Taehyung, maka tak ada salah juga." ucap Mina membuat Minji sedikit terkekeh. Sahabatnya sedang dilanda kecemburuan berat.

"Aku sudah punya, jika kau cemburu maka akui saja."

"Tidak ya!"

"Wuu!"

"Na, ponselmu berbunyi."

"Ya, aku tau."

"Makanya angkat!"

Mina yang malas pun segera meraih ponselnya dari dalam tas, melihat nama sipemanggil 'eomma' membuat Mina langsung mengangkat dan mengarahkan benda pipih itu menuju telinga.

"Kenapa, eomma?"

"Na, kau dimana sayang?"

"Di apartemen Sorim. Kami sedang mengerjakan tugas kelompok."

"Bisa pulang sekarang?"

"Untuk apa?"

"Pulang saja dulu, eomma ingin memberi tau sesuatu yang penting."

I STILL HAVE YOU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang