"Huhh.. sudah selesai!" ucap seorang gadis yang kini akan memasukkan laptop nya kembali setelah mengerjakan tugas kelompok antar mereka berlima. Kenapa hanya sendiri yang mengerjakan? Karena jika menunggu mungkin tidak akan selesai mengingat dirinya juga sedang tidak punya pekerjaan pagi ini.
"Tinggal kukirim email pada mereka nanti."
"Jangan terlalu lelah." ucap seseorang yang berjalan masuk tanpa mengucap salam maupun izin.
Dahyun yang masih membereskan barang-barangnya juga tidak akan menoleh, indra pendengarannya sudah mengetahui suara pria yang kini mulai duduk tepat didepannya dengan meja sebagai pembatas antara mereka.
Tentu kekasihnya, Cha Eun Woo.
"Terserah. Intinya saja untuk apa kau datang keruanganku tanpa meminta izin? Tidak diajarkan sopan santun oleh kekasihmu itu?"
"Kekasihku hanya kau, Kim Dahyun."
Dahyun pun tersenyum tipis.
"Jika aku mengajakmu keluar Malam ini untuk pergi Makan bagaimana? Kau punya waktu untuk kekasihmu yang ini?" tanya gadis itu, sorot matanya berubah.
"Malam ini aku ada—'
"Ya! Kau ada tugas kelompok ini, kau akan mengerjakan tugas ini dan itu padahal aslinya kau bertemu dengan Gresya bukan?"
Pria itu terdiam. Mencoba meraih kedua pundak gadis yang kini mulai terisak tertahan, namun dirinya menolak sambil menggeleng, "Jangan menyentuhku!"
"Tau dari mana jika aku selingkuh? Punya bukti?" tanya Eun Woo menantang sedangkan Dahyun langsung terkekeh.
Tangannya meraih ponsel yang ada didalam tas biru langitnya dan membuka album foto. Memperlihat dan menunjukkan langsung hingga pria itu tertegun.
Pria itu terdiam membuat Dahyun kembali menertawakannya. "Kenapa diam? Ini benar bukan jika kau bersama Gresya? Jawab aku!"
"Ya, itu aku!" satu bentakan membuat gadis itu kian terisak. Duduk dan membungkukkan tubuhnya hingga tangisnya pecah tak kala kekasihnya baru saja membentak dengan lantang. Hatinya sakit sekali.
Kembali berdiri tak kala tangan sang pria berancang akan memegangi tangannya, "Kita sampai disini saja."
Seakan dunia berhenti berputar membuat pria itu menatap iba kearah gadis yang baru saja memutuskan hubungannya. Sesakit itukah Dahyun dengan sikapnya?
"Y-ya?" seakan tuli, pertanyaan bodoh itu mengalir keluar dari mulutnya.
"Kita putus."
Dahyun segera keluar sambil tangannya mengusap pelan bagian pipi berisi yang berair itu, tidak ingin menjadi pusat perhatian hingga Dahyun mengeluarkan sebuah topi dari dalam tasnya, memakai sedikit terlalu kebawah hingga menutupi matanya yang mulai membengkak. Harusnya Dahyun meminta kacamata hitam milik Taehyung pada Mina saja tadi jika tau akan seperti ini.
Diam-diam menyaksikan hingga pria itu tersenyum kala melihat Dahyun yang baru keluar dari ruangan musiknya. "Aku senang kau putus dengan pria seperti dia." ucap Jimin sambil terus mengikuti langkah Dahyun yang mengarah pada perpustakaan.
***
"Aku mengantuk."
"Tidur saja."
"Bagaimana aku akan tidur jika kita masih diatas motor?!"
Pria itu terkekeh hingga kembali memegangi kedua tangan Mina yang melingkar dipinggangnya. Senang saja rasanya jika gadis ini mulai terbuka, harusnya nanti Taehyung akan mengucapkan terima kasih pada Jungkook, jika bukan karena motornya mungkin ini tidak akan terjadi.
"Aku senang sekali." ucap Taehyung.
"Kenapa? Kau tidur cepat malam tadi hingga senang sekali?" tanya Mina yang mulai merebahkan kepalanya dipunggung Taehyung.
"Hm, kupikir ini tidak akan terjadi. Kau tau? Kurasa aku senang sekali menjadi adik ipar Yoongi-hyung."
Mina yang mendengar sambil menutup mata pun hanya terkekeh. Sebegitu besarkah keinginan Taehyung ingin bersama Mina? Padahal, ini baru hari pertama mereka menjadi sepasang kekasih melalui tantangan konyol Taehyung.
"Yoongi oppa akan menghajarmu karena terlalu mengejarku."
Pria itu pun terkekeh.
"Aku rela dihajar olehnya asal kau berada di pihakku. Itu saja sudah cukup."
"Kau berlebihan." sinis Mina kembali menidurkan kepalanya hingga mereka kembali terdiam.
Mereka pun sampai didepan sungai Han yang langsung memberikan pemandangan indah untuk Siang ini. Suduk disalah satu bangku yang disediakan sambil angin yang berlalu menjadi penyejuk untuk keduanya.
"Setelah ini mau kemana lagi?" tanya Mina sambil menggerakkan kakinya setelah sekian lama duduk diatas motor.
"Bar?"
Plak!
"Kenapa hobi sekali memukul lengan kekasihmu sih, Jung Mina?" tanya Taehyung sambil tangannya kembali mengusap pelan bekas pukulan dari Mina. Pukulannya pelan tapi karena terlalu sering jadinya sakit.
"Salah sendiri." jawab Mina sambil berdiri meninggalkan Taehyung.
"Mau kemana?"
"Cari pacar baru, yang sekarang suka—'
Taehyung langsung berlari memeluk Mina hingga membuat gadis itu sedikit oleng saat menerima pelukan Taehyung. Bagaimana pun ukuran tubuh keduanya sangat jauh.
"Tidak, tidak mau."
Mina terkekeh dan kembali menjauhkan tubuhnya. Manarik Taehyung menuju kursi yang sebelumnya mereka duduki. "Malam ini Yoongi oppa akan pulang, aku sudah sangat merindukannya."
"Hm, kami akan menjemputnya Malam ini dan menginap dimansion mu."
Mina membelalakkan matanya sedangkan Taehyung hanya membalas sambil kedua alisnyanya naik keatas beberapa kali guna menggodanya.
"Kenapa harus menginap?"
"Kami sudah lama tidak berkumpul lagi pula Hyungsik juga akan ikut. Saudara laki-laki temanmu."
Mina terdiam sejenak kemudian mengangguk paham. "Aku akan mengajak Dahyun menginap saja kalau begitu."
Baru saja tangannya akan meraih ponsel yang ada didalam tas, ponselnya berdering terlebih dahulu lengkap dengan nama pemanggil 'Sorim' yang sudah tertera didepan layar. Segera mengangkat membawa benda pipih itu menuju telinganya.
Suara Sorim terdengar gelisah membuat Mina langsung berdiri sedikit panik.
"Mina cepat kesini, kekampus. Dahyun tidak sadarkan diri saat berada di Perpustakaan."
-bersambung-Aaaaa kok aku up perhari sih? Hiks kasian sama Dahyun tapi tenang, masih ada Jimin wkwkwk'))
Vote dan komen nya yaaaa!💜
KAMU SEDANG MEMBACA
I STILL HAVE YOU ✓
FanfictionBagaimana rasanya diajak date sama pria yang sedikit membuat risih tapi ternyata, kalian dijodohkan sejak lama? Kim Taehyung dengan berjuta pesona mendapat penolakan mentah-mentah dari adik hyung nya sendiri. Jung Mina adalah wanita incaran satu ka...