"Bagaimana ini? Kita kekurangan satu orang pria lagi."
"Maaf terlambat." ucap Mina sambil masuk kedalam kantin yang lumayan sepi. Kebanyakan para siswa sedang dilapangan dan siswi lebih memilih menghabiskan waktu didanau dan di perpustakaan.
"Dari mana saja kau! Kami sudah menunggu lama sekali." pekik Sorim saat melihat Mina baru akan duduk.
"Sudahlah, rim."
"Na, kita kekurangan satu anggota laki-laki lagi dan tadi kami sempat bertanya pada saem bagaimana jika kami menambahkan gadis juga tak apa. Intinya satu kelompok paling sedikit harus 10 orang." lanjut Dahyun sambil memberikan laptopnya, menyuruh Mina untuk melihat data.
"Kenapa harus 10 coba?" pikir Minji lagi.
"Karena ini dihutan, kau kan tau kita akan berapa lama disana dan jarak kita dengan kelompok lain sangat jauh. Oleh karena itu saem meminta kita untuk satu kelompok terdiri dari 10 orang." jelas Yeri sambil meminum coklat panasnya.
"Lagi pula ada dua pilihan, perdesaan dengan hutan. Tapi alasanku memilih hutan karena disana terjaga, air mudah didapat dan lokasi kita tidak terlalu jauh dari perdesaan. Lagi pula nilai kita akan bagus jika dihutan."
Minji hanya mengangguk, sembari menutup bacaannya dan memilih membantu para sahabat yang sudah dilanda kepusingan.
"Lalu bagaimana?"
"Bagaimana dengan Hyuna?" tanya Dahyun.
"Hyuna bersahabat dengan Jennie dan Jennie adalah geng Irene. Aku tidak ingin dia masuk kedalam kelompok kita." jawab Mina malas.
"Lalu? Bagaimana dengan Ruby?"
"Ruby yang satu angkatan dengan Irene dan sama-sama dari kalangan anak desainer bukan? Tidak, aku tidak ingin ada bau-bau Irene ya."
Dahyun memilih menahan amarahnya saja.
"Permisi.. Apa kalian kekurangan anggota? Bolehkah aku bergabung dan masuk didalamnya? Kumohon."
Mina, Dahyun, Sorim, Yeri dan Minji langsung menoleh kesamping dan menemukan seorang gadis cantik tinggi dengan kacamata baca sambil menatap kearah mereka secara bergantian dengan mata yang besar dan bibir tipis mengulas seukir senyuman manis.
Benar-benar gadis cantik.
"Kau—siapa?" tanya Mina pelan walau terlanjur dingin.
"Aku Chou Tzuyu, kita beda dua angkatan."
"Kau—sendiri? Tidak mungkin kau tidak memiliki teman." cibir Minji lagi sambil matanya mengelilingi sekitaran. Terlanjur curiga dengan gadis secantik Tzuyu tidak memiliki teman.
Gadis itu kembali tersenyum. "Aku tidak punya teman, Unnie. Aku hanya seorang kutu buku yang sering mengasingkan diri dari keramaian."
"Kalau begitu kau 11 12 dengan Minji."
"Kenapa aku, na!"
"Memang kau juga sepertinya, jika sudah memegang buku dan memakai kacamata maka orang yang berbicara tak akan kau dengarkan bahkan bom meledak pun tak kau hiraukan."
Yang lain sempat tertawa dengan ucapan Mina.
"Astaga, menusuk sekali."
"Kau, silahkan duduk." suruh Yeri dan Tzuyu langsung duduk dikursi kosong disamping Sorim, tepat didepan Mina.
"Isi datamu disini, kau resmi kami terima." ucap Mina seraya menyodorkan laptop Dahyun padanya.
Sebelum menerima, pandangan Tzuyu sempat berjalan mencari sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I STILL HAVE YOU ✓
FanfictionBagaimana rasanya diajak date sama pria yang sedikit membuat risih tapi ternyata, kalian dijodohkan sejak lama? Kim Taehyung dengan berjuta pesona mendapat penolakan mentah-mentah dari adik hyung nya sendiri. Jung Mina adalah wanita incaran satu ka...