ISHY - 33

230 46 13
                                    

"EOMMA!" pekikan lantang Mina menggema disepanjang pintu masuk hingga sofa diruang keluarga. Ibu dan Ayahnya baru pulang bahkan koper dan barang-barang lain juga masih berada disana.

"Astaga, aku lupa jika aku punya anak gadis!" pekikan sang ibu juga semakin membuat Mina bersemangat untuk memeluk. Melepas rindu antar keduanya sedangkan Yoongi dan Irene hanya bisa menggeleng, bersamaan dengan Taehyung yang datang dengan membawa barang belanjaan. Sebuah sogokan berupa alat make up agar dirinya diperbolehkan pergi.

"Mina rindu sekali, Eomma. Kenapa Eomma lama sekali perginya, huh?" tanyanya saat masih memeluk sang ibu. Ayahnya datang bersamaan dengan satu koper ukuran besar.

"Tidak rindu juga dengan Appa-mu ini?" Tuan Jung bertanya saat melihat adegan peluk-pelukan antar istri dan anak bungsu kesayangannya. Sontak Mina menoleh dan langsung berlari untuk ikut memeluk juga.

"Mina juga rindu Appa, rindu sekali."

"Appa juga merindukanmu sayang. Tidak bertengkar lagi kan dengan Oppamu?" tanya Tuan Kim setelah mengurai pelukannya.

"Jika Mina bilang tidak, artinya dia berbohong Appa. Tadi saja aku minta untuk menitipkan barang malah dia pelit sekali karena akan pergi kencan dengan kekasihnya." Yoongi menyela saat Mina baru saja akan menjawab hingga dirinya hanya bisa membalas juluran lidah dari sang adik.

"Kalian tetap saja tidak bisa akur padahal sudah akan menikah." Tuan Jung terkekeh, "Taehyung, bagaimana kabarmu nak?"

"Baik, Appa."

"Yoon, kau sudah pergi ke butik yang sudah Eomma carikan untuk pakaian pengantin kalian?" tanya Nyonya Jung.

Yoongi menggeleng, "Rencananya akan pergi sekarang, Eomma. Yoongi baru punya waktu sekarang." jawabnya, "Lagipula pilihan Eomma juga tidak akan mengecewakan, intinya jangan sampai Yoongi memakai gaun saja nanti." kekehnya.

Nyonya Jung ikut tertawa, "Astaga, Irene-ssi semakin cantik, berisi pula. Apa kau sedang hamil, sayang?"

Pertanyaan dari calon mertuanya pun sontak membuat Irene membelalakkan matanya. Menggeleng segera untuk menyadarkan kembali suasana mereka.

"Eomma, jangan membuatnya semakin malu." bantahan Yoongi pun membuat mereka semakin meluapkan tawa. Rasa letih menempuh perjalanan jauh pun sepertinya hilang langsung.

"Yah, padahal Eomma sudah sangat tidak sabar untuk memiliki seorang cucu darimu, Yoon."

"Eomma ..." ujar Irene lirih berusaha menahan rona merah di kedua pipinya agar tidak semakin terlihat.

Jika dihitung-hitung, sudah hampir beberapa minggu ini kedua orang tuanya baru bisa kembali. Mereka menyambut dengan tawa dan candaan dan tentunya mereka dijemput oleh Yoongi dan Irene mengingat adik kesayangannya itu memilih pergi berkencan dengan kekasihnya.

"Kau akan pulang, Kim?" Nyonya Jung bertanya saat melihat gerak gerik Taehyung yang mulai memakai kembali jas miliknya.

"Iya Eomma, besok saya ada penerbangan ke Jeju." jawabnya sopan, "Kalau begitu, saya permisi." pamitnya sopan.

Mereka mengangguk sedangkan Mina berjalan untuk mengantar Taehyung sampai keluar, bahkan sampai didekat mobil pun dirinya masih betah untuk melihat kepergian sang kekasih.

"Hati-hati untuk besok, ingat jangan melirik gadis-gadis disana." pesannya saat Taehyung mulai berdiri menatapnya seolah akan pamit pulang.

Pria berjas hitam itu terkekeh merasa gemas dengan sikap posesif kekasihnya yang kini masih cemberut. Bibirnya panjang sekali, Ya Tuhan. Bagaimana Taehyung tidak semakin cinta jika kekasihnya suka bertindak semenggemaskan ini dihadapannya?

I STILL HAVE YOU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang