ISHY - 15

318 60 12
                                    

Mina sedang tertidur didalam kamar, hanya sekedar merebahkan tubuh sambil melihat kelayar ponsel dan  terkekeh pelan, Taehyung sedang dilanda kerinduan berat padahal baru beberapa jam yang lalu mereka bertemu. Sekarang sudah pukul 12 lewat dan gadis ini masih setia membalas satu-persatu pesan yang dikirimkan padanya.

"Astaga, mana mau aku keluar dijam sekarang." gerutu gadis itu sambil membalas pesan Taehyung yang sedang mengajaknya untuk keluar sekarang juga.

"Aku tidur ya?"
Mina.

"Tidak, tetap temani aku."
Taehyung.

"Aish, dia suka sekali menggangguku." monolog Mina dengan jemari yang masih setia mengetik satu sama lain.

Sudah beberapa jam pula Mina menemani Taehyung walau hanya sekedar mengirimi pesan, awalnya pria itu meminta untuk menelfon dengan alasan sangat rindu suara Mina bahkan Taehyung juga beralasan ingin menelfon sampai Pagi dan semalaman bisa mendengar dengkuran dari Mina.

Mina pikir, dirinya tidak mendengkur saat tidur?

Padahal besok Senin, kegiatan kampus akan seperti biasanya dan Mina cukup benci itu. Padahal gadis itu ingin tidur seharian saja mungkin mau bahkan tanpa makan pun.

Baru saja akan merebahkan tubuh dan menyelimuti tubuhnya, suara yang terdengar nyaring serta Mina yakini juga ada barang mewah terjatuh dari ketinggian. Gadis itu langsung terlonjat kaget kala merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Mina memberanikan diri untuk berjalan menuju dekat pintu—sekedar menguping apakah benar ada masalah besar sedang terjadi diluar sana atau tidaknya.

Samar-samar, Mina mendengar.

"Bagaimana bisa kau berperilaku terlalu kasar, Yoon! Kau anak pria satu-satunya dikeluarga ini dan sekarang kau sudah melakukan kekerasan terhadap calon suami adikmu sendiri? Mau ditaruh dimana muka Appa nanti, nak!"

Mina yang mendengar pun sedikit merinding kala mendengar suara teriakan ayahnya yang Mina yakini tak jauh dari kamar, tempat tidur Mina memang kedap suara tapi jika sudah menyangkut bentakan mungkin bisa menembus langsung.

Plak!

Mendengar suara tamparan membuat Mina mau tak mau membuka pintu kamar dan berlari kearah Yoongi—Oppanya sudah dibasahi keringat bahkan air mata. Ujung bibirnya juga sedikit mengeluarkan darah dan Mina tidak suka jika ada kekerasan lagi terutama antar ayah dan kakak laki-lakinya. Sudah cukup Taehyung dan Yoongi saja.

"Appa, sudahlah!" bentak Mina tak kalah meninggi sambil tangannya terbentang guna melindungi Yoongi dari amukan.

"Membela Oppa mu atau Appa?"

"Aku tidak bisa memilih."

"Mina!"

Mina menggeleng pelan, memeluk Yoongi yang kini bahkan tak membalas pelukan sang adik. Baru hari pertama pulang sudah mendapat bencana seperti ini lagi? Mina bisa melihat sorot mata Yoongi yang kian memerah seakan sangat kelelahan.

"Oppa lelah kan? Istirahatlah, aku akan membantumu membuatkan teh hangat."

"Mina, dengarkan Appa,"

"Sudah cukup Appa memukul Oppa seperti tadi! Lihatlah, disini tak ada yang salah bahkan jika salah mungkin juga sama-sama salah. Kumohon jangan sakiti Yoongi Oppa, aku menyayanginya." isak Mina tersedu-sedu, tangannya masih setia memeluk pinggang ramping Yoongi yang diam tak membalas.

I STILL HAVE YOU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang