Usahakan vote sebelum
membaca!—————
Bergerak dari tidur saat merasakan kepalanya berdenyut lantaran masih merasa pusing. Gadis dari kalangan keluarga konglomerat itu mengedarkan pandangannya menatap sendu didalam kamarnya bernuansa putih dengan aroma obat-obatan yang saat ini tidak ada orang lain selain dirinya.
Meraih air didalam teko kaca tak jauh dari ranjang yang ditiduri lantaran merasa haus saat merasakan tenggorokannya kering sekali, butuh pasokan air—namun, tangannya yang diberi infus itu bergetar mengakibatkan teko kaca itu jatuh kebawah hingga mengeluarkan suara yang sangat-sangat nyaring. Bahkan gadis itu mendesis melihat bagaimana pemandangan lantai dibawah sana yang sudah dihiasi pecahan kaca.
"Ya tuhan, Mina!" teriakan panik sang Ibu yang baru saja membuka pintu saat mendengar suara nyaring dari dalam kamar yang ditiduri putrinya, "Kau ingin apa, hm? Mau minum? Jika mau minum, lain kali panggil Eomma saja diluar." lanjutnya sambil memberikan botol air yang baru dibuka segelnya.
Mina diam tak menjawab. Meminum air itu pun sedikit sekali bahkan tidak sampai seperempat dari ukuran banyaknya air, pikirannya kembali kacau kala mengingat kejadian itu lagi.
Menyadari rasa terdiam sang anak, lantas Nyonya Jung segera duduk diatas kursi yang ada disamping ranjang tempat tidur. "Kita sedang dirumah sakit, Kekasih temanmu, Minji lah yang menemukanmu pingsan dijalan." jelasnya seakan mengerti apa isi pikiran Mina sekarang.
"Seokjin memeriksa keadaanmu yang sempat menyadari adanya satu gejala yang aneh. Jantungmu berhenti berdetak selama beberapa detik, dan baru kali ini pula Eomma merasa bingung. Apa sebenarnya yang terjadi, sayang? Apa ada seseorang yang menyakitimu?"
Mendengar kalimat itu, Mina jadi kembali menangis. Sungguh, rasa sakitnya kembali datang saat kembali teringat semua memori dimana dirinya memutuskan untuk berakhir dengan pria yang teramat dicintainya. Sudah lama rasanya Mina mulai membuka hatinya, namun kembali disakiti.
"E-eomma ... O-op-pa," lirihnya terbata-bata memanggil sosok sang kakak laki-laki. Nyonya Jung segera memeluk putri kesayangannya yang sekarang kembali menangis didalam pelukan hangatnya.
"Tunggu sebentar, hm? Eomma panggilkan Oppa mu diluar." jawabnya sambil mencium sekilas pucuk kepala sang anak sebelum beralih keluar.
Mina menunggu sembari dirinya menangis dalam diam. Sakit ... Sungguh. Tapi itu semua sudah terjadi dan disaksikan oleh mata kepalanya sendiri, tak lama saat Mina menatap kosong ke bagian depan, proporsi tubuh memakai setelan jas kerja itu masuk kedalam ruangan Mina yang kini enggan untuk melihat.
Yoongi melihat dengan jelas dari sorot mata sang adik, melihat kondisi Mina yang dua hari belakangan ini semakin memburuk lantaran sering kali bermimpi yang tidak-tidak. Bahkan pria jakung itu pernah bertanya pada Seokjin—teman sekaligus kepercayaannya dalam mengurus Mina, akan tetapi pria itu tetap sama. Merasa aneh dengan yang namanya detak jantung berhenti beberapa detik, baru kali ini Seokjin menemukan penyakit seperti ini.
Jika boleh jujur pun banyak para perawat yang merinding. Menganggap jika saja jantung itu tidak berdetak kembali, pasti hanya satu yang ada—mati. Intinya pria itu merasa tidak ada beban berat yang dipikul adiknya sendirian—itu menurut dirinya.
"Mina ..." panggil Yoongi hati-hati.
Gadis Jung yang sempat melamun itu pun segera merekahkan senyuman tipis guna tidak ditanya yang aneh-aneh. Lekas, Mina menggeser duduknya yang semula ditengah ranjang kini menjadi sedikit keujung. Menepuk pelan lantaran meminta sang kakak untuk duduk disampingnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/242008730-288-k718080.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I STILL HAVE YOU ✓
FanficBagaimana rasanya diajak date sama pria yang sedikit membuat risih tapi ternyata, kalian dijodohkan sejak lama? Kim Taehyung dengan berjuta pesona mendapat penolakan mentah-mentah dari adik hyung nya sendiri. Jung Mina adalah wanita incaran satu ka...