"Lady Crystal Lenoir telah tiba."
Pesta pertunangan berlangsung sangat meriah. Semua bangsawan di Clairentina sepertinya datang memenuhi undangan Kaisar. Mungkin semua orang di Clairentina datang ke pesta malam ini karena aula tampak sangat ramai. Aku dapat melihat kilauan permata dan berlian dari perhiasan-perhiasan yang dipakai para wanita tamu undangan. Gaun-gaun indah nan mahal yang mereka kenakan memeriahkan aula pesta dengan beraneka warna. Para pria bangsawan dengan pakaian resmi mereka tampak sangat rapih dan berwibawa. Cincin-cincin batu mulia yang dikenakan para pria bangsawan itu berkilau di bawah cahaya lampu gantung, menyilaukan pandangan. Aku dapat mencium aroma parfum dan wine menyebar di seluruh ruangan. Lirikan sinis dan bisikan-bisikan para wanita dan pria bangsawan memenuhi aula megah ini. Mereka semua berbisik-bisik saat aku mulai memasuki aula pesta dansa. Semua mata tertuju padaku. Tapi bukan sejenis tatapan yang ramah. Lebih seperti tatapan takut, tatapan benci dan merendahkan.
"Lihatlah matanya. Aku belum pernah melihat warna mata yang sama persis seperti warna darah."
"Mengerikan sekali."
"Bahkan auranya terasa mengerikan."
"Kasihan sekali Putra Mahkota. Dia pasti tidak menginginkan pertunangan ini."
"Ini sebuah penghinaan terhadap kekaisaran. Bagaimana bisa mereka membiarkan wanita pembunuh itu menjadi pendamping hidup Yang Mulia Putra Mahkota?"
Aku hampir saja tersedak tawaku. Tidak. Aku harus bisa menahan diri. Akan sangat tidak sopan jika aku tiba-tiba tertawa di acara formal seperti ini. Lihat, aku bahkan lebih sopan daripada orang-orang yang menyebut diri mereka sebagai bangsawan itu.
Wajar saja jika semua orang memperhatikanku. Bukan saja karena aku adalah bintang utama dalam pesta malam ini, tapi juga karena aku berasal dari keluarga Lenoir. Aku mengingat-ingat kembali sejarah kekaisaran Clairentina yang pernah kupelajari. Sepertinya belum pernah ada dalam sejarah seorang wanita dari keluarga Lenoir yang bertunangan dengan anggota keluarga Kaisar, terlebih lagi Putra Mahkota Kekaisaran. Mungkin namaku akan tercantum dalam sejarah. Sebagai 'monster' pertama yang bertunangan dengan seorang Putra Mahkota. Dan aku berharap—aku mengusahakan—agar dalam sejarah itu, namaku hanya tercatat sebagai tunangannya, bukan istrinya.
Bicara tentang tunangan, dimana orang itu? Ini adalah pesta pertunangan kami, apa dia memutuskan untuk tidak datang juga sama seperti dia memutuskan untuk tidak datang pada hari kedatanganku kemarin? Meski sebenarnya aku juga tidak benar-benar berharap dia datang.
"Putra Mahkota Alexandrite de Eclair le Clairentina telah tiba."
Mereka mengumumkan kedatangannya dan dalam sekejap, semua mata tidak lagi tertuju padaku, melainkan padanya. Tapi berbeda dengan jenis pandangan penuh penghinaan yang mereka lemparkan padaku, tatapan mereka semua saat ini persis seperti orang buta dalam gua gelap gulita yang melihat cahaya untuk pertama kalinya. Aku turut mengalihkan pandanganku padanya. Dia datang dan berjalan ke arahku.
Oh, jadi itu targetku. Maksudku, tunanganku.
Aku harus mengakui Kevin memiliki penilaian yang bagus. Alexandrite memang tampan. Bahkan dari kejauhan dia tampak tampan. Dia tinggi, mungkin tingginya sama dengan Devlin. Garis wajahnya sempurna. Tidak terlalu kaku dan tajam seperti garis wajah kami para Lenoir. Rambutnya berwarna hitam dan berkilau di bawah cahaya lampu dan matanya sangat indah. Warna apa itu? Sepertinya aku belum pernah melihat warna mata secantik itu. Seperti warna biru samudra tapi juga seperti warna hijau padang rumput di musim panas, bukan, sepertinya itu warna ungu langit malam yang bercampur dengan semburat warna mawar merah. Aku tidak benar-benar yakin karena tidak melihatnya cukup dekat. Mungkin campuran berbagai warna yang membuat matanya tampak seperti berubah-ubah warnanya setiap kali dia berkedip. Atau mungkin itu hanya efek cahaya lampu? Aku merasa perlu melihatnya dari jarak dekat untuk memastikan warna matanya yang membuatku sangat penasaran entah kenapa. Aku tidak dapat mengalihkan perhatianku darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Kill Your Rich Husband
FantasiSebuah permintaan dari Istana sampai ke Keluarga Lenoir yaitu tugas untuk membunuh Putra Mahkota. Tidak diketahui siapa yang memintanya, tapi karena kesepakatan Keluarga Lenoir dengan keluarga Kaisar, Keluarga Lenoir harus melakukan tugas itu tanpa...