TERUNGKAP

3 0 0
                                    

========================
Di dalam hutan Pukul 21.01
========================

Warga dan para murid masih mencari Dipa dan Ervin yang hilang di dalam hutan. Entah kenapa, mereka merasa kalau suasana hutan itu begitu mencekam bukan karena ada bunyi - bunyian yang aneh, tetapi karena hutan itu terasa sangat sunyi, begitu senyap sampai langkah kaki mereka terdengar begitu mengerikan.

Ian yang penakut, berjalan dengan tubuhnya yang bergidik. Ian memang suka menonton film horror, tetapi dirinya tak bisa dibawa ke tempat yang sangat horror, seperti hutan ini.

Disaat ia sedang menyoroti gelapnya hutan tersebut, ia melihat sebuah cahaya seperti api dari kejauhan. Ia pun terhenti dan tak sadar berjalan menuju kearah cahaya tersebut. Sesampainya di tempat itu, Ian merasa terhipnotis dengan kilauan cahaya yang indah tersebut. Disaat ia akan menyentuh cahaya itu, tiba - tiba cahaya itu dengan cepat memasuki tubuh Ian.

Ian pun kaget, langsung panik berteriak ketakutan karena hal itu. Ia meraba - raba tubuhnya, takut terjadi hal yang tak ia inginkan.

Warga yang mendengar teriakan Ian pun langsung menuju kearah suara tersebut. Sesampainya warga di tempat Ian langsung menanyakan perihal apa yang ia alami dan kenapa ia sendirian, tak lama waktu berselang Setyo datang dengan buru - buru menghampiri Ian dan bertanya - tanya.

"Cahaya Api?" tanya Setyo setelah mendengar cerita Ian.

Dalam hati Setyo, ia berkata seperti ada yang aneh, karena disaat teriakan Ian terdengar ia melihat sebuah cahaya kuning oranye terhempas dan membelah gelapnya hutan, yang pusatnya tak jauh dari tempat Ian berada sekarang.

Setyo yang penasaran pun mulai menyoroti beberapa meter dari tempat ia berdiri. Terkejut ia, melihat sebuah gubuk reyot berdiri, padahal tadi ia tidak melihat apapun disitu.

Setyo pun memanggil para warga, dan menyuruh menggeledah tempat tersebut.

Tetapi dalam gumaman para warga terdengar kalau itu adalah rumah seorang pemuja iblis yang ia dengar saat mereka masih kecil. Tak menyangka kalau di dalam hutan tersebut ada rumah tersebut, padahal ada beberapa warga yang pergi mencari rumput di dalam hutan dan tidak pernah melihat ada gubuk di sekitar situ.

Dalam keadaan takut, para warga pun mulai mendekati gubuk tersebut. Warga bersiap untuk membuka pintu gubuk itu.

Disaat terbuka, angin yang sangat dingin berhembus dari dalam gubuk tersebut.

Para warga yang merasakan hal tersebut, merinding dan perlahan mundur. Tetapi Setyo berjalan masuk kedalam tanpa rasa takut. Para warga yang melihat keberanian anak itu pun langsung mengikuti nya dari belakang.

Mereka semua pun melihat - lihat gubuk tersebut, tak ada apa - apa disana, hanya ruang kosong beralas tanah. Disaat seorang warga pergi ke sebuah ruangan yang agak besar, ia menginjak sesuatu yang membuat ia terperosok ke dalam tanah. Mereka pun terkejut mendengar suara itu, dan langsung menghampiri nya. Ternyata disalah satu ruangan tersebut, ada sebuah jalan rahasia menuju ruangan bawah tanah.

Setyo langsung menelusuri jalan tersebut dan menolong warga yang terperosok tersebut.

Disaat ia sedang membangunkan warga itu, ia terkejut melihat makhluk hitam besar mirip kelelawar tergeletak dan disamping ada seseorang yang Setyo kenal.

"Dipa!!" Setyo berteriak, lalu berlari menuju Dipa yang sedang terkapar.

Para warga pun turun satu persatu ke ruangan tersebut, mereka terbelalak kaget melihat makhluk yang mengerikan itu ada di situ.

Para warga pun mengira kalau itu adalah Ahul, sebuah makhluk mitos dari Tanah Jabanara, berbentuk seekor kelelawar besar yang sering meneror warga desa saat malam tiba.

Tetapi ada yang mengira itu adalah siluman dari manusia pemuja iblis, karena kelelawar itu menyerupakan seorang wanita.

Para warga pun langsung membawa Ervin dan Dipa keluar dari ruangan tersebut.

Mereka semua mempercepat langkahnya, karena ketakutan oleh penemuan makhluk mitos yang mereka lihat dengan sendirinya.

Tak lama, mereka pun menembus hutan dan terlihat para ibu - ibu warga setempat menunggu kedatangan suami - suami mereka yang pergi mencari anak - anak yang hilang.

Lalu Dipa dan Ervin langsung di rawat oleh para warga dan ada seorang dukun atau paranormal melakukan sesuatu seperti menjauhkan makhluk halus dari tubuh mereka. Disaat dukun tersebut mendekati Dipa, tiba - tiba saja ia terpental begitu saja padahal tidak ada apa - apa disitu, hanya ada Dipa yang terbaring lemas. Lalu dukun itu berkata bahwa sudah selesai, ia pun berjalan pelan dan kabur dari tempat itu.



===================

Pukul 06.34 Pagi hari

===================

Dipa pun terbangun, matanya yang masih belum terbuka seluruhnya memberikan kesan seperti kelelahan.

Seorang wanita yang dari tadi di sampingnya pun melihat Dipa terbangun dan langsung memeluknya.

"Nak, kamu enggak apa - apa kan? Apa masih ada yang sakit?" suara wanita itu pun terdengar serak seperti menangis.

Dipa pun menengok kearah suara itu dan perlahan membuka mata nya keseluruhan. Ia pun tersenyum karena itu adalah Ibu nya.

"Ternyata ibu, aku kira siapa tiba - tiba baru bangun tidur di peluk - peluk, udah ah kayak anak kecil aja!" imbuh Dipa kepada ibunya itu.

Ibunya yang mendengar perkataan anaknya tersebut semakin menangis dan tak terhenti.

"Untung kamu baik - baik saja nak, ibu khawatir terjadi apa - apa denganmu, kamu pingsan selama seminggu, tau enggak?" ungkap ibunya tersebut sambil menangis. "Paaak! Anakmu sudah bangun!" teriak ibu itu dari dalam ruangan.

Pintu pun terbuka dan terlihat seorang pria berkumis dengan wajah terkejutnya. Disaat ia melihat Dipa, ia pun menangis dan langsung berlari dan memeluk Dipa. Di luar terlihat ada Setyo, sahabat Dipa sedang melihat dari kejauhan.

"Seminggu?" gumam Dipa dalam hati.
"Padahal aku merasa seperti baru saja bangun tidur di kamar!" gumam nya lagi di dalam hati.

Disaat Dipa sedang penasaran kenapa ia bisa pingsan selama seminggu, tiba - tiba saja ada suara yang berbicara kepadanya.

"Itu karena kau baru pertama kali menyatukan SUKMA mu secara langsung, nanti juga terbiasa!" bicara suara itu di dalam pikiran Dipa.

Dipa pun terkejut dan mencari - cari suara tersebut, tetapi ia tidak melihat ada seseorang selain Ibu dan Ayahnya.

Orang tua Dipa pun bingung lalu menanyakan kenapa ia seperti mencari - cari sesuatu.

Tiba - tiba suara itu terdengar lagi.

"Aku ada didalam dirimu cah! Kan kau sendiri yang menjalin Penyatuan SUKMA, gimana sih? Lupa?" bicara suara itu lagi kepada Dipa.

Dipa yang mendengar jelas suara itu pun, bertanya - tanya kepada orang tua nya tersebut kenapa di dalam pikirannya ada suara yang berbicara.

Dipa pun memukul - mukul kepalanya, orang tua nya pun panik melihat tingkah anaknya tersebut, lalu ayahnya pun menekan tombol untuk memanggil dokter.

"Anak ku kenapa menjadi gila pak!" teriak panik ibu itu.
"Jangan bicara aneh - aneh kamu bu, anak kita baik - baik pasti!" ucap bapak itu menenangkan istri nya tersebut.

Tak lama kemudian dokter pun datang dengan dua perawat. Melihat Dipa seperti orang yang tak bisa mengendalikan diri, dokter tersebut pun memberikan obat penenang melalui suntikan.

"Nak Dipa tidak apa - apa, ibu, bapak! Itu hanya efek trauma dari kejadian yang menimpa nya tempo hari lalu, biarkan ia istirahat dulu, jika sudah sadar, tolong jangan beri ia pertanyaan yang berat - berat ya bu, bapak!" ungkap dokter tersebut, lalu ia pun keluar ruangan.

=======================
Jauh di dalam pikiran Dipa
=======================

"Ternyata, yang menjalin Penyatuan SUKMA denganku adalah bocah yang lemah." wajahnya menjadi datar setelah melihat Dipa yang bereaksi seperti itu.

PERTAMA : SUKMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang