Mereka semua terkejut melihat kehadiran seseorang yang tak terduga akan mereka lihat secara langsung. Hal itu membuat mereka secara langsung menundukan kepalanya tanpa sadar.
"Ini sungguh tak adil, kalian memulai rapat wali murid tanpa menunggu saya terlebih dahulu!" ucapnya pelan tapi bisa mencekik mereka semua.
Iya pun duduk dengan kursi yang sudah dipersiapkan oleh asistennya tersebut, dan mempersilahkan mereka untuk melanjutkan pembicaraan yang mungkin sempat terhenti.
Bukannya senang dengan kedatangan orang tersebut, itu malah membuat semua yang ada disitu membisu.
"Pak Rich! Kenapa bapak bisa ada disini?" tanya Dipa terkejut.
"Kenapa? Bukannya anakku adalah sahabatmu yang bersekolah dan satu kelas denganmu, benarkan, Nak Dipa?" ucapnya bertanya balik.
"Iya pak itu benar, tetapi maksud saya kenapa bisa tau dengan hal ini?" tanya nya penasaran.
"Hmm.. Menurutmu bagaimana? Tentu saja rahasia!" ucapnya sambil tersenyum.
Melihat percakapan mereka berdua, membuat semua wali murid dan kepala sekolah berkeringat dingin. Mereka tak percaya kalau Dipa mengenal orang itu. Tidak, kalau hanya mengenal orang itu hampir semua mengetahuinya. Tetapi ia berbicara dan orang itu pun mengenal Dipa. Mereka merasa seperti ketiban sial berkali - kali akibat ulah kedua anak itu.
"Kalau tidak ada yang mau berbicara, maka izinkan saya berbicara!" ucapnya membuat mereka makin lemas.
"Baik pak silahkan!" jawab pak kepala sekolah.
"Jadi, kemarin lusa ada sebuah kejadian yang membuat keluarga saya terusik dan tidak tenang, dan lagi saya mendapat laporan kalau anak saya hampir saja dicelakai, emm tidak, itu sudah termasuk kedalam pelecehan seksual oleh murid lelaki dari sekolah ini!" ungkapnya sambil menghidupkan rokok yang sudah ada di mulutnya.
"Ahh.. Mungkin itu tidak benar p-"
"Siapa yang menyuruh kau untuk berbicara! Aku tidak bertanya kepadamu, aku bertanya kepada para murid laki - laki yang wajahnya sudah tak karuan ini!" bentaknya sambil menatap mereka.
Pak kepala sekolah itupun terdiam setelah di bentak oleh Pak Rich. Para murid yang menjadi sasaran selanjutnya Pak Rich itu langsung pucat dan bahkan ada yang sampai pingsan karena merasa ketakutan.
Mereka ketakutan sampai tak bisa berbicara, tiba - tiba saja seorang wanita yang berada disitu menanyakan kenapa hanya anak mereka saja yang di curigai.
"Anak saya tidak salah, yang salah itu mereka berdua!" sambil menunjuk Dipa dan Setyo.
"Lihat anak saya sampai babak belur begini, mungkin anak saya ingin melindungi anak bapak yang sedang dilecehkan oleh mereka berdua, lihat tampang mereka, miskin, sudah pasti akan memiliki otak yang kotor dan jorok saat melihat anak bapak!" lanjutnya memberikan penyangkalan.
"Begitu?" tanya Pak Rich kepada wanita tersebut.
Wanita itu hanya bisa mengganggukan kepala nya saat ditanya.
"Jadi, kalian lebih berani mengarang cerita dan memutar balikkan fakta yang ada ya?" tanya nya sambil memegang sebuah flashdisk ditangannya.
Terkejut mereka semua melihat apa yang ada di tangan Pak Rich, mereka berpikir mungkin saja di dalamnya ada bukti bahwa anak - anak mereka bersalah, dan mereka pun merasa terpojok dan tak ada jalan keluar.
Tetapi mereka juga berpikir kalau saja itu hanya jebakan yang diberikan oleh Pak Rich, untuk menjebak anak - anak mereka.
"A-a-apa itu?" tanya salah satu wali murid.
"Ini? Ini adalah file yang bisa membuat anak - anak kalian di bawa ke kantor polisi!" jawabnya tegas dan mengintimidasi.
"Bawakan Laptop saya!" perintahnya kepada asistennya tersebut.
Lalu ia pun menontonkan video itu kesemua orang yang ada disitu.
Mereka semua ketakutan sampai menelan ludah pun terasa susah.
"Bisa saja itu hanya CG buatan bapak ya kan? Bagaimana bisa kami percaya kalau isinya adalah asli?" tanya nya lagi salah satu orang tua murid ketakutan.
"Maksud anda, anda ingin masalah ini dibawa keranah hukum pihak berwajib? Begitu?" tanya nya balik mengancam.
Semua orang terdiam membeku mendengar hal itu, tetapi tak lama kemudian mereka histeris dan memohon kepada Pak Rich agar tidak dibawa keranah hukum, dan mereka ingin diselesaikan secara musyawarah saja.
Pak Rich pun berkata kalau Dipa dan Setyo adalah orang yang menyelamatkan anaknya, dan ia meminta agar pak kepala sekolah untuk tidak mengeluarkannya, karena itu sangatlah tidak adil bagi mereka.
"Tentu saja mereka ini anak murid kebanggaan saya, berani menolong demi nyawa orang lain, sudah seperti Super Hero dalam komik!" ungkapnya membenarkan omongan Pak Rich.
Dipa dan Setyo akhirnya merasakan leganya masalah yang rumit ini terselesaikan langsung. Tetapi ada yang mengganjal Dipa dengan perbuatan Pak Rich tadi, lalu ia pun berlari menuju kepadanya.
"Pak Rich!" panggilnya sambil berlari.
"Ada apa, bukankah masalah kalian sudah selesai, sekarang lindungilah anak tercinta ku, jika sampai terjadi hal itu lagi, aku sendiri yang akan membunuhmu!" ungkapnya sambil melototi Dipa.
"Aku hanya ingin bertanya satu hal, bolehkah?" tanya Dipa penasaran.
"Oke, silahkan, asal kau tidak menanyakan hal bodoh dan membuang waktu ku, cepat!" jawabnya mempersilahkan.
"Video tadi, itu sangat aneh. Aku sudah melihat semua sisi kalau di gedung tak terpakai itu sudah tidak ada sama sekali CCTV yang tersisa! Darimana bapak mendapatkan video tersebut?" tanya nya beruntun.
Pak Rich pun tersenyum mendengar perkataan Dipa, ia merasa memang Dipa bukanlah anak sembarangan yang dengan gegabah menolong putrinya tersebut.
"Kau mau tau hal remeh seperti itu?" tanya nya sambil tertawa ringan.
"Tetapi, itu adalah rahasia! Sayang sekali kau tidak bisa mendapatkan jawaban yang menenangkan hati, sudah lah kau tak perlu tau hal itu, yang paling penting, terima kasih sudah menolong putri ku kemarin. Maaf sewaktu dirumah aku berlagak agak kasar, Kalau begitu saya pergi dulu, Nak Dipa!" ungkapnya menyembunyikan sesuatu, sambil berterima kasih kepadanya.
"Baik pak, kalau itu jawabanmu, saya hanya penasaran, semoga harimu menyenangkan!" ucapnya mendoakan Pak Rich saat berjalan pergi.
"Dipa Agung, kau adalah anak yang misterius dan memiliki sebuah potensi, akan ku pantau kau setiap pergerakan mu!" gumamnya dalam hati.
=============
Di dalam kelas
============="DIDIII!! Bagaimana tadi di ruangan pak kepala sekolah? Sepertinya kamu lelah sekali ada apa?" tanya Zia yang sangat penasaran.
"Ziiiii, kenapa ayahmu bisa tiba - tiba ada di ruangan kepala sekolah? Itu sangat menakutkan, bahkan semua orang tidak berani menatapnya, itu sangat melelahkan!" jawab Dipa sambil membaringkan kepalanya diatas meja.
"Ada ayah kemari? Kenapa aku tidak diberitahukan dengannya ya?" ucapnya makin penasaran.
"Apa yang ayahku bicarakan?" tanya nya lagi kepada Dipa.
"Haaaaah... Itu tidak penting, yang penting kehadiran ayahmu membawa keberuntungan kepada kami berdua, aku sangat bersyukur kenal dengan orang tua mu!" ungkapnya sangat bersyukur.
Ziani yang mendengar hal itu pun, merasa kalau keluarganya seperti sudah mau menerima Dipa, walaupun Dipa bukan orang dengan status yang tinggi, tetapi ayahnya mau berbicara dengannya, menurut Ziani itu hal yang sangat langka.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERTAMA : SUKMA
FantasyCerita ini bermula, Dari seorang anak SMA yang di takdirkan untuk mengemban tugas melindungi bumi dari ancaman berbahaya. Dibantu dengan sahabat - sahabatnya, ia akan membasmi apa yang menghalanginya. Pertama SUKMA akan menjadi novel pembuka untuk s...