29 November 2021
================"Anak - anak, seminggu lagi kita akan mengadakan Ujian Semester Genap! Jadi mulailah belajar dengan sangat giat mulai hari ini, melebihi hari biasanya!" Ungkap guru itu mengagetkan sebagian murid di kelas.
"Baiik Buu!" jawab serentak para murid dengan panik dengan pernyataan guru tersebut.
===========
Jam istirahat
==========="Haduuuh!" ucap Dipa sambil memegang kepalanya.
Setyo dan Ziani melihat hal itu dan langsung menanyakan apa yang terjadi.
"Cuma gara - gara mau ujian aja kamu begitu, kan tinggal belajar aja Didi!" jawabnya sambil tertawa mendengar alasan Dipa yang tak masuk akal.
"Iya bener tuh, kamu sih jarang belajar!" lanjut Setyo.
"Tapi aku bego kalau masalah pelajaraaann!" ungkapnya lagi sambil histeris.
"Kan ada kami yang akan membantu mu, itulah gunanya sahabat, saling menolong saat dibutuhkan!" ungkap Ziani. Diikuti Setyo yang membenarkan hal tersebut.
Dipa hanya bisa tersenyum melihat mereka berdua mengatakan hal itu, hatinya penuh dengan cinta dan kasih sayang mereka.
"Mulai hari ini, datang lah kerumah ku, kita akan belajar bersama! Oke?" ajak Ziani kepada mereka berdua.
Dipa dan Setyo pun menyetujui hal itu, apalagi rumah Ziani katanya mempunyai banyak buku di salah satu ruangan belajarnya.
=========================
Dirumah Ziani, Ruang Belajar
========================="Hari ini kita akan belajar MATEMATIKA!" tegas Ziani kepada mereka berdua.
Dipa dan Setyo yang mendengar hal tersebut langsung merasa mual dan ingin muntah, padahal hanya mendengar namanya saja.
Mereka pun akhirnya pusing bersama mempelajari nya melalui Ziani. Ia sangat pandai dalam pelajaran apapun, itulah kenapa ia bisa menjadi murid teladan baru di sekolah walaupun terbilang anak baru.
"Kalian baru begitu saja, nyawa nya sudah melayang - layang. Bagaimana nanti waktu ujian?" tanya Ziani geleng - geleng kepala melihat mereka berdua.
Lalu tak lama kemudian, ibunda Ziani datang sambil membawakan makanan ringan kepada mereka. Tentu saja mereka berdua bersemangat kalau soal makanan. Ibunda Ziani hanya tertawa melihat tingkah mereka seperti anak - anak.
Setelah itu, Ziani kembali memaksa mereka untuk belajar kembali. Karena menurut Ziani, ini untuk masa depan mereka bukan dirinya sendiri.
Mereka mau tak mau harus mengikuti omongan Ziani, akhirnya mereka belajar kembali selama seminggu dengannya sepulang sekolah.
====================
Senin, 6 desember 2021
====================Hari dimulai nya ujian pun datang.
Semua murid sudah dalam keadaan siap, begitu pun dengan mereka bertiga yang sudah belajar dengan giat selama seminggu.
Ziani menyemangati mereka berdua dengan senyuman, agar mereka tidak gugup.
Kertas ujian pun dibagikan, kelas pun langsung hening dan semua fokus pada kertas ujian yang ada di depan mereka. Dipa sedikit gugup saat pertama kali melihat soal ujian tersebut. Tetapi saat ia baca, ia sangat familiar dengan soal - soal tersebut. Ia merasa sangat bersyukur karena sudah belajar dengan giat. Lalu ia pun dengan tenangnya mengerjakan hal soal ujian tersebut.
Lalu ujian pun selesai.
Mereka semua gugup dengan hasil yang akan dibagikan oleh wali kelas.
Satu per satu nama murid dipanggil oleh guru wali kelas untuk mengambil hasil penilaian dari usaha mereka masing - masing. Giliran Dipa dipanggil, ia berkeringat saat jalan menuju kehadapan guru. Saat ia sudah didepannya, ibu guru itu pun mengernyit kan dahi nya seolah - olah ada yang aneh dengan kertas ujian milik Dipa.
Tetapi kemudian, ia tersenyum dan memberikan selamat kepada Dipa karena nilainya semester ini meningkat, dan memiliki kemajuan.
Ia pun sangat senang melihat hasilnya, lalu ia pun menatap Ziani dan Setyo dengan senyuman gembira, ia merasa kalau usaha keras memang tak akan mengkhianati hasil.
Semua murid sudah terpanggil dan terakhia giliran Ziani, ia pun maju tanpa rasa takut. Saat guru melihat nilai - nilai Ziani, ia pun terkagum karena nilai Ziani mendekati sempurna. Ia merasa sangat senang dan kembali ketempat duduknya sambil menyombongkan diri kepada kedua sahabatnya itu.
Setelah itu, hampir semua kelas mengadakan sebuah acara untuk melepas penat mereka setelah ujian semester genap, mereka membuat semacam lomba dan festival kecil di sekolahan selama tiga hari.
Ada yang mengadakan lomba sepak bola antar kelas, lomba menari, lomba bernyanyi, sampai ada yang membuat makanan untuk dijual di lingkungan sekolah, itu mereka lakukan untuk bersenang - senang dan merasakan syukur atas kerja keras mereka selama seminggu kebelakang.
Dipa, Setyo dan Ziani memikirkan mereka akan mengikuti lomba apa saat acaranya dimulai, lalu Dipa dan Setyo pun memberikan usul.
"Aku dengar ada lomba baru yang akan diadakan tahun ini, namanya lomba kecantikan!" ujar Dipa sambil menatap Ziani.
Ziani yang melihat tatapan mereka pun merasa kalau dirinya harus ikut lomba itu.
"Enggak - enggak! Aku tidak mungkin ikut lomba itu, sudah pasti aku kalah!" ucap Ziani menolak.
"Kenapa begitu, kalau belum dicoba siapa yang tau, kan?" ucap Setyo memojokan Ziani.
"Iya, iya... Anggap saja sebagai meramaikan lomba baru ini, kan kamu biasanya semangat untuk menjadi yang terbaik!" ujar Dipa.
"Aahhhh.. Emmmmm.... Nggggggg...!" gumam Ziani sambil memikirkan sesuatu.
Ia merasa betul juga apa yang dikatakan oleh mereka berdua, karena lomba kecantikan ini baru ada tahun ini, pasti peserta nya masih sedikit.
"Baiklah, kapan lomba nya dimulai?" tanya Ziani kepada mereka.
"Lombanya mulai di hari terakhir acara ini, karena lomba baru jadi mereka akan membuat lomba ini terasa spesial!" ucap Dipa.
"Oke, masih ada waktu untuk menyiapkan kostum, jadi sekarang bagaimana?" tanya nya lagi.
"Kamu mempersiapkan diri saja dan kostumnya, dan kita sebetulnya sudah mendaftarkan mu ke lomba itu Zi!" ungkapnya sambil memperlihatkan formulir pendaftaran.
"Haaaaah! Kalian ini, mendaftarkan ku ke sebuah lomba tanpa bicara dulu kepadaku!" ucapnya sebal dengan ulah mereka.
"Hehe maaf!" ucap mereka berdua meminta maaf.
Ziani pun pergi meninggal kan mereka dengan wajah ngambek, tetapi itu malah membuat Dipa dan Setyo tertawa melihat tingkah Ziani yang terasa sangat menggemaskan.
Mereka berdua pun menghampiri Ziani yang sudah jauh di depan dengan berlari. Ziani masih saja merasa kesal dengan mereka, tetapi lama kelamaan ia pun tertawa juga.
Lalu 2 hari pun berlalu.
Lomba kecantikan nya akan dimulai pada pukul 13.00 di gedung teater, tempatnya para penghobi drama mengasah bakat mereka.
"Masih jam 11 nih, ada 2 jam lagi. Ngapain ya, bosen banget!" ucap Dipa di tengah lapangan sedang menonton pertandingan final antar kelas.
"Ke tempat Ziani saja, siapa tau dia butuh bantuan?" ajak Setyo menuju kesana.
"Boleh, aku pun penasaran, walaupun ini lomba kecantikan, pakaian yang dipakai juga akan menjadi nilai tambahan," ucapnya menyetujui.
Mereka berdua pun pergi ke arah gedung teater, tempat Ziani berada. Lalu pergi ke backstage untuk menyapa Ziani agar ia tidak merasa gugup.
"Banyak juga peserta nya, dan mereka cantik - cantik sekali, bahkan kostum mereka unik - unik!" ucap Setyo sambil tengak - tengok melihat para peserta sudah bersiap diri.
"Ini sungguh menarik, mereka antusias dengan lomba ini ya!" ucapnya sambil mencari Ziani.
Mereka berdua pun berkeliling untuk mencarinya, tetapi sangat sulit karena keramaian dan hampir semuanya memakai kostum, bahkan ada yang memakai topeng.
Saat mereka lelah mencari, tiba - tiba dari belakang ada yang menepuk pundak mereka.
Sontak saja membuat mereka kaget, lalu mereka pun membalikan badan untuk melihat siapa yang melakukan hal tersebut.
Mereka berdua sangat terkejut melihat apa yang ada di depan mata mereka saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERTAMA : SUKMA
FantasyCerita ini bermula, Dari seorang anak SMA yang di takdirkan untuk mengemban tugas melindungi bumi dari ancaman berbahaya. Dibantu dengan sahabat - sahabatnya, ia akan membasmi apa yang menghalanginya. Pertama SUKMA akan menjadi novel pembuka untuk s...