MAB 4

918 54 9
                                    

Happy Reading ✨

Bel pulang telah menggema 5 menit yang lalu tapi nampaknya kenan tidur  yang membuat alena tidak bisa keluar, gilang dan rangga yang melihat alena menggerutu pun terkekeh.

"Woee, kenalin gue gilang dan ini rangga" ujar gilang dari belakang sambil mengulurkan tangannya yang langsung di sambut oleh alena.

"Gue alena" ujar alena dengan senyuman manisnya.

"Beuhhh senyum nya langgg,  mau meleleh gue" ujar rangga dramatis.

"Kalok mau keluar bangunin aja, gak usah sungkan palingan juga cuma di terkam doang" ujar rangga sambil terkekeh di ikuti gilang yang terbahak bahak melihat wajah pias alena.

Tidur kenan terusik oleh candaan receh teman temannya.

"Berisik" ujar kenan kesal pasalnya ia sedang tidur namun mendapat gangguan dari ketiga makhluk astral yang sialnya jadi temannya.

"Weehhh santai bro,kita cuma ngerumpi ya gak na" ujar gilang sambil menaik turunkan alisnya.

"I-iya" ujar alena gugup karena mendapat tatapan tajam dari kenan.

"Apa lo?" ujar kenan nampak sinis berbeda dengan hati nya yang sekarang gemas melihat tingkah alena yang nampak takut dan gugup berhadapan dengannya.

"E-enggak, itu gue mau keluar" cicit alena.

"Kan bisa geser meja kenapa harus nunggu gue?" Ujar kenan menunjuk meja.

"Atau jangan jangan lo mau modus biar  gue anter pulang?" imbuh kenan dengan tatapan menyelidik.

"Tambah cantik kalau lagi takut dan gugup gitu" batin kenan melihat alena yang masih mematung.

Alena pun mendengus sebal dan menggeser meja nya dan keluar kelas dengan perasaan dongkol sekaligus terkagum melihat ketampanan kenan yang sempat ia tatap dengan jarak yang lumayan dekat.

Alena sudah sampai di parkiran, biasanya pak didin akan menunggu di samping pohon mangga tanpa di telpon tapi sekarang batang hidungnya pak didin pun tak di temukan oleh alena.

"Halo pak,  alena udah di parkiran sekolah, bapak di mana?" ujar alena saat pamggilannya tersambung.

"Ini non,  maaf mobilnya lagi masuk bengkel jadi gak bisa jemput non" ujar pak didin

"Atau mau bapak pesenin taxi aja non?" imbuh pak didin.

"Gak usah pak,  nanti alena aja yang mesen taxi" ujar alena.

"Ya udah atuh non,  bapak tutup yah" ujar pak didin.

Setelah panggilan tertutup betapa terkejutnya alena ketika melihat di depannya sudah ada patung di atas motor :v

"Kenapa belum pulang na?" tanya gilang dan di angguki rangga.

"Supir gue gak bisa jemput,  jadi mau mesen taxi dulu" jawab alena sedikit gugup karna di tatap oleh kenan.

"Naik" titah kenan tiba tiba dan dengan wajah datarnya.

"Ha?" ujar alena kaget sekaligus bingung pasalnya lelaki di depannya ini slalu kurang jelas saat ngomong.

"Naik, gue anter pulang" ujar kenan masih dengan wajah datarnya.

"T-tapi.. " belum selesai bicara,kenan sudah memotong omongan alena.

"Gak ada penolakan,  naik atau gue cium?" ujar

Alena yang mendengar itu pun membulatkan mata nya, namun tetap mengangguk sedangkan rangga dan galang sudah cekikikan mendengan penuturan teman nya karena sebelumnya kenan tak pernah berani berbuat seperti itu pacaran saja tidak pernah bahkan sekedar menyapa perempuan saja enggan jika bukan orang yang sudah lama  di kenalnya. Setelah mereka ber empat pergi, tanpa mereka ketahui sepasang mata menatap tajam ke arah alena.

Nah lo, para musuh mulai bertebaran :v

Tetep stay di cerita ini yah,  tenang ak up tiap hari kok,  bahkan bisa double up kyk hari ini :)

Jangan lupa pencet bintang, coment juga yak ✨

My Adopted BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang