MAB 31

391 33 1
                                    

✨Happy Reading✨

Jam pelajaran kedua telah di mulai 5 menit yang lalu, kini kenan dengan canggung dan sedikit gelisah duduk bersebelahan dengan alena entahlah dia merasa bersalah karna membentak alena pagi tadi hanya karna sebuah kecemburuan.

Alena tak menghiraukan kenan yang kini grasak grusuk tak jelas, jujur saja masih ada keterkejutan di hati alena setelah sekian lama ia kembali di bentak dan itu oleh orang yang ia sayangi.

Di depan guru tengah menjelaskan sedangkan alena masih melamun dengan bayang bayang ketika ia di bentak kenan, sedangkan kenan kini sudah seperti cacing kepanasan.

"Kenan dan alena coba jelaskan kembali apa yang tadi saya bahas" ujar buk ratih selaku guru bahasa indonesia.

Dirasa nama nya terpanggil alena pun tersadar dari lamunannya dan kenan yang kini sudah duduk tegap. Mereka yang tidak tau pembahasan pun hanya bisa menggaruk kepala dan tengkuk.

"Ayo jelaskan" desak buk ratih.

"Tidak bisa ya? Ya sudah mau kelapangan sendiri atau ibu seret?" tanya buk ratih dengan pelototan garangnya.

"Sendiri buk" ujar alena dan kenan berbarengan.

"Ya sudah sana berdiri di lapangan sampai pelajaran saya habis" ujar buk ratih.

"Baik buk" ujar alena dan kenan dan beranjak menuju lapangan.

Pelajaran di ipa 2 kembali berlanjut sedangkan di lapangan 2 insan sedang menikmati teriknya matahari.

Alena yang  memang tidak kuat  berdiri pun sedikit menghentak hentakan kaki nya dan menyeka setiap keringat yang hendak menetes.

"Duduk aja kalau gak kuat" ujar kenan sambil membentangkan tangannya di atas kepala alena dengan wajah yang tetap menghadap ke depan tanpa menoleh ke arah alena.

Alena tidak menjawab,alena terus menyeka keringatnya.

"Maaf" ujar kenan tiba tiba.

"Maaf buat apa?"  tanya alena.

"Tadi pagi" ujar kenan

"Ngomong yang jelas dong gimana sih" ujar alena sedikit kesal.

"Maaf karna tadi pagi gue bentak lo" ujar kenan panjang lebar.

" Iya gapapa lupain aja" ujar alena tanpa menoleh.

"Masih marah?" tanya kenan yang kini menoleh dan mendaoati wajah datar alena.

"Engga" jawab alena seadanya.

"Trus kenapa jutek" tanya kenan.

"Kok jadi lo yang crewet sih, gak tau panas apah" ujar alena kesal.

"Gue nanya, tenang tinggal 15 menit lagi pelajaran selesai" ujar kenan masih menghadap ke arah alena.

"Mau ice cream gak?" tanya kenan

"Mauu" ujar alena semangat dan melupakan rasa kesalnya.

"Giliran es cream aja semangat" celetuk kenan.

"Ya udah sih gue bisa beli sendiri" ujar alena dengan nada kesal.

"Iya iya entar pulang sekolah kita beli es cream sebanyak yang lo mau udah jangan cemberut lagi" ujar kenan panjang lebar tanpa sadar.

"Kenan kepanasan banget ya tumben ngomongnya panjang biasanya juga kayak kulkas" ujar alena yang hanya di tanggapi deheman oleh kenan.





Up up uppppppp

Lama gak up, karna males nyalurin inspirasi habis liat yang baca sama vote beda jauh banget.

Bantu vote dong yah,sedetik aja kok mencet bintangnya gak nguras waktu kalian.

Belajar lah menghargai, jangan jadi SIDER

My Adopted BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang