MAB 8

786 60 1
                                    

✨Happy Reading ✨

Alena menaiki tangga untuk mengambil semua barang barangnya dengan air mata yang terus mengalir alena mulai memasukkan semua pakaian dan barang barangnya ke dalam koper.

Alena mulai menuruni anak tangga satu per satu,  ketika sampai di depan orang tua nya alena berhenti sejenak.

"Alena pergi ya pa,ma"

"Maaf kalau alena ngecewain papa dan mama, tapi alena harap nanti papa dan mama gak nyesel setelah tau yang sebenarnya" ujar alena sendu menyiratkan kesedihan serta kekecewaan.

Alena pergi jalan kaki,  alena tak mau menggunakan mobil dari papa nya karna memang sekarang dia sudah bukan lagi anak pengusaha kaya raya.

Setelah hampir setengah jam berjalan,  kini alena sampai di taman,alena duduk di bangku taman menumpahkan semua kesedihannya,menangis meraung raung karna di rasa taman itu sepi, tapi tanpa alena sadari seorang lelaki yang tak jauh dari tempatnya duduk menatap bingung ke arahnya.

Alena masih menangis tersedu sedu,  sosok lelaki itu mulai mendekati alena dan berkata.

"Haii,  boleh duduk di sini?" tanya lelaki itu.

Dengan segera alena menghapus jejak air mata nya dan tersenyum sambil berkata

"Boleh" ujar alena dengan senyuman nya seperti tidak terjadi apa apa.

"Kenapa lo nangis sampek kayak gitu tadi?" Tanya lelaki itu.

"Ha?  Gak kok gue gak nangis,  nih gue lagi senyum" ujar alena sambil tersenyum menampakkan deretan gigi nya.

"Gue gak suka fake smile lo,  gue tanya kenapa tadi nangis sampek kayak gitu trus ini lo bawa koper mau kemana?" tanya lelaki itu dengan tatapan tajam nya.

"I'itu kak,  gue di usir dari rumah karna ada yang fitnah gue main sama om om padahal gue tadi pulang sekolah lambat karna gue habis di culik dan keluarga gue ngusir gue karna menurut mereka gue itu gadis kotor yang malu maluin keluarga alhasil keluarga gue mutusin ikatan di antara gue dan keluarga sekarang gue bukan lagi anak mereka, sekarang gak tau mau kemana soalnya gue gak punya keluarga di sini" ujar alena panjang.

"Lo sekolah di mana?" ujar lelaki itu.

"Harapan tunas bangsa kak" ujar alena.

"Kelas berapa?" tanya lelaki itu lagi.

"Kelas 10 kak,  kakak kenapa crewet banget sih bukannya ngehibur orang lagi sedih malah di bikin emosi" ujar alena kesal.

"Maafin kakak ya" ujar lelaki itu mengusap pucuk kepala alena sambil terkekeh.

"Lucu banget jadi nambah pengen punya adik perempuan" batin lelaki itu.

"Oh ya nama lo siapa?" tanya lelaki itu.

"Alena kak,  nama kakak siapa?" tanya alena balik

"Kenalin gue alandra,  kelas 11 ips 3" ujar alandra sembari menyodorkan tangan kanan nya.

"Ohh, kakak sekolah di harapan tunas bangsa juga?" tanya alena yang di balas anggukan oleh alandra.

"Lo mau gak jadi adik angkat gue,  gue pengen banget punya adik perempuan" ujar alandra serius.

"Ha?  Kan kakak bisa suruh mama kakak buat dedek perempuan" ujar alena tanpa sadar wajah alandra yang sekarang sudah berubah menjadi datar.

"Mama gue udah meninggal waktu lahirin gue" ujar alandra sendu.

"Maaf kak, alena gak bermaksud buat kakak sedih, kakak yang sabar ya kak,  tapi kalok alena jadi adik kakak trus keluarga kakak gimana nanti alena di marahin gimana, alena gak mau di bentak lagi ,seumur hidup cukup tadi aja alena di bentak mama dan papa alena gak mau lagi di bentak" ujar alena sendu.

"Keluarga kakak orangnya welcome dan selama ini belum ada yang gak nurutin permintaan kakak, papa kakak pasti seneng juga karna dari dulu papa pengen punya anak perempuan juga" ujar alandra panjang.

"Tapi alena takut kalau nanti alena jadi beban di keluarga kakak" ujar alena sambil menunduk.

"ALena, gak ada yang nama nya beban,  justru kami semua bakalan bahagia karna nambah 1 orang keluarga baru dengan jenis kelamin yang menjadi impian di keluarga kakak" ujar alandra sambik tersenyum.

"Jadi mau gak,  kalau mau sekarang kakak telpon papa biar papa pulang" tanya alandra yang di balas anggukan

Alandra menelpon papa nya yang kini sedang di  kantor ketika panggilan tersambung alandra langsung menyuruh papa nya pulang dan memberi tahu ada hal penting yang akan alandra sampaikan dan itu pun di setujui oleh papanya alandra.
 
"Ya udah yuk kita pulang, papa udah otw katanya" ujar alandra yang di balas anggukan oleh

Author double up nih, maaf ya kalau MAB 7 sama MAB 6 sempet berantakan :)

Kasi saran lewat comment atau dm gapapa kok :)

Salah satu part yang mengandung banyak kata nan panjang :v

Jangan lupa vote & comment✨

My Adopted BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang