32

282 17 1
                                    

Lang gw pergi dulu

Gw udh bikinin bekel diatas kulalkas

*kulkas

Buahmya udh dipotongn didlmkulkas

Dimakan abjsin, gak mw tw gw

05.58

Read

Maya memanyunkan bibirnya. Sudah panjang lebar Maya mengetikkan pesan untuk Elang. Namun, Elang yang tidak berperasaan mengabaikan pesan Maya.

"Padahal online" gerutu Maya sebal.

Selama Maya dirumah Elang, kontrakannya ditempati Rere. Sesekali Maya ke kontrakannya hanya untuk sekedar menyapu dan mengepel lantai. Terlihat sekali, bahwa Rere tidak pernah beres-beres.  Maya bisa memaklumi, Rere sibuk. Jarang sekali Rere berada di dalam rumah berlama-lama.

"Kemana aja lo May?" tanya Rere sembari menjatuhkan badannya ke kasur yang baru saja dirapikan Maya.

Maya sedikit terkejut dengan kehadiran Rere yang tiba-tiba.

"Itu baru gue rapiin, Re" protes Maya pada Rere. Karena dengan sekali hentakan, sprei yang baru Maya pasang sudah acakadut.

"Kalo berantakan lo rapiin lagi lah" balas Rere santai.

Rere memejamkan matanya. Badannya seperti remuk tak beraturan. Biasanya Rere akan pulang siang hari. Namun, hari ini Rere sengaja pulang pagi hanya untuk mengistirahatkan badannya. Karena kebiasaan pelanggan Rere, jika bangun tidur pasti minta jatah lagi.

"Gue gak bisa tidur bangsat!" erang Rere frustasi.

Rere menegakkan badannya duduk dipinggir kasur. Pikirannya kacau karena memikirkan Elang. Sudah seminggu lebih Elang tidak menghubunginya terlebih dahulu. Rere merasa Elang berubah.

Biasanya, setiap hari ada saja spam chat dari Elang yang masuk ke ponsel Rere. Walaupun hanya sekedar membangunkan Rere atau mengingatkan Rere untuk makan yang banyak.

Yapps. Elang tidak memperbolehkan Rere untuk diet. Padahal, bukankah wanita dengan badan indah bak gitar Spanyol lebih menggoda?

Justru itu, Elang takut jika tubuh Rere menjadi idaman para lelaki. Biarlah Rere gendut agar tidak ada lelaki lain yang menyukai Rere selain dirinya.

"Kenapa si?" tanya Maya.

Maya menghampiri Rere dan duduk sila disampingnya.

"Laki gue. Gue kangen banget sama dia" ucap Rere lesu.

"Laki lo kan banyak Re" Maya menanggapai dengan santai.

"Pacar, laki gue yang paling gue cintai" Rere mendelik sinis.

"Yaudah, ketemuan"

"Masalahnya, gue belom ada waktu" jelas Rere pasrah.

Pekerjaannya memang menyita banyak waktu dengan pendapatan yang tidak seberapa. Dari mulai sore hari Rere sudah stay di Cambria Club. Malam harinya, dia pergi melayani pelanggannya sampai siang hari. Waktu luangnya hanya bisa digunakan untuk memejamkan matanya. Tidak sempat menemui Elang.

"Lakinya digondol cewek laen baru tau rasa lo" ucap Maya menakuti.

"Ishh.. kok lo gitu si?" Rere mendesis tidak suka.

"Ya mikirlah. Gue aja mau kok nyomot cowok kesepian gitu. Yang gak pernah ngabisin waktu berdua sama ceweknya. Jadi sadboy banget kek nya tu cowok lo. Haha" ledek Maya menggebu-gebu.

BERONDONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang