31

425 23 2
                                    

"Hai, Juwi" Roney menggoda wanita yang sedang berjalan melewatinya.

Tangan wanita itu dua-duanya penuh karena membawa semangkuk soto dan minuman dingin.

"Ciihhh.." Elang berdecih jijik.

Elang heran dengan hidup Roney yang seperti tidak memikirkan masa depan. Hidupnya seolah tidak ada kesedihan yang menempel secuil pun.

Padahal, Elang sendiri mengetahui bagaimana kondisi keluarga Roney. Bisa dibilang, Roney adalah pria broken home tapi gagal. Hidupnya terlihat adem ayem ditengah-tengah puing kehancuran.

"Apa si Lang? Tuhkan, Juwi nya pergi. Yahhhh..." Roney mendesah lesu.

Elang tidak menggubris ucapan Roney.

"Woii, Bon! Sini lo!" teriak Roney pada teman sekelasnya. Bono-pria dengan bobot badan dua kali lipat badan Roney. Namun, lumayan tamvan.

"Sekalian, ambilin gue sprite, Bon!" lanjut Roney.

Bono hanya mengacungkan jempolnya.

"Jangan bilang, gue yang bayar?" tebak Elang karena firasatnya berangsur memburuk.

"Biasalah, boss. Itung-itung ganti rugi" jelas Roney.

"Nih!" Bono ternyata sudah berada disamping Roney.

Roney menerima sebotol sprite dengan senyum sumringah.

"Mak.." kalimat Roney terpotong.

"Cepet bayar utang lo Ron. Malu-maluin kelas kita aja lo. Kan gue jadinya yang kena omel. Dikiranya gue gak bisa ngatur anak buahnya" jelas Bono dengan muka masam.

Mulut Roney belum terkatup sejak ucapan "Makasih" nya kandas ditengah jalan karena di begal dengan mulut Bono.

"Gue bukan anak buah. Gue wakil ketua" bela Roney.

"Gue ketua kelasnya. Hah? Mau apa lo?" skak Bono.

Elang menyimak perdebatan kecil mereka.

"Hehe..." Roney nyengir sambil mengacungkan kedua jarinya membentuk huruf "V".

"Idiot" batin Elang heran.

"Awas aja lo kalo berani ngutang lagi" ancam Bono.

Roney langsung meraba dadanya dengan kedua tangannya.

"Gila aja gue make kutang. Hiii..." Roney begidik ngeri membayangkan dirinya memakai accesoriess yang dipakai untuk menutupi gunung surga para wanita.

"Tahan banget lo Lang, berbagi oksigen sama ni bekicot" Bono mulai greget.

"Cekek aja. Ikhlas kok" ucap Elang dengan senyum tulus.

Bono hanya berdecak menahan kesal ingin memelintir telinga Roney.

"Inget peraturan sekolah "Dilarang menghutang dan merokok dilingkup sekolah"! tegas Bono sambil melengos pergi.

"Heleh. Orang cipokan gak dilarang" gumam Roney sebal.

"Lo jomblo si" Elang menanggapi gumaman Roney.

Roney menatap melas Elang.

"Boss.. gak usah ngingetin" Roney mengingatkan.

Elang terkekeh.

Roney membuka tutup botol spritenya. Mulutnya ingin dialiri cairan segar dari sejak tadi masuk kelas. Ditambah perdebatan kecil-kecilannya dengan Bono, membuatnya ingin segera meneguk sprite tersebut dengan satu helaan nafas.

BERONDONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang