33

293 20 1
                                    

"Gue mau resign" ucap Maya tanpa ekspresi.

Rere memandang Maya lama tanpa berkedip.

"Resign?"

Maya mengangguk.

"Emang elo udah dapet penggantinya?" tanya Rere dengan senyum mengejek.

Maya bungkam.

"Elo tau kan, aturan di Cambria?" tanya Rere sambil menyesap rokoknya.

Maya diam.

Maya tahu.

"Elo kalo mau keluar dari bisnis bunda Merri. Siapkan pengganti atau siap ganti rugi" jelas Rere mantap.

Maya sudah tidak bisa apa-apa. Tidak mungkin Maya mengorbankan wanita lain hanya untuk menguntungkan dirinya.

Cambria memang punya aturan khusus. Tidak sembarangan keluar masuk. Kalau ingin keluar, harus siap wanita sebagai pengganti. Agar Cambria tidak kekurangan wanita penghibur nantinya.

Untuk ganti rugi, Maya juga tidak bisa. Uang untuk bayar kontrakan pun Maya harus banting otak dan berakhir dengan kehidupan yang sangat membingungkan.

Maya ingin keluar dari kehidupan Elang. Tapi, kontrak ganti rugi ATM belum juga terselesaikan. Apakah Maya harus menyatakan bahwa dia mencintai Elang?

Cihh, kesenengan si bangke Elang nanti.

"Lagi gue pikirin" balas Maya lesu.

"Emang lo gak sayang sama kerjaan elo, May? Coba lo pikirin lagi. Inget dulu, gimana usaha mati-matiannya lo buat nyari kerja" ucap Rere dengan nada yang sedikit naik.

Maya menatap Rere bimbang.

"Kita... elo sama gue itu sama-sama dari kampung. Kita disini buat ngerubah nasib"

"Coba kalo elo gak ketemu gue. Mati kelaperan lo disini, May!" Rere mulai emosi.

Maya hanya bisa diam menunduk. Rere tidak salah berbicara seperti itu. Benar adanya kalau Maya memang lontang-lantung tidak tahu arah datang ke kota metropolitan ini.

Sebut saja Maya adalah korban penipuan bisnis pemberangkatan tenaga kerja ke luar negeri. Seumur hidupnya yang harus ia gunakan untuk membiayai Ibunya dan satu orang adik perempuannya, harus menelan kepahitan yang tidak ada putusnya.

Maya bersyukur bisa bertemu dengan Rere, teman dekatnya sejak masih kecil. Hanya saja, Maya dan Rere dulu harus terpisah sejak Rere putus sekolah kelas 2 SMP. Saat itu Maya kelas 1 SMP. Akhirnya, setelah sekian tahun lamanya mereka bertemu. Sebuah keajaiban. Menyatukan kembali pertemanan yang hampir usang.

"Nyari kerja haram aja susah, apalagi kerja halal!"

"Sekolah lo juga lulusan SMP, apa yang bisa lo andelin, hah??!" lanjut Rere tidak ada ampun.

Rere sangat emosi. Bagaimana tidak, Maya seenak jidat ingin keluar dari bisnis yang digelutinya selama ini. Karena, Rere juga tidak mau ikut ambil resiko ganti rugi. Pasalnya, Maya adalah orang bawaan Rere. Mau tidak mau, Rere juga harus bertanggungjawab atas keluar masuknya orang yang dia bawa ke Cambria.

Rere tersenyum miring karena Maya tidak bisa berkata apa-apa.

"Nyari kerja haram aja elo susah, tubuh elo yang kecil, dada elo yang tenggelem sama baju, gak ada menariknya elo dimata lelaki" ejek Rere.

"Harusnya lo bersyukur, badan lo masih bisa ngasilin duit"

"Mikir... gue masukin lo ke Cambria itu gak gampang. Gak ada idealisnya lo buat masuk Ladies of Cambria!" lanjut Rere dengan kekehan yang terdengar merendahkan.

BERONDONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang