7

901 39 1
                                    

Drrtttt...

Maya membuka matanya malas. Ponselnya yang berada dinakas bergetar, membangunkan seluruh kesadaran Maya. Sebenarnya Maya sudah bangun sejak beberapa menit yang lalu. Namun, Maya asyik bergelung dengan selimut tebal yang kini melilit ditubuhnya.

2 pesan masuk

From : Rere Mendut

🙎 : Elo dimana May?

From : Roney

🤵 : Gue sekolah dulu

🤵:  Jangan kangen gue okey 😚
        Hehe ...

Maya tersenyum geli membaca pesan dari Roney. Apalagi diakhir pesannya terdapat emoticon yang membuat telapak tangan Maya gemas sendiri.
Gemas ingin menepuk bibir Roney jika hal itu dilakukan secara langsung oleh Roney.

Dasar Berondong

Maya mengetik balasan pesan untuk Rere dan mengabaikan pesan Roney.

Gue ada urusan bentar Re

Pesan sudah terbaca oleh Rere.
Maya beranjak dari springbed kebesaran Roney dan berjalan menuju dapur. Maya lapar.

Maya ingat. Ini dirumah Roney. Namun, Maya tidak ingat kenapa bisa-bisanya Maya tertidur di kamar Roney.

Maya meraba-raba dirinya kemudian mendesah lega. Pakaiannya masih lengkap. Tidak kekurangan sesuatu apapun.

Maya membuka kulkas dan mengeluarkan semua yang ada didalamnya.

"Ada mie, sosis, telor.." Maya mengabsen satu-satu.

"Yaudah, bikin nasi goreng aja." Maya bermonolog.

"Terus nasinya?" Maya bertanya pada dirinya sendiri.

Maya berfikir keras didepan kompor.

Mau masak apa kalo gak ada nasinya?

"Tinggal bikin mie telor aja. Ribet amat" seseorang menjawab pertanyaan batinnya. Namun, Maya tidak menyadarinya.

"Iya ya. Kok gue gak kepikiran" Maya mengiyakan.

"Bego si lo. Duit mulu yang dipikirin"

Suara bass yang pernah Maya dengar. Refleks Maya membalikkan badannya. Otak Maya cepat bereaksi jikalau menyangkut urusan caci maki.
Seseorang sudah mencaci Maya dan Maya tidak terima.

"Ngapain lo disini?!" tanya Maya sangar.

"Harusnya gue yang nanya. Elo ngapain disini?"

"Elo nguntit gue ya?" tuduh Maya dengan mata menyipit.

"Gak guna" Elang kemudian meminum air dingin dibotolnya.

Maya ikut menelan ludahnya saat Elang meneguk air minumnya. Bukan karena Maya ingin. Namun, jakunnya Elang bergerak naik turun tidak tertahankan.

Damn! he's so sexy now!

"Sejak kapan lo disini?" tanya Maya menutupi kegilaan dalam dirinya.

"Sejak elo pelukan sama Roney" jawab Elang sengaja menyindir Maya.

Maya tertunduk malu. Bukan itu maksud Maya. Disini maksud Maya adalah didapur bukan dirumah Roney. Tapi, jawaban Elang membuat Maya enggan meralat pertanyaannya.

"ATM gue mana?" tanya Elang sambil membuang botol yang sudah dia habiskan isinya.

"ATM?" ulang Maya.

BERONDONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang