9

740 36 3
                                    

"Elo mending pulang aja deh Ron" usir Maya dengan tidak halus.

"Males"

Roney sedang berada dalam mode posisi wenak. Posisi tengkurap dengan bantal sebagai alas dadanya. Seragam sekolahnya sudah berganti menjadi kaos hitam bertuliskan "Pakboy". Sungguh, Roney memang up to date untuk ukuran remaja seumurannya. Sedangkan celananya tetap memakai celana coklat pramuka.

"Ini udah malem Ron, emang elo gak dicariin?"

"Gue udah gede. Udah 17 tahun"

"Gak nanya umur"

"Ngasih tau"

"Gak mau tau"

Roney memandang kesal Maya yang berada disampingnya. Susah payah Roney mencari channel yang menayangkan drama korea. Berharap bisa menarik perhatian Maya. Namun, kini Maya sudah fokus dengan ponselnya.

Kenapa bisa, barusan ngomel-ngomel sekarang jadi anteng begitu?

"Gue mau malam mingguan sama elo"

"Yaudah, cepet bawa gue keluar"

"Malam mingguan disini aja"

"Ha? dikontrakan gue?" tanya Maya meyakinkan.

Roney mengangguk santai.

"Iishh, gak modal banget sih" desis Maya kesal.

"Nih, gue modalin" Roney mengeluarkan uang sepuluh ribu dari saku celananya dan meletakannya disamping Maya.

"Beli kopi dua, sama jajanan terserah elo"  tambah Roney.

Maya mengambil uang yang disodorkan Roney.

"Dih, gue kira gocap. Segini mah mana cukup. Lo kira gue anak kecil, duit dua rebu cukup buat beli 4 jajanan Buser yang dalemnya ada hadiahnya" protes Maya

"Iya, badan lo kecil. Besaran badan gue" balas Roney sekenanya.

Maya menoyor kepala Roney.

"Gak nyambung"

Roney melirik sekilas Maya kemudian fokus lagi ke televisi yang kini sedang menayangkan iklan.

"Males kalo cuma sepuluh ribu" ucap Maya sambil menyelonjorkan kedua kakinya dan menjadikan kedua tangan sebagai tumpuan badannya.

"Matre banget. Untung cantik" gumam Roney.

"Ngomong apa lo?"

"Nggak"

Delikan tajam menghunus Roney.

"Nih, gue tambah"

Roney menyerahkan uang duapuluh ribu pada Maya.

"Yang sepuluh ribunya sini balikin"

Roney merebut uang sepuluh ribu nya dan menjejalkan uang duapuluh ribu ketangan Maya.

"Pelit amat lu jadi cowok, pantes jomblo mulu" ketus Maya.

Dengan sangat terpaksa Maya bangkit dari duduknya kemudian mengambil sweater. Sebenarnya, Alfaapril tidak jauh dari kontrakannya. Namun, Maya tidak mungkin keluar hanya memakai tanktop dan celana jenis selututnya.

Roney terkekeh melihat langkah gontai Maya.

Belajar hemat calon bini

***

"Eh, Ron! udah lama disini?"

Roney sontak menoleh. Baru saja dia mau mengatai Maya yang baru saja pergi kemudian balik lagi. Ternyata, bukan Maya. Tapi, partner Maya.  Rere.

BERONDONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang