Ke-duapuluh tujuh

72 9 0
                                    

"Sus, kenapa kok rame banget?"
"Ah itu Dek, salah satu anak dokter di sini ada yang membutuhkan kantung darah golongan A tapi kami kehabisan stok,"
"Apa pasiennya bernama Jaero Abimanyu Malik?"
"Betul! Adek kenal sama Jaero? Kalau kenal, boleh tolong donorkan darahnya?"
"Ayo, Sus, saya donorin darah saya sebanyak mungkin,"

Suasana di rumah sakit sore itu bisa dibilang cukup ramai dan menegangkan. Kredibilitas mereka sebagai rumah sakit yang memiliki dokter serta suster yang kompeten membuat mereka mengerahkan seluruh tenaga mereka demi mengembalikan hidup dari seorang Jaero Abimanyu Malik, anak kedua dari pasangan fenomenal Laina Ashilla dan Adrian Raka Mahendra.

"Dek, apakah ada keluarga yang menunggu Jaero?"
"Sepertinya tidak ada, Sus, memang kenapa?"
"Tidak apa-apa, Dek, kalau begitu tolong doakan saja demi kesembuhan Jaero, ya? Saya permisi mau membantu Dokter Reyno dulu,"

Sejujurnya Gilang tidak begitu paham dengan pemikiran keluarga Jaero terutama saat kondisinya yang sangat mengesankan. Ia tahu mereka sudah kehilangan si bungsu, Ammar, tapi seharusnya mereka juga tahu masih ada satu anak yang bahkan terus berjuang untuk bisa benar-benar hidup, namun sepertinya mereka terlalu dibutakan dengan perasaan marah, kesal, kecewa, dan sakit yang pada akhirnya justru malah menyakiti Jaero.

"Ya Allah, tolong berikan satu kesempatan lagi untuk Jaero, berikan Ia kehidupan yang bisa membuatnya bahagia, Ya Allah. Aku mohon, sebagai sahabatnya, aku mohon Ya Allah, berikan Jaero satu kesempatan lagi,"

Tak lama setelah dirinya mendonorkan darah untuk Jaero, seluruh sahabatnya kecuali Jeno dan Arsyad, datang dan bersama-sama memanjatkan doa demi kelancaran operasi yang sedang dijalankan oleh sahabat mereka. Radith dan juga Yara bahkan sudah tidak bisa lagi berdiri karena mereka begitu terpukul mendengar kabar bahwa sahabat mereka harus menjalani operasi lagi.

"Bang Lucas, Jaero bakalan bangun kan? Dia sembuh kan?"
"Berdoa aja, Jul, kita semua di sini berdoa untuk Jaero, doakan yang terbaik,"
"Gue hubungin Arsyad sama orang tuanya, siapapun tolong kabarin Jeno sama orang tuanya," ujar Theo yang langsung menelepon sepupunya itu.

Sebenarnya Arsyad masih ada di rumah sakit bersama dengan bundanya. Setelah dirinya mengantar Ayana pulang, Ia langsung kembali ke rumah sakit untuk bertemu dengan bundanya. Ia tahu seberapa kecewanya sang bunda terhadap Jaero sampai akhirnya membuat keadaan Jaero menjadi semakin buruk. Dirinya tahu seberapa rindunya adiknya itu kepadanya, bunda, ayah, bahkan dengan Jeno. Hanya saja mereka juga butuh waktu untuk bisa menerima semua yang terjadi kepada keluarga mereka.

"Lo dimana, Syad?"
"Gue lagi di taman, kenapa? Ada masalah?"
"Lo tolol! Adek lo operasi lagi dan lo malah nyantai di taman? Kesini lo sekarang!"
"Dia bukan adek gue lagi, Altheo, dia juga bukan bagian dari keluaga Malik,"
"Istigfar, Arsyad, istigfar! Jaero sampe kapanpun bakalan tetep jadi adek lo, bagian dari keluarga Malik, lo ga bisa nutupin fakta itu,"
"Maaf Altheo, ini saya Laina. Jaero mulai saat ini memang sudah bukan lagi menjadi bagian dari keluarga Malik, dia bukan lagi seorang adik untuk Arsyad ataupun anak untuk saya dan Adrian. Saya hanya berharap operasinya berjalan dengan lancar,"
"Tante? Tante serius ngomong kayak gitu? Apa Tante ga takut kehilangan Jaero? Kehilangan anak lagi? Tante ga akan nyesel kalau sesuatu terjadi sama Jaero? Kalau memang Tante dan keluarga sudah siap untuk melepaskan Jaero, saya dan sahabat Jaero akan tetap di sini, mendukung dia, menjaga dia, menyayangi dia selayaknya kami sayang dengan keluarga kami. Terima kasih Tante, saya hanya mau bicara itu aja,"

Menangis, semua orang menangis mendengar bagaimana kerasnya hati Laina bahkan di saat Jaero sedang berjuang di ruang operasi. Mereka sama sekali tidak menyangka kalau ibu kandung dari seorang Jaero Abimanyu Malik malah mengatakan hal seperti itu. Mereka tidak bisa membayangkan perasaan Jaero jika dirinya mendengar hal ini atau bahkan anak ceria itu sudah mengetahuinya.

Arsyad & JaeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang