"Alhamdulillah..." Ucap Kholil sambil lekas berjalan keluar kamar untuk menyusul Nabila yang sekarang sedang didapur. "Kapan kalian balik ke sini?" Tanya Kholil sambil memandang ke segala dapur, ia tidak melihat Nabila.
"Nggak tahu Kak. Kelamaan disini, jadi males balik hehehe..." Sahut Yudha lalu terdengar kekehan Tiara.
"Nganggur emang enak hehehe..." Balas Kholil yang membuat dia orang di balik ponselnya itu terkekeh.
Tak lama Nabila keluar dari pintu belakang tempat menjemur pakaian sambil membawa keranjang. Kholil cepat meletakkan ponsel ditangannya ke meja makan, lalu berlari ke dekat Nabila.
"Udah dikasih tahu aku aja yang ngambil..." Protes Kholil lalu mengambil alih keranjang pakaian yang Nabila pegang.
"Tadi sekalian..." Sahut Nabila membela diri. Ponsel masih tersambung, Yudha dan Tiara terkekeh sendiri melihat perbincangan Nabila dan suaminya.
"Kok Kak Kholil ke dapur lagi? Tadi katanya mau mandi?" Tanya Nabila.
"Astaghfirullahalazim... Itu cepet. Yudha sama Tiara nelfon kamu tadi. Jadi kakak angkat." Ucap Kholil sambil menunjuk ponselnya Nabila dimeja makan. Nabila lekas kesana, sedangkan Kholil terus ke kamar untuk membawa baju yang sudah kering sekalian mandi. Ia baru saja pulang dari kantor.
"Cieee sosweet banget sih pasutri..." Celetuk Tiara disebrang sana saat mendengar deheman Nabila.
"Sosweet apaan. Orang lagi ngambil jemuran. Makanya nikah biar nggak halu drakor mulu." Balas Nabila. "Eh kalian kapan balik? Lama bangeet... Oh iya, Yudha gimana? Udah balik? Tega banget nggak ngasih kabar. Baru nelfon lagi..." Protes Nabila banyak.
"Udah Bil... Aku udah sehat walafiat. Oh iya, kamu sehat-sehat aja kan disana?" Sahut Yudha.
"Sehat... Cuma kesel kalian lama banget balik kesini." Jawab Nabila masih protes.
"Protes mulu ih ibu hamil hehehe. Jangan ngomel-ngomel loh Bil... Nanti keponakanku cerewet hehehe..." Kata Tiara terkekeh di sebrang sana.
Nabila mengerucutkan bibirnya lalu mengubah telfonnya menjadi video call.
"Nah... Coba dari tadi gini..." Ucap Nabila sambil menyandarkan ponselnya ke gelas kaca. Ia agak terkejut melihat kedua sahabatnya itu ada dimana sekarang. Ia juga pernah kesana beberapa tahun lalu saat foto nikah dan mengurus berbagai persyaratan menikah sah secara agama dan negara. Yaa, itu adalah ruangan KUA. Nabila masih ingat sekali.
"Kalian ngapain di KUA?" Tanya Nabila langsung tanpa basa-basi. Yang ditanyai malah cengengesan tak jelas.
"Lagi ngurus-ngurus lah hehehe..." Sahut Yudha lalu menatap Tiara yang duduk disebelahnya.
"Ngurus apaan?" Tanya Nabila tak sabar untuk tau.
"Kamu waktu itu ke KUA sama kaka Kholil ngapain?" Tiara malah balik bertanya.
Nabila terdiam sebentar. Tentu saja ada dua perkara yang biasa dibawa ke KUA, nikah atau ingin berpisahnya.
"Umi nikah?" Tebak Nabila malah mengira ibunya Yudha yang sudah lama menjanda akan menikah.
"Bukan Bil... Bukan..." Jawab Yudha cepat. Tiara terlihat terkekeh, Nabila bingung sendiri. Beberapa detik ia berpikir kalau Tiara dan Yudha, tapi ia rasa itu tidak mungkin.
"Terus?"
"Aku sama Yudha hehehe..." Jawab Tiara tertawa lalu menyembunyikan wajahnya yang bersemu ke belakang pundak Yudha.
Nabila masih mencerna, ia sedikit tak percaya.
"Pasti nggak percaya yaaa?" Kata Yudha bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Kita Bertemu Kembali [✔]
EspiritualTidak ada hati yang bisa berdusta. Kalaupun ada, itu karena dipaksa pemiliknya. Ini kisahnya Malik Arham, laki-laki tampan dan sukses yang tak juga menemukan belahan jiwa diusianya yang hampir kepala tiga. Awalnya itu bukan masalah, namun setelah...