ignore time stamp and typo.
Happy reading.alarm dari telpon milik Clarissa berbunyi artinya sekarang sudah pukul enam pagi, yang mana mereka harus berhenti dari mimpi indah mereka.
mereka berdua terkejut, karena alarm itu seperti bunyi sirine kebakaran yang sedang terjadi kebakaran.
" Arsen!"
" kebakaran Riss, bangun!!"
" bangun, melek dulu" ucap Arsen menepuk pelan bahu milik Clarissa.
mereka panik kalang kabut mencari sesuatu " alarm gue itu" ucap Clarissa dengan santai.
" alarm anti mainstream" ledek Arsen, merapihkan rambutnya yang berantakan.
Clarissa merapihkan alas yang semalam ia kenakan, setelah selesai, Clarissa mencari dokumen itu untuk dilihatnya, memang tindakan ini terlihat tidak sopan untuk melihat lihat dokumen milik orang lain.
eh? kalau ini di masa lalu berarti barang itu ada kaitannya dengan pemilik rumah, siapa lagi pemilik rumah yang jauh jauh datang dari masa depan.
Clarissa membuka dan membaca dokumen itu dengan perasaan campur aduk, ia bingung harus senang atau sedih karena fakta yang ia tahu.
dokumen itu menjelaskan tentang dirinya yang di adopsi sejak ia berumur 5 tahun, dari panti asuhan XX, yang mana Clarissa hapal dengan tempat itu, karena dulu ia sempat menyelidiki kasus tentang tempat itu.
" Lo pasti tau kan masalah ini?" Tanya Clarissa kepada Arsen.
" kita masih kecil, ga mungkin tau"
Clarissa berusaha tidak meneteskan mata pada pagi hari yang cerah hari ini, ia malu dengan cuaca, karena cuaca hari ini sedang tersenyum dan menampakan matahari nya yang masih malu malu.
" takdir kali ya" ujar Clarissa.
" mungkin, itu alesan kita disini"
" kita tugas jauh banget ya Sen, sampai beda dunia gini sama Deon apa lagi sama Dara, dapet bonus ga ya kita nanti, apa naik pangkat?"
" dapet bonus kayanya"
tok!
tok!
tok!" maaf, kalian harus menginap disini tadi malam, ayo keluar" ajak Aileen dari depan pintu.
" ayo sarapan, orangtua aku udah pergi, nanti aku ada kelas jam 9"
" maaf ya leen, ngerepotin kalian" ucap Clarissa tidak enak kepada Aileen.
" Ga ada masalah itu, kalian kan udah dateng jauh jauh dari dunia sana, masa ga di sambut" ledek Aileen dengan canda tawanya.
" Aileen bisa aja"
setelah selesai dengan acara sarapan pagi, kini Clarissa harus memberi tahu Aileen tentang dokumen yang ia baca pagi tadi, karena Aileen sudah cukup umur untuk mengetahui hal ini.
"Aileen"
" iya?"
" kamu harus baca ini" pinta Clarissa memberikan dokumen berwarna coklat.
tidak ada ekspresi wajah sedih pun yang ditampakkan oleh Aileen " berarti alasan kalian kesini buat nyari ini ya"
" kemungkinan begitu"
" mau aku bantu?"
" itu tugas kita leen"
" leen, mau tanya satu hal, boleh?" Tanya Arsen.
" boleh apa itu?" jawab Aileen membenarkan posisi duduknya.
" Arsen di dunia ini masih ada kan?"
" Arsen? OH! Arsenio Azriel ya? kalo disini kita manggilnya Azriel"
" dia dimana sekarang?"
" Azriel, dia udah ga ada"
Arsen dan Clarissa saling bertatapan " Ga ada?"
" kecelakaan"
" berarti?" Clarissa heran dan bingung dengan kabar itu, jika Arsen dalam dunia ini sudah tidak ada, lantas Arsen yang berada dalam hadapan ia sekarang siapa.
" Gue tetep Arsen, Sa"
" dunia ini aneh!" ucap Clarissa.
" kita ke panti asuhan sekarang!"
" jam 7, halte bus sekarang lagi le--" ucapan Clarissa terpotong dengan Aileen yang ingin berbicara juga.
" kak!! pake mobil aku aja, di depan, aku bareng temenku" ucap Aileen mencegah mereka berdua unruk berlari.
" beneran gpp kan?"
" gpp, beneran aku emang udah janjian semalem" ucap Aileen menyerahkan kunci mobil miliknya.
mereka pergi ketempat yang akan mereka tuju, yaitu panti asuhan XX
KAMU SEDANG MEMBACA
oneirataxia end
FantasySaat dunia lain bisa menyeberang ke dunia lainnya dan memicu masalah terbesar bagi semuanya. 1 masalah muncul dan masalah lainnya muncul. Hal itu pula yang terjadi pada Clarissa dan Deon. Niat hati membantu menemukan siapa dalang dari pembunuh oran...