12.Andreas

87 88 14
                                    

ignore time stamp and typo.
happy reading





Part ini tentang Deon sama Andreas di masa lalu ya tapi ada sangkut pautnya sama masalah cerita ko.

12 tahun lalu.

"Kak ayah sama ibu ada dimana?" Tanya Deon kecil yang sedang bermain dirumah.

"Mereka lagi kerja buat deon, katanya deon mau jadi dokter nanti ,makanya mereka kerja biar deon jadi dokter" ucap andreas- kaka deon.

"Kerjanya jauh?" Tanya Deon.

"Hm jauh banget, kamu tunggu aja ya" ucap Andreas sambil mengusap puncuk kepala deon dengan lembut.

"Deonnn! Ayo mainn" teriak Rissa, Arsen dan Dara secara bersamaan dari luar rumah.

"Iya tunggu" teriak Deon dari dalam rumah.

"Kak aku main dulu ya, kerumah Arsen, dah" ucap Deon sambil berjalan membuka pintu dan bermain di halaman Arsen.

Setelah 9 tahun mereka tumbuh bersama akhirnya mereka memasuki sekolah menengah atas atau SMA bersama tapi tidak dengan Rissa.

"Dek gue pulang malem jangan lupa kunci pintu sama kunci semuanya" ucap Andreas kepada Deon yang sedang belajar.

"Oh oke, tapi sebenarnya lo kerja apa sih ka? Ko setiap hari pakaiannya item semua terus pake masker lagi" tanya Deon yang penasaran dengan kakaknya itu.

"Oh gue kerja ngejagain komplek perumahan ko, udah ya" ucap Andreas.

"Eh kak semangat ya" ucap Deon menepuk bahu dan merapihkan kerah yang ada di baju Andreas.

"Apaan sih lebay lo" ucap Andreas lalu meninggalkan rumah.

"Hm aneh, apa gue ikutin aja ya?"tanya Deon pada diri sendiri.

Akhirnya Deon mengikuti arah jalan Andreas tapi tidak terkejar, karna Andreas melewati atap rumah, Deon mana bisa melewati atas atap dengan sangat cepat, akhirnya ia memutuskan untuk pulang kerumah.

Saat ini Andreas sedang mengikuti arah gps, entah gps itu menuju kemana. Dan Andreas sudah berhenti di titik gps.

Andreas pelan pelan menaiki atap yang lebih tinggi, mengikat tali ke ujung besi lalu menurunkan tali itu.
Andreas turun dengan tali itu dengan perlahan. turun untuk melihat ke dalam rumah.

Andreas melihat isi di dalam rumah, dan terkejutnya ia melihat Rissa ada di antara cullen dan illan seperti keluarga bahagia.

"Risssa?" Tanya Deon kepada diri sendiri.

"Mama?" Tanya Deon lagi.
"Jadi maksudnya? Rissa di adop Cullen?" Monolog Andreas.

Andreas tak sadar jika di ikuti oleh Deon dengan mobil milik Arsen. Ya tadi Deon sempat pulang untuk meminjam mobil Arsen. Sebenarnya mereka memiliki mobil tentu saja mobil itu punya Andreas yang kuncinya hanya ia dan tuhan saja yang tahu. Deon tidak tahu dimana kunci itu makanya ia meminjam kepada Arsen.

Andreas langsung saja pergi meninggalkan perumahan dan menuju ke daerah hutan. Tak lupa ia mengambil mobil di parkiran perumahan seseorang?

"Mobil? Kaka punya mobil dan rumah?" Tanya Deon.

Dan lagi lagi Andreas mengemudi mobil dengan sangat cepat dan akhirnya sampai ke perumahan yang gelap dan pencahayaan yang minim dengan 4 orang laki laki menggunakan kemeja hitam.

Andreas masuk dengan mudah ke rumah itu, se akan akan kedatangan Andreas di sambut oleh mereka.
Deon? Deon hanya melihat saja dari mobil tidak ikut masuk.
Tapi bagaimana Deon bisa mendengar percakapan mereka?

Ah tentu saja dengan alat penyedap yang ia tempelkan di kerah Andreas tadi, pintar bukan?.

Deon mendengarkan pembicaraan mereka dengan earphone
Di telinganya, mendengarkan kata demi kata dengan mudah.

"Kamu sudah lihat kan?" Ucap orang yang memakai kemeja putih dengan lengan yang di gulung.

"Sudah, jadi Rissa anak bpk di adop sama pak cullen?"tanya Andreas.

"Iya, kamu tenang saja, cullen teman saya, saya percaya sama dia jadi pasti Rissa aman disana" ucap orang itu.

"Kamu sudah dapat rekaman cctv di daerah rumah Rio?" Tanya orang itu.

" sudah, ini yang saya dapatkan" ucap Andreas lalu memberikan kartu memori kepada orang itu.

"Bagus, terimakasih Andreas nanti uang saya tranfer" ucap orang itu.

"Tapi pak ayah sama ibu saya benar benar tidak ingat saya" tanya Andreas.

"Ayah kamu sebenarnya tahu, ini cuman taktik biar Rio gampang di kelabuhi" ucap orang itu.

"Gampang di kelabuhi maksudnya gimana?" Tanya Andreas.

"Iya, Rio itu orangnya pendendam, iya dia dendam sama saya karna kemarin di pengadilan saya menang melawan dia dan mematahkan argumen dia" jelas orang itu.

"Pak agam jadi intinya gimana ?" Ucap Andreas kepada orang yang diketahui namanya pak agam.

"Intinya jangan sampai Rio tahu bahwa kamu itu anak dari Cullen yang bekerja sama dengan saya, bisa bisa kamu yang malah di incar karna bekerja sama dengan saya apa lagi kamu anaknya cullen" jelas pak agam.

"Jadi saya ingin memastikan bahwa Rio itu mendapatkan balasan yang setimpal dengan apa yang ia perbuat, contoh nya memaksa orang lain yang tidak ada sangkut pautnya untuk menjadi sanksi dan sanksi itu yang Rio buat sendiri agar ia menang dan korbannya itu gak sedikit, sampai sini mengerti kan? Mengapa semua tentang Rio" jelas pak agam dengan panjang.

"Mengerti pak, terimakasih penjelasannya nya" ucap Andreas sambil tersenyum.

"Nah baik, lebih baik kamu pulang sudah malam, dan jangan lupa Rio"

Setelah itu Andreas pun keluar dengan mobil yang ia pakai dan tak lupa dengan Deon, sadari tadi Deon terus saja mendengarkan dan mengikuti arah tujuan Andreas sampai mereka tiba ke rumah.

"Dek?!" Panggil Andreas lalu menaiki tangga untuk menuju kamar Deon.

"Loh kosong, kemana anak ini udah malem" ucap Andreas lalu mengambil smartphone yang ada di sakunya untuk menelfon Deon, baru saja ia menekan panggilan tiba tiba.

"Kak!" Panggil Deon yang tiba tiba memasuki kamar dengan tergesa.

"Gue tahu semuanya kak sekarang, kenapa lo rahasia im dari gue?" Ucap Deon.

"Rahasia maksudnya gimana?" Tanya Andreas.

"Gue udah rekam semua yang pak agam omongin kak" ucap Deon yang memegang alat perekam suara.

.
.
.
.
.
.
.
.

Yuhuuu update

Hm jadi selama ini kakaknya Deon tu kerja sama, sama pak agam toh🤨

jangan lupa vote dan komen yaaa
Sampai ketemu di part berikutnya pay pay.







oneirataxia endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang