ignore time stamp and typo.
happy readingSaat ini Deon dan Rissa sudah berada sebuah taman di universitas xxxx, karna kemariArsen pergi meninggalkan dunia ini dimulai dari taman ini atau bisa disebut juga tempat terakhir kali Arsen menghilang.
"ARSEN!" Teriak Rissa sekali lagi tapi tidak ada jawaban.
"Sssksksk Riss"
"Senn ini udah jam nya sen ayo buruan" ucap Rissa sambil sedikit menahan air mata.
"3 2 1" hitung Rissa sambil melihat jam yang melingkar.
Tetapi tidak terjadi apa apa saat ini, bahkan jam pun sudah menunjukan pukul 23.30 tetapi Arsen tidak kembali dari sana. Atau Arsen menetap di dunia sana?
"Riss, udah Riss, coba kita cari kesana" ucap Deon saat melihat Rissa tak kuat berdiri.
Deon pun membantu Rissa berdiri dari duduknya dan mencari dia daerah sekitar taman."Ga ada!" Ucap Rissa sambil menangis sambil memanggil nama Arsen lewat talkie walkie.
Alat untuk terhubung langsung saat ini hanya talkie walkie ini.
"Udah Riss" tenang Deon mengelus pundak Rissa.
"Disaat orang tua gue udah kembali, di sisi lain, temen kecil kita hilang, temen yang bener bener temen, suka dan duka bersama tapi sekarang dia ga ada yon, entah gue ga ngerti sama dunia lain itu, gue juga ga ngerti sampai saat ini, kenapa gue bisa kesana, gue harus marah ke Siapa?, gue harus nanya ke siapa?, gue harus nyalahin siapa? baru aja gue bernafas lega karna semuanya, tapi sekarang?"
"Gue harus gimana Deon?" Lanjut Rissa lalu menangis di pundak Deon sesekali Deon mengelus dan menenangkan Rissa yang saat ini masih shock tentang apa yang barusan terjadi dan bingung juga.
Rissa terlihat bersemangat lalu mengotak atik handphone nya dan menelfon seseorang, tetapi nama yang ia cari di Handphone nya tidak di temukan lalu Rissa beralih ke handphone Deon, dan sama.
Nama itu tidak ada.Nama itu hilang.
Sampai dirasa Rissa cukup tenang Deon pun mengajak Rissa untuk pulang karna hari yang sudah larut sangat larut.
~~~
Tak
Tak
Tak
TakBrak!
"Basya, lo punya nomor Arsen kan?" Tanya Rissa saat sampai di kantor dengan nafas yang cepat.
"Arsen?" Tanya Basya terlihat kebingungan.
"Iya Arsen masa lo lupa sih" ucap Rissa yang masih menunggu jawaban dari Basya.
"Di kantor kita ga ada yang namanya Arsen, di divisi kita tu, gue,lo,lian sama Deon" jelas Basya dengan sejelas jelasnya.
"Yon" panggil Rissa saat Deon datang dari arah samping.
Lalu Deon beralih mengambil komputer di seberang Basya,mencari identitas Arsen tetapi tidak ada.Mereka berlari ke arah mobil dan menuju rumah Arsen, dan sampainya ia dirumah Arsen lalu memencet bell dan kagetnya mereka saat mengetahui bahwa rumah Arsen sangat berbeda.
"Maaf cari siapa mbaknya?" Tanya seorang yang keluar dari dalam rumah.
"Ini benar rumah Arsen?" Tanya Rissa balik ke orang itu.
"Oh maaf mbaknya salah rumah" ucap seorang itu lalu kembali lagi ke dalam rumah.
Rissa tak tinggal diam ia mencari bola itu lalu bola itu diambil oleh Deon dan dibakarnya begitu saja.
"Lo gila?!" Teriak Rissa.
"Masalahnya udah selesai Riss, di dunia lain itu Arsen ga ada kan?, kemungkinan dia udah ga ada juga Rissa didunia ini,lo sadar gak sih?"
"Dengan lo nemu buku dan bola ini, lo dikasih kesempatan buat ngurus kasus ibu lo, dan sekarang tugas bola ini udah selesai, sampai sini"
"Tapi Ars--" ucap Rissa terpotong saat Deon mulai berbicara lagi.
"Riss, Arsen ga ada,itu cuma didalam bayangan lo aja" jelas Deon sejelas jelasnya.
"Jadi Arsen?" Tanya Rissa bingung.
"Arsen udah ga ada Riss semenjak kejadian itu" ujar Deon.
"Gak, kemarin gue pergi ke masa lalu itu sama Arsen yon" ucap Rissa.
"Riss! Kemarin lo pergi sama gue Riss,bukan sama Arsen, gue mohon sama lo lupain Arsen, Arsen udah ga ada Riss" ucap Deon sambil memegang bahu Rissa.
"Gue kenapa?"
Pikiran itu terulang ulang kembali saat saat ia bersama dengan Arsen, saat ia terjebak di gudang, saat ia mengejar Rio, saat mereka makan bersama didunia lain. Tetapi itu bukan Arsen, itu adalah Deon, Deon yang menemaninya pergi menjelajah ke dunia lain dan melakukan segalanya, ya itu Deon bukan Arsen.
Deon sudah terbiasa saat Rissa tiba tiba memanggilnya dengan nama Arsen. Deon pun mengerti dengan keadaan Rissa.
Dan tentang Arsen yang terjebak?
Itu hanya bunga tidur Rissa saja.
Tidak nyata dan tidak akan nyata.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
oneirataxia end
FantasiSaat dunia lain bisa menyeberang ke dunia lainnya dan memicu masalah terbesar bagi semuanya. 1 masalah muncul dan masalah lainnya muncul. Hal itu pula yang terjadi pada Clarissa dan Deon. Niat hati membantu menemukan siapa dalang dari pembunuh oran...