23. tracker

55 56 7
                                    

ignore time stamp and typo.
happy reading


Hari sudah malam dan Rissa masih mengejar seseorang yang mengambil handphone nya entah itu dimana.

"Ck!" Decak Arsen.

"Coba telpon vis" ucap Arsen yang frustasi karna sadari tadi Rissa tidak terlihat dan menghilang begitu saja.

"Lo ngapa--" ucap Arsen menghampiri Clovis yang sedang melihat handphone nya dengan serius.

"--in" lanjut Arsen .

"Lo masang pelacak di Handphone Rissa?" Tanya Arsen tak percaya.

"Hm" dehem Clovis.

"Gilaa, Lo siapa si sebenarnya" tanya Arsen.

" menurut lo?" Tanyanya balik.

"Hm agak mencurigakan sih" ucap Arsen yang melihat clovis dari atas ke bawah.

"Lo mafia ya?" Tanya Arsen menebak.

"Iya" jawab clovis tak fokus.

"Eh apa? Tadi lo nanya apa?" Tanya clovis yang melihat Arsen.

"Gak jadi" ucap Arsen menyudahi.

Lalu Clovis berjalan ke arah depan dan di ikuti oleh Clovis.
Sepertinya Rissa ada di dekat sini.

"Gue yakin disini" ucap Clovis sambil melihat lihat sekitar.

'Krek' saat melihat lihat Arsen tak sengaja mendengar suara yang seperti menginjak ranting.

"Riss!" Ucap Arsen yang melihat Rissa sedang bersembunyi di belakang tong.

"Ssttss, sini!" Ucap Rissa agak berbisik lalu mereka kesana dengan hati hati.

"Aduhh ini orang dari dunia lain nyusahin banget si" ucap seorang dari dalam rumah tua.

"Niel" ucap Clovis saat mendengar suara siapa itu.

"Untung bukti ada di gue hahaha" lanjutnya.

"Handphone lo?" Tanya Arsen.

"Nih" ucap Rissa lalu memperlihatkan handphone nya.

"Orang yang ngambil handphone gue tadi orang susunannya niel, dia ngambil handphone gua, buat naro pelacak, tapi ga bisa karna udah ada yang naro pelacak di Handphone gue, gatau siapa" ucap Rissa menjelaskan.

"Dah, handphone Rissa udah balik dan kalian harus balik juga karna dikit lagi tengah malam, biar niel gue yang urus, kalian urus di dunia kalian aja yuk" ajak Clovis sambil merangkul Rissa dan Arsen lalu mereka memasuki mobil.

"Tadi orang yang di telfon niel suaranya ga asing deh" ucap Rissa membuka membicaraan di dalam mobil.

"Ga asing?" Tanya Arsen yang ada di belakang mobil.

"Iya gue kayak pernah denger di suatu tempat" ucap Rissa sambil berfikir.

"Lo salah denger kali" ucap Clovis yang berada di bangku kemudi.

" Lo hati hati vis" ucap Arsen kepada clovis.

"Hm ada apa nii" ucap Clovis sambil melihat Arsen di kaca depan.

"Kan kalo gue kangen kalian,gue bisa kesana" ucap clovis lalu mengeluarkan bola kecil di sakunya.

"Oh iya iya, kenapa ga kepikiran, yaudah ga Jadi" ucap Arsen lalu menyandar.

"Gue inget!" Ucap Rissa mengagetkan Clovis dan Arsen.

"Aduh Rissa" ucap Clovis yang memegangi dada karna kaget.

"Gue denger suara itu di telpon dan--" ucap Rissa menggantung.

"Yang nelfon gue Rio" ucap Rissa.

"Aduh Rissa ini,udah malem kayaknya lo cape deh, masa iya Rio nelpon lo si ga mungkin" ucap Arsen.

"Rio?" Tanya clovis.

"Iya kasus yang lagi kita selidiki disana" ucap Arsen.

"Oh gue kira siapa" ucap Clovis sambil mengemudi.

.
.
.
.
.
.
.
.
Bingung gak?

Part ini kayaknya agak kurang ga si?




oneirataxia endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang