15. fingerprint

77 78 6
                                    

ignore time stamp and typo.
happy reading.




"Dara!" Panggil Rissa yang membawa minuman cup 2
Dan memberikannya kepada dara.

"Dar periksa ini dar" ucap Rissa lalu memberi sidik jari seseorang dan foto plat nomor seseorang.

"Oke tunggu ye" ucap Dara lalu memeriksa itu di komputer dan menunggu.

"Btw di sana ga ada apa apa?" Tanya Dara yang mengubah duduk.

"Terus pelakunya?" Tanya Dara.

"ya itu kita tunggu sidik siapa" ucap Rissa lalu sambil menunggu sidik jari itu Rissa pun bangkit untuk membeli sesuatu.

"Eh gue mau beli minum depan nih, lo mau nitip gak?" Tanya Rissa.

"Mau, samaan kaya punya lo aja deh" Ucap Dara.

"Gue juga mau dong" Ucapan Arsen yang tiba tiba datang.

"Gue juga, hehe" lanjut basya yang tiba tiba datang di balik Arsen.

"Hadeh oke ini jadi berapa 1 2 3, lian lo sekalian ga?" Tanya Rissa menghitung.

"Boleh deh" ucap lian.
Lalu rissa segera membeli minuman di depan.

"Sen,lian,bas" panggil Dara dengan cepat.

"Apa" ucap Arsen sedikit kaget.

"Nih" ucap Dara lalu memberikan dokumen yang isinya sidik jari orang itu dan mobilnya.

Dan tak lama Rissa dan Deon datang bersama.

"Kenapa?" Tanya Deon yang langsun melihat isi dokumen itu dengan Rissa.

"Rio?" Tanya Deon sendiri.

"Lo kenal?" Tanya Rissa kepada Deon.

"Gak gue ga kenal" ucap Deon bohong, sebenarnya deon tahu siapa orang itu tetapi ia pura pura tidak tahu saja.

"Dan plat nomornya mobil dia juga" ucap Dara lalu meminum minuman yang di beli tadi.

"Oke deh makasih dar" ucap Rissa lalu pergi meninggalkan tempat itu.

Saat ini Rissa sudah sampai ke kantor untuk memeriksa siapa Rio ini, ia menyala kan komputer dan memeriksa Rio.

"Pernah bekerja dengan, cullen dan agam?" Tanya Rissa sendiri sambil menatap layar komputer.

"Jaksa" Rissa berfikir sejenak dan tiba tiba

'Drrtt'

08×××××××
Hai clarissa aileen.

"Siapa?" Tanyanya pada diri sendiri.

"Riss" panggil Deon mengagetkan Rissa.

"Eh deon kaget gue" ucap Rissa lalu mematikan handphone itu.

"Kaget ya, eh sorry sorry" ucap Deon lalu duduk di hadapannya.

"Gue mau ngomong sesuatu ris tapi ga disini, ikut gue" ucap Deon lalu menarik tangan Rissa agar ikut denganya.
Tanpa mereka sadari Arsen melihat itu, tetapi Arsen hiraukan.

Setelah sampai apart Deon, Rissa Duduk di sofa sambil menunggu Deon ingin berbicara apa.

"Lo pasti tau Rio kan?" Tanya Deon lalu duduk di hadapannya.

"Tau kok" jawab Rissa.

Deon membagikan foto foto Rio saat ini. Dan tentu saja ia kaget karna mengapa Deon bisa mempunyai foto Rio. Akhirnya.

"Gua udah mata mata in dia dari lama Riss sama kakak gua, gue bantu lo buat nangkap Rio" ucap Deon.

"Deon,nanti malam lo ikut gue sama Arsen kita kesana" ajak Rissa lalu berdiri ingin meninggalkan apart itu.

"Riss" ucap Deon yang ikut berdiri Dan menarik tangan Rissa.

"Ada lagi?" Tanya Rissa menatap Deon.

"Gue tau pak agam siapa lo Riss"

"Siapa? Ayah kandung gue kan?" Tanya Rissa dengan senyum, entah senyum apa itu. Lalu melepaskan tangan Deon dan pergi meninggalkan Deon.



oneirataxia endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang