Jam menunjukkan pukul 07.00 tepat dimana mobil Deon berhenti di pekarangan rumah Rissa, saat tahu itu mobil Deon, Rissa pun segera menuruni anak tangga berpamitan kepada ibu tirinya, saat ini Rissa belum bertemu dengan pak agam secara pribadi di dunia ini begitupun di dunia Clovis.
Setelah perjalanan sekitar 25menit dari rumah Rissa, mereka pun menuruni mobil dan memasuki kantor.
Keadaan kantor saat ini sudah ramai dengan divisi divisi lain yang membantu penangkapan Rio.Mereka menyusun strategi untuk penangkapan Rio, melacak nomor handphone, melacak plat nomor dan lainnya. Sampai dirasa sudah cukup mereka pun pergi ke tempat yang di tuju.
"Hitungan ke 3" kepala memerintahkan untuk bertindak pada hitungan ke 3.
1
2
3Penangkapan kali ini berhasil, ya mereka telah berhasil menangkap Rio dan memasukan nya ke penjara.
Tugas polisi saat ini sudah selesai dan akan di ambil alih oleh hakim."Kerja bagus" ucap kepala divisi mereka, lalu mereka bernafas lega.
~~~
"Ayah!" Panggil Rissa saat memasuki kantor kejaksaan.
Mengetahui hal itu pak agam atau ayah nya Rissa berbalik dan tersenyum, lalu mereka berpelukan dengan hangat seperti layaknya seorang anak dengan ayah."Kamu udah kerja keras Riss, terimakasih sudah bantu ayah, ayah bangga sekali denganmu" ucap Pak agam Sambil masih mengusap punggung Rissa.
"Iya yah" jawab Rissa di tengah tangis nya.
"Hai nak" panggil cullen terhadap Deon.
"Oh ayah?" Jawab Deon lalu berbalik mendapati ayah cullen dan istrinya disana.
"Ayah?" Tanya Rissa bingung kenapa Deon memanggil cullen dengan sebutan ayah.
"Ayah gue Riss, gue belum cerita?, iya mereka orang tua gue, yang gue cari cari" jawab Deon sambil tersenyum.
Rissa hanya tersenyum menanggapi perkataan Deon, dan tersenyum canggung ke arah cullen.
"Ga usah canggung gitu ah,kamu masih bisa ko datang ke rumah, itu kan rumah kamu juga" ucap Cullen mengelus pundak Rissa sambil tersenyum, dan Rissa pun ikut tersenyum.
Acara persidangan kali ini berjalan lancar tanpa ada hambatan, dan Rio dihukum seumur hidup di penjara.
Selesainya mereka dari acara itu, mereka pun makan bersama di sebuah tempat makan dekat sana. Berbincang ria dan tertawa bersama." oh iya kita pamit duluan nih yah,om" ucap Deon kepada mereka lalu di iyakan oleh mereka.
Rissa dan Deon menuju rumah sakit tempat Dara dirawat, diketahui keadaan Dara makin memburuk siang tadi.
"Hai Dar" sapa Rissa saat sudag sampai ke kamar inap Dara.
"Kita--" ucap Rissa terpotong karna tak kuat menahan tangis.
"Kita udah nangkap Rio lho,lo pasti seneng dengernya, lo kan sebel banget sama Rio haha" ucap Rissa kenangan tangis nya dan berusaha tersenyum, Deon pun mengelus pundak Rissa saat melihat ke arah bawah.
"Dar, lo ga mau bangun? Lo ga kangen sama gue?" Tanya Rissa masih berbicara sendiri, karna Dara tidak akan menjawab pertanyaan itu.
"Dar" panggil Rissa.
"Sssksk Riss sssskk Riss?" Panggil Arsen dalam walkie talkie yang masih di genggam oleh Rissa.
" kita udah nangkap Niel disini dan balikin pak agam? Disana aman?" Tanya Arsen menanyakan kabar disini.
"Ki-kita baik baik aja, kita juga udah nangkap Rio disini" ucap Rissa terbata.
"Riss, bola gue sinarnya redup, padahal udah mau jamnya,harusnya sinarnya lama lama terang ga sih?" Tanya Arsen kepada Rissa.
" Riss, maafin gue kalo gue ada salah" ucapnya lagi dalam walkie talkie.
"Senn! Lo bercanda kan, sen lo pasti bisa balik sen pasti. Arsen jawab gue!!" Teriak Rissa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hai guyss
KAMU SEDANG MEMBACA
oneirataxia end
FantasíaSaat dunia lain bisa menyeberang ke dunia lainnya dan memicu masalah terbesar bagi semuanya. 1 masalah muncul dan masalah lainnya muncul. Hal itu pula yang terjadi pada Clarissa dan Deon. Niat hati membantu menemukan siapa dalang dari pembunuh oran...