ignore time stamp and typo.
happu reading."Sen!" Panggil Deon yang baru saja memasuki kantor lalu melemparkan beberapa lembar kertas di hadapan nya.
"Apa nih?" Tanya Arsen yang bingung mengapa tiba tiba Deon memberikan itu kepadanya.
"Kakak gue bukan kecelakaan mobil, tapi dia dibunuh" ucap Deon yang memijat bagian kening.
"Dibunuh, siapa yg dibunuh?" Tanya Rissa yang baru saja datang.
"Kalo dia kecelakaan mobil, harusnya dia ada di mobil dong, ga mungkin habis ketabrak langsung buru buru keluar gitu aja, udah gitu dia bawa pistol lagi" ujar Deon yang men jelaskan kejadian kemarin.
"Itu bisa jadi" fikir Rissa saat melihat isi dokumen itu.
"Gue sempat denger percakapan kakak gue dengan Rio sebelum nya" ucap Deon
"Rio?" Tanya Arsen dan Rissa bersama.
"Bukti" ucap Deon yang memberikan flashdisk ke Arsen dan Rissa.
Mereka lalu menempelkan flashdisk itu ke laptop yang ada disana. Isi video tersebut bukan film action tetapi menampilkan sebuah mobil yang berhenti di tepi jalan sepertinya itu mobil Andreas kakaknya Deon.
Dan sebuah pertarungan antara Andreas dengan anak buah Rio."Kita dapet bukti" ucap Rissa saat melihat isi video tersebut.
"Dan lagi lagi Rio, Ck!" Decak Arsen.
"Kita ke tempat Rio, gue tahu tempat nya" ajak Deon.
"y-ya tapi kan" ucap Rissa ragu.
"Gue udah bilang,kalo gua pindah ke tim kalian, di ganti Lian" ucap Deon memberitahu mereka.
"Oke kita kesana dan Basya, lo cek terus cctv daerah Rio kalo ada pergerakan hubungi kita" ucap Arsen lalu pergi meninggalkan kantor dan di ikuti oleh Rissa dan Deon.
~~~
"Lo serius ini tempatnya?" Tanya Rissa yang sedang mengemudi di depan.
"Iya, kalo menurut gps nya sih paling 1 blok lagi, cat warna kayu" jawab Deon yang sedang melihat gps itu.
"Itu bukan si?" Tanya Rissa saat melihat rumah itu.
"Iya itu" ucap Deon lalu mereka menuruni mobil dan menuju arah gerbang.
"Awass!" mata Rissa tajam saat melihat cctv di rumah ber cat kayu itu lalu menarik tangan Deon dan Arsen ke sisi kanan mobil.
"Basya!" Panggil Rissa menelpon Basya.
"Basya, lo bisa handle cctv di atas?" Tanya Rissa kepada Basya.
"Udah Riss, kalian masuk aja, kalo pintunya di kunci hmmm sebentar, kode nya 67985" jawab Basya yang terdengar sedang mengetik di komputer.
"Oke" ucap Rissa lalu menutup telpon dan memasukan nya di saku celana.
Lalu mereka ber 3 memasuki rumah tersebut, mereka melewati pintu belakang yang ternyata tidak di kunci.
Ctak!
Suara pistol siap menembak itu mengagetkan mereka ber 3 lalu dengan cepat Arsen tendang dan pistol itu pun terjatuh di tanah.
Dengan posisi terbalik, saat ini Rissa dan Deon yang menodong kan pistol ke arah orang tersebut."Wow!" Takjub Niel yang berada di sisi kanan rumah.
"Niel?" Gumam Arsen dan Rissa dalam hati.
"Pasti kaget hahaha" tawa Niel lalu memasukan tangan ke dalam saku.
"Bertiga aja?" Tanya Niel yang menghitung mereka.
"Teman kalian yang 1 lagi mana? Yang namanya kaya nama burung"lanjutnya.
"Kalo kalian mau tahu, itu mantan gue sih, ya sekitar 1 tahun yang lalu" lanjut Niel lalu menyalakan rokok di tangan kiri nya. ADA sedikit jeda saat Niel berbicara seperti itu sampai akhirnya Rissa menyadari ada yang janggal.
"DARA!!" teriak Rissa lalu berlari meninggalkan rumah itu menuju tempat Dara.
"Ck!" Decak Rissa saat memanggil nomor Dara tetapi tidak ia angkat.
"Dar, lo ngapain angkattt"
"Halo?"
"Dar! Lo dimana sekarang kasih tau gue buruan"
"Gue di klinik, ada apa si? Kayanya lo panik banget kenapa?" Tanya Dara saat telpon itu menyambung.
"Huhh!" Rissa bernafas lega saat Niel belum melakukan hal berbahaya.
"Gue kesana, lo jangan kemana-mana" ucap Rissa menutup telpon dan mengendarai mobil dengan kecepatan di atas rata rata lalu menuju klinik Dara.
Saat Rissa sampai diklinik keadaan disana sudah berantakan dengan pintu kaca yang pecah.
Dengan cepat Rissa memasuki klinik yang sudah berantakan itu menuju ruangan Dara."DARA!"
"Dar! Plis dar bertahan"
"G-gue udah g-ga kut Riss" Dara berbicara terbata bata karna menahan sakit.
"Tahan bentar dar, ambulance udah dateng,lo bisa dar" ucap Rissa lalu membantu mengangkat Dara dan memasuki ambulance.
Tinuu!
Tinuuuu!~~~

KAMU SEDANG MEMBACA
oneirataxia end
FantasíaSaat dunia lain bisa menyeberang ke dunia lainnya dan memicu masalah terbesar bagi semuanya. 1 masalah muncul dan masalah lainnya muncul. Hal itu pula yang terjadi pada Clarissa dan Deon. Niat hati membantu menemukan siapa dalang dari pembunuh oran...