28. "parah banget si Rio"

29 33 0
                                    

ignore time stamp and typo.
happy reading




Siang berganti sore dan sore berganti dengan malam, hari ini Niel membuat ulah lagi, ulah kepada Dara yang diketahui pernah mengisi hati Niel, entah sebab apa ia melukai Dara.

Tak!
Tak!

Suara sepatu beradu dengan lantai terdengar di lorong yang gelap gulita itu, muncul seseorang yang di ketahui bernama Arsen dan Deon,mereka ber 2 lalu menghampiri Rissa.
Rissa yang sedang terduduk sendiri di depan kamar Dara menyadari akan kedatangan Deon dan Arsen.

"Dara gimana?" Tanya Arsen saat menghampiri Rissa dan terduduk di sebelah kanan Rissa.

"Ya lo bisa liat" jawab Rissa enggan melihat ke arah kamar Dara

Drtt!
Drrtr!

"Gue udah dapet CCTV nya" ucap seseorang dalam telfon milik Arsen.

~~~

"Bener gua bilang ini orang suruhan Niel" jelas Arsen kepada mereka.

Mereka langsung saja melacak handphone atau sejenisnya milik Niel. Saat sudah mendapatkannya mereka menyusun strategi untuk menangkap Niel. Tetapi ada keanehan pada biodata Niel, ya biodata Niel tidak terdeteksi atau di temukan dalam forum itu.

"Ko ga ada?" Tanya Basya saat memuat ulang halaman biodata Niel. Lalu mereka bersama segera melihat isi komputer itu dan benar saja tidak ada penduduk bernama Niel, jika pun ada itu bukan Niel yang di maksud.

Drttt!
Drrtr!

"Sen Rio menewaskan orang lagi" ucap seseorang dalam telpon Arsen itu.

"Alamat udah kita send" lanjut orang dari kepolisian yang sama dengan mereka.

"Ck! Orang orang pada kenapa si mereka kan ga salah" gerutu Basya lalu mereka segera menuju tempat yang sudah di kirim kepada mereka.

Jarak dari kantor menuju ke arah tujuan itu hanya sekitar 25 menit. Dan tujuan ini adalah sebuah tempat di belakang kampus yang memiliki sebuah tempat duduk bisa di bilang taman.

"Ck!Rio lo dosa banget si pasti" ucap Basya saat sampai di sebuah taman itu.

"Parah banget si Rio"

"Rio udah masuk penjara terus masuk neraka juga lho"

"Astaghfirullah Rio"

"Rio lo bener bener deh" ucap Basya yang dari tadi membicarakan tentang Rio nanti masuk neraka juga masuk penjara.

"Ya am--" ucapan Basya terpotong saat Arsen menyuruhnya untuk diam.

"Ck! Basya mending lo nunggu kantor, kalo berisik" Arsen yang sedang mengamati korban pun merasa terganggu dengan ucapan Basya itu.

Saat sedang fokus melihat lihat Rissa tidak sengaja melihat siluet seseorang di balik pohon dan tatapan Rissa di ikuti oleh Arsen, bisa di bilang mereka ber 2 melihat siluet seseorang bersama.

Arsen dan Rissa mengejar orang itu hingga sampai di sebuah gudang entah gudang itu isinya apa.

Lalu orang itu membalikan badannya dan muncullah muka yang tidak asing bagi mereka.

Rio orang itu adalah Rio

Rio hanya tersenyum dibalik topi yang menutupi setengah wajahnya lalu bola yang mereka miliki menyala bersamaan dan berakhir di sebuah tempat yang jika di hitung ruangan itu isinya memliki 10 orang bertubuh agak besar tetapi tidak terlalu besar.

" Hahaha kalian kejebak" tawa Rio menggelegar memenuhi seisi ruangan dan mengundang tatapan mereka semua.

"HAHAHA Lo emang sukanya rame rame gini ya?" Tanya Arsen sambil meledek Rio dan tersenyum.

"Oh iya lupa kan dia ga bisa sen hihihi" lanjut Rissa lalu mereka berdua memasang muka yang entah bagaimana ekspresi nya yang jelas meledek Rio.

Tanpa acara pembukaan Rio menyuruh anak buahnya untuk menyerang Rissa dan Arsen. Mau tak mau mereka ber 2 melawan sebisa mungkin. Sampai akhirnya mereka menang dan tinggal lah Rio sendirian disana.

Rio berhasil kabur tetapi Arsen dan Rissa hiraukan karna mereka lelah melawan 10 orang dan ada yang menggunakan kayu, pisau dan lain nya tetapi mereka balas dengan senjata yang orang itu bawa.

"Huhh" keluh keringat membasahi kening mereka ber 2, gudang ini menjadi sanksi bahwa mereka masih baik baik saja walau terluka tetapi tidak parah.

Drrtt!
Drrtt!








oneirataxia endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang