8. same killing model

104 110 9
                                    

ignore time stamp and typo.
happy reading.



saat ini Clarissa dan Arsen sedang berada didalam mobil, membicarakan sesuatu. "Lo kemana aja sih dari tadi, telfon ga di angkat, chat ga di bales, lo kemana ha?!" tanya Arsen.

"Tadi gue ga sengaja ketabrak sama orang dan orang itu bawa gue kerumahnya" ucap Rissa.

"Ko dia bawa lo kerumahnya kenapa ga kerumah sakit,klinik atau yang lainnya?!" Tanya Arsen kepada Rissa

" eh iya juga ya, tapi anehnya Clovis itu punya bola yang sama kaya punya kita sen, iya yang bentuknya kecil kaya bola kasti" jelas Rissa sambil menunjukan bolanya.

" jadi maksudnya dia punya bolanya juga?" Ucap Arsen.

" ga pasti juga si, mungkin itu bola yang dia beli di toko, kan banyak" ucap rissa.

"Iya juga si, udah lah kita singkirin dulu masalah bola" ucap Arsen lalu menunjukan kartu nama yang tadi diberikan kepada bu Tativ.

"Ada yang lebih penting" lanjutnya.

"Ah iya sampe lupa, lo udah ketemu pa Agam?" Tanya Rissa.

"Belum, tapi tadi gue sempet ke sana" ucap Arsen lalu menuju ke tempat kantor jaksa yang di maksud.

Setelah menempuh jarak ber kilo meter dari rumah Clovis ke kantor kejaksaan milik pa Agam, akhirnya mereka sampai di tempat itu.

"Ini tempatnya?" Tanya Rissa.

"Iya,lo mau masuk? Tanya Arsen.

" gausah masuk deh kayanya, kita tunggu aja, kita kan ga punya tanda pengenal disini"ucap Rissa.

"Loh kita kan punya ktp" ucap Arsen.

"Iya tapi kan gue sama Aileen mukanya beda banget, ntar kalo aileen nunjuk in kartu ktp yang sama kaya punya gue gimana? Nanti mereka curiga" ucap Rissa.


s

etelah mereka berbicara seperti itu ada seorang yang dilihat kirim dengan foto yang berada dalam kartu nama itu, segeralah mereka mengikuti seorang tersebut, jika memang itu pak Agam, artinya mereka sudah menemukan ayah kandung Clarissa di dunia ini

"Riss pak agam!" Sentak Arsen lalu menjalankan mobilnya mengikuti mobil pa agam.

"Hah!!"  Risa kaget karna pergerakan Arsen yang secara tiba tiba menjalankan mobil.

Ternyata mobil pak Agam menuju ke daerah pekarangan yang luas sepertinya itu untuk menanam padi atau semacamnya, di sana sudah ramai dengan orang orang yang berseragam polisi, dan garis polisi tentunya.

"Kayanya ada kasus  disini deh riss" ucap Arsen lalu turun dari mobil dan di ikuti Rissa.

"Iya tu udah rame" ucap rissa lalu melihat lihat sekeliling tempat itu.

" eh"

"Kenapa riss?" Tanya Arsen lalu menghampiri rissa.

"Kayaknya gue pernah liat itu mobil, tapi dimana ya?" Ucap rissa sambil mengingat ingat lagi.

"Oh iya, ini mobil Clovis deh kayaknya, iya mobilnya, yang lo liat di depan rumah nya tadi, tapi ngapain ya kesini, apa ada sangkut pautnya sama dia?" Tanya rissa ke Arsen.

"Mungkin dia lagi istirahat kali, udah lah ga boleh berfikir macem macem" ucap Arsen lalu mengajak Rissa memasuki mobil, agar berbicara di dalam mobil saja, dan tak lupa rissa mamfoto plat nomor mobil Clovis entah buat apa hanya jaga jaga saja.

" modus yang sama di temukan lagi" ucap orang yang lewat di samping mobil Rissa.

"Kalo modus pembunuhannya sama, besar kemungkinan itu orang yang sama ga si" ucap Rissa.

"Bisa jadi" ucap Arsen yang tampak berfikir.

"Tapi kita pernah dapet kasus kaya gitu kan di dunia kita, modusnya juga sama, apa mungkin orang nya sama dan pindah ke dunia kita biar ga ketahuan?" Tanya Arsen.

"Ga mungkin lah,masa ada si" ucap Rissa tidak percaya.

"Eh tapi mungkin juga riss, buku yang kita punya kan jilid 2 dan isi bola setiap buku ada 2 kan? terus jilid ke 1 nya kemana, bisa aja dia udah ngambil duluan di tempat lain"
Jelas Arsen yang mengira kalau pembunuh itu memegang buku jilid 1.

" Oh ya tadi lo sempat ngelihat bola yang sama kan di rumah clovis?" Tanya Arsen.

"Iya, gue liat itu sama persis" ucap Rissa sambil mengeluarkan bola yang ia punya.

"Kita simpulkan aja, si clovis itu punya bola yang sama kaya punya kita, ga tau itu benar apa gak tapi kita harus hati hati juga sama clovis" ucapan Arsen ada benarnya juga.

Pikiran rissa saat ini sedang memikirkan
Bagaimana kalau Clovis itu pembunuh sebenarnya?.
Bagaimana kalau Clovis itu memata matai mereka sampai dunia kita, atau bagaimana jika Clovis itu dan bla bla bla.
Dan bagaimana lainnya.

"Masuk akal juga" ucap Rissa sambil melihat orang orang yang sedang lalu lalang.

" bisa diterima pake akal sehat"

" sebenarnya ga bisa sih, kita nyasar ke dunia lain aja itu udah ga wajar"

oneirataxia endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang