ignore time stamp and typo.
happy readingManik mata Rissa dan milik pak agam bertemu disitulah Rissa merasa ada yang berbeda dengannya.
"Dan--" ucap Rissa menggantung.
Ceklek!
Suara pintu terbuka pun terdengar dan menampilkan seorang dokter dengan perawat di belakangnya dan berkata.
"Gimana dok?" Tanya Deon yang langsung berdiri dari duduknya dan menghampiri dokter itu.
"Kondisinya kritis" ucap Dokter itu.
Mendengar berita itu Deon sudah sangat lemas sampai tak sanggup untuk berdiri dan terduduk di bangku.
Rissa menghampiri Deon, saat ini ia tidak mempedulikan kenapa pak agam dan ayahnya ada disini, yang ia penting adalah kan kondisi Deon, yang membutuhkan sandaran disaat seperti ini.
'Teettt'
'Teeettt'
Suara itu menggelegar di telinga mereka semua, dokter dan mereka semuanya panik. Perawat itu pun segera mengambil alat yang sekiranya untuk menstabilkan kondisi Andreas."Kami--"
"Sudah berusaha semaksimal mungkin" ucap Dokter itu dengan nada lemah. Lalu menunjukan tubuh andreas yang kaku itu sudah tertutupi kain putih.
"Apa sih, maksud dokter apa? Kakak saya masih hidup kan? Dok ngomong yang bener tolong" ucap Deon emosi dan di tenangkan oleh Rissa dan Dara.
"Dokk!, ga mungkin kakak saya meninggal gitu aja dok" ucapnya sambil menangis.
"Saya yakin kaka saya masih hidup dok" ucap Deon lalu memasuki ruangan itu.
"Deon!" panggil Rissa saat Deon memasuki Ruangan itu dan ia tidak mencegah Deon untuk memeluk kakaknya untuk terakhir kalinya.
Semua yang ada diruangan itu merasa pilu saat melihat kondisi
"Deon udah kakak lo pasti ga mau ngeliat lo kayak gini yon, pliss bangun" ucap Rissa sambil mengelus punggung Deon.
"Kakak gue ga bakal mati kayak gini Riss, mereka pasti--" ucap Deon terpotong.
"Gak yon, kakak lo udah tenang disana" ucap Rissa menatap Deon dalam.
"Riss" ucap Deon lalu memeluk Rissa dan menumpahkan semua air matanya disela sela menangis, deon berbicara.
"Hiks, kalo kaka gue mati, gue sama siapa "
"Cuma Andreas kakak gue yang, gue punya Riss""Hey , Dara, Arsen dan gue bakal nemenin lo, lo masih punya kita yon, inget kita keluarga, kita udah lama kenal dan gak sebulan dua bulan , jangan merasa lo itu sendiri" ucap Rissa nepuk nepuk punggung Deon.
"Gue ga punya ayah dan ibu Riss, lo ga bakal bisa ngerasain itu hiks, gue sendiri sekarang, ga ada lagi kakak gue yang masakin buat gue, ga ada lagi kakak gue yang nungguin gue pulang, dan--"
"Yon udah!" Panggil Dara.
" Kakak lo pasti sedih, ngeliat lo kayak gini" ucap Arsen lalu Deon kembali memeluk kakaknya.
Lalu mereka ber 4 duduk di depan bangku kamar jenazah.
"Nih" ucap Rissa yang memberikan 3 botol air minum kepada mereka.
"Sorry baju lo basah" ucap Deon lalu memberikan jaket nya kepada Rissa, sadari tadi ia hanya memakai baju lengan panjang berwarna hitam dan jaketnya ia taruh di mobilnya.
Lalu dibalas senyuman oleh Rissa.
~~~
Di pagi harinya di hari yang mendung itu, se akan cuaca tau hari ini bukan hari baik.
acara pemakaman Andreas sudah selesai dari tadi tapi Deon enggan beranjak dari tempat itu.
Menatap kosong gundukan tanah yang yang basah dan bertabur bunga.
Terduduk sambil mengelus batu nisan. Sesekali menyeka air mata."Deon" panggil Rissa dari belakang sambil ikut berjongkok.
"Ayo pulang, mendung" ucap Rissa sambil melihat ke atas.
"Gue masih mau disini Riss, kalian kalo mau pergi, pergi aja" ucapnya.
"Oke kita tunggu disini, sampai gerimis" ucap Arsen.
Tak lama setelah itu cuaca yang mendung menumpahkan semua isinya perlahan. Dan mereka berhasil membawa Deon beranjak dari tempat itu dan menuju rumahnya.
"Deon, kita tau lo lagi pengen sendiri, kita pulang yon" ucap Dara sesampainya di depan rumah Deon.
"Kalo ada apa apa telfon" ucap Arsen. Lalu mereka keluar dari rumah Deon.
[Rumah Deon]
"Rumah udah sepi Sekarang tambah sepi di tinggal lo ka"
"Gue harus ngapain kak?" Tanya Deon ke foto kakaknya yang terpajang.Tak lama setelah itu Deon teringat akan dokumen dokter kasih.
Deon kaget, dokumen itu berisi tentang luka di tubuh kakaknya. Luka itu ternyata bukan luka tusuk, tetapi luka tembak. Tepat di sebelah perut kanan dan kiri terdapat 2 luka tembak."Jadi, kaka gue--"
.
.
.
.
.
.
.
Yuhu, gimana sama part ini?
Kasian Deon huhuhu😭😭Deon semangat yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
oneirataxia end
FantasySaat dunia lain bisa menyeberang ke dunia lainnya dan memicu masalah terbesar bagi semuanya. 1 masalah muncul dan masalah lainnya muncul. Hal itu pula yang terjadi pada Clarissa dan Deon. Niat hati membantu menemukan siapa dalang dari pembunuh oran...