Jangan lupa untuk vote (🌟) dan komentnya (📝) 😘❤😍
Happy Reading📱📓❤😍.*****
"Aku harap semua akan berjalan sesuai dengan kehendak-MU ya Rabb."
*****
Malam harinya, keluarga Bilal berkunjung ke rumah Aira untuk menghadiri acara tasyakuran menjelang pernikahan. Acara tersebut dihadiri oleh tetangga Aira, dan keluarga Bilal.
Keluarga Bilal yang baru saja sampai, langsung disambut hangat oleh Ismail dan Sarah.
"Assalamualaikum Bu Sarah, Pak Ismail" sapa Adam sebagai perwakilan dari keluarga Bilal."Waalaikumsalam semuanya, mari silahkan masuk." ajak Ismail.
"Assalamualaikum Abi" sapa Bilal sambil mencium tangan kanan Ismail.
"Ohh rumahnya kecil kayak gini" jawab Nenek Minah sambil menatap setiap sudut rumah calon menantu cucunya.
"Ibu, jangan gitu dong" lirik Maryam.
"Maksud ibu saya, rumahnya sederhana dan juga indah." jawab Maryam.
Sarah dan Ismail tetap tersenyum lalu mempersilahkan mereka masuk kedalam rumahnya.
"Anisa nanti jangan rewel yah, malu lagi banyak orang. Kalo Annisa bosen, ajak main Kak Lulu aja yah." ucap Maryam."Iyaa Bunda" jawab Annisa sambil duduk disamping Maryam.
Terlihat Ustadz Mirza sedang berbicara dengan tamu tamu Aira. Sedangkan Bilal, ia mencari sosok calon itrinya yang daritadi belum terlihat. Nenek Minah yang melihat tingkah Bilal pun segera berbisik.
"Jangan dicariin, nanti juga nongol sendiri" ucap Nenek Minah. Bilal langsung memalingkan wajahnya ke arah lain. Tanpa sadar, matanya memincing pada sosok laki laki yang pernah ia temui yaitu Adnan yang sedang duduk sambil bermain ponsel disamping Ismail."Dia ngapain disana? Apa ada hubungannya sama keluarga Aira? Atau dia tetangganya Aira?" batin Bilal bertanya.
"Baiklah karena semua sudah hadir dan berkumpul disini, mari kita mulai acara tasyakuran'nya. Namun sebelum itu, untuk para wanita yang sedang berada didapur diharap untuk ikut berkumpul agar ikut mendoakan pernikahan Aira dan Bilal beberapa hari lagi." ucap Ustadz Mirza.
Tanpa membutuhkan waktu lama, para wanita termasuk Sarah dan Aira segera masuk ke ruang tengah dan duduk di samping jejeran wanita.
Bilal yang sedang menatap fokus Adnan langsung berpaling pada kehadiran Aira.Aira berpakaian sederhana, ia memakai gamis coklat dan bergo senada. Bilal tersenyum menatap wajah calon istrinya itu.
"Baiklah acaranya bisa kita mulai," Ustadz Mirza memulai pembukaan acara Tasyakur dengan khidmat. Semuanya mengikuti rangkaian acara tersebut dengan penuh ikhlas.Adnan yang masih belum ikhlas dengan pernikahan Bilal dan adiknya itupun terpaksa mengikuti acaranya. Hatinya masih belum siap jika Aira menjadi milik orang lain, padahal sudah lama Aira menjadi pengisi hati Adnan, Airalah satu satunya yang mampu membuat Adnan bersikap lebih baik.
Adnan diam diam menatap calon suami Aira, ia menatap tajam. Menurutnya, Bilal memang baik tapi apakah harus dia yang menjadi suami dari Aira. Bukankah Aira juga sudah mengetahui bahwa Adnan memiliki perasaan padanya. Ia juga sudah berusaha menjaga Aira dengan baik. Tapi apa yang ia dapatkan? Orang asing malah yang mendapatkan Aira. Adnan masih belum terima, ia akan membuat keluarga Bilal membatalkan acara pernikahan Bilal dan Aira.
Adnan menatap wajah Aira yang sedang serius mengikuti acara tersebut. Wajah polos dan manisnya membuat Adnan menjadi ingin memilikinya secara utuh. Ia ingin menjadi sosok yang dibutuhkan oleh Aira.
"Apapun harus aku lakukan demi kamu Ra!" batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODA (Jodoh Dari Allah)
SpiritualSeorang gadis muslimah bernama Humaira yang menduduki bangku kuliahnya. Ia memang sangat menaati aturan agamanya, ia selalu menjaga sholatnya dan menjaga hatinya agar tidak termakan nafsu jahatnya. Pada suatu ketika, ada yang mengajaknya pacaran, la...