JODA 22

2.4K 126 27
                                    

Assalamualaikum permisahhh para Readersku yang sholeh sholihah dan yang jomblo kaya Author. Panas panas gini Author balik lagi nih next storynya Bilal dan Aira biar tambah vanassss🌞🌞🌞.
Yukk langsung scroll aja kebawah.😍😘
Jangan lupa untuk vote (🌟) dan komentnya (📝) 😘❤😍
Happy Reading📱📓❤😍.

*****

"Aku berharap, ia akan mengerti tanpa harus ku jelaskan. Ya Allah, bantulah dia untuk merasakan apa yang kurasakan ini. Sesungguhnya Kau lah yang Maha Membolak-balikan hati manusia"

*****

Aira duduk di jok belakang mobil dengan perasaan tak karuan. Ia mengingat kehadiran yang sudah ia anggap Abangnya itu membuatnya ketakutan. Annisa yang tertidur di sandaran Aira, Bilal sesekali menatap Aira dari kaca atas mobil.
"Kamu kenapa Ra? Ada apa antara kamu dan laki laki itu?" batin Bilal bertanya tanya mengenai lelaki yang belum lama memeluk Aira.

Bilal sebenarnya ingin menanyakan soal laki laki tersebut namun mengingat keadaan Aira yang masih shock membuatnya untuk menundanya.
Disisi lain, Aira ingin menceritakan semuanya pada Bilal agar ia tidak salah paham dengannya, namun Aira takut bila nanti Bilal akan sulit menerimanya. Aira sesekali menatap wajah Bilal yang terlihat datar dan sepertinya sedang tidak baik. Aira merasa bersalah telah membuat calon suaminya itu kesal.
"Mas Bilal?" panggil Aira pelan.

"Aku tau apa yang mau kamu katakan Ra, kalo belum siap nggak papa kok. Lain kali aja, aku percaya kok sama kamu." ucap Bilal.

"Mas nggak marah?" tanya Aira.

Bilal tersenyum kecut.
"Awalnya sih marah, cuma aku masih inget kalo kita belum sah jadi aku belum ada hak buat marah sama kamu." ucap Bilal berusaha menenangkan pikiran dan hatinya yang sedang tak karuan.

Jlebbb. Ucapan Bilal barusan sontak mengena di hati Aira, membuat Aira semakin merasa bersalah. Namun yang dikatakan Bilal ada benarnya juga, dia belum ada hak untuk marah dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi karena secara hukum mereka baru bertunangan belum menikah.
"Maafin aku Mas. Aku janji, kalau waktunya sudah tepat aku bakal ceritain semuanya ke Mas." batin Aira.

Tak lama kemudian, mereka sampai di depan rumah Aira. Bilal menghentikan mobilnya di halaman rumah Aira. Lalu Aira berpamitan pada Annisa yang tengah tertidur.
"Annisa, kakak pulang dulu yah." pamit Aira sambil mengusap pucuk kepala Annisa.

"Mas Bilal? Aku pamit pulang dulu yah, makasih udah di anterin sampai rumah." ucap Aira sambil menatap Bilal sejenak.

"Iyah, sama sama." ucap Bilal singkat.

"Mas Bilal nggak mau mampir dulu?" tawar Aira.

"Lain kali aja, kasian Annisa udah kecapekan." jawabnya. Aira mengangguk mengerti lalu segera ia turun dari mobil. Setelah Aira turun, Bilal segera menginjak gas lalu meluncur menuju rumah tanpa mengucapkan sesuatu pada Aira. Aira menghela nafas kasar.

"Ya Allah, apa yang engkau rencanakan pada hamba'Mu ini?" batin Aira sedih. Lalu segera ia masuk ke dalam rumah.

Betapa terkejutnya Aira saat masuk kedalam rumah melihat laki laki itu sedang duduk didalam ruang tamu bersama dengan orangtuanya. Laki laki itu duduk di sofa dengan kaki diluruskan di atas meja. Benar benar tidak sopan.
"Aira? Kamu udah pulang sayang?" tanya laki laki itu pada Aira. Aira mengacuhkan laki laki tersebut.

"Umi, Abi, Aira mau bicara." ucap Aira.

"Ada apa nak?" tanya Ismail.

"Aira mau bicara sama orangtua Aira." ucap Aira sambil menatap laki laki yang ia anggap Abang.

JODA (Jodoh Dari Allah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang