JODA 15

3.2K 196 8
                                    

Assalamualaikum Readers, apa kabar? Joda balik lagi buat baperin kalian 😂😍😘.
Jangan lupa Vote⭐ dan komentnya.
Happy Reading😍😘.

*****

Aira dan Bilal menuju taman yang berada di samping kantin dekat dengan perpustakaan. Aira berjalan di belakang Bilal, Aira berpikir apakah yang akan dikatakan oleh Bilal padanya? Apa mungkin Aira melakukan kesalahan? Pikiran Aira memikirkan semua itu.

Bilal berhenti lalu Aira pun juga berhenti, Bilal berbalik badan lalu menatap Aira, Aira hanya menunduk.
"Aira? Duduklah" ucap Bilal mempersilahkan Aira untuk duduk di bangku yang berada di sampingnya. Aira hanya menurut saja. Bilal pun juga duduk bangku yang berada di depan Aira, posisi mereka pun berhadapan hanya saja jarak di antara mereka ada sekitar 1 meter.

"Aira? Ada hal yang mau aku bicarain soal masa depan kita." ucap Bilal

"Ehmm, emangnya kenapa Mas? Bukannya udah di bahas dulu?" tanya Aira sambil meremas kedua jari jemarinya karena gugup.

"Iya aku tau, tapi sepertinya akan ada perubahan." ucap Bilal

"Maksudnya?" tanya Aira heran.

"Semalem Ayah dapat telepon dari Nenek aku yang ada di Jogja dan itu Nenek minta sama Ayah, agar cucunya itu cepat cepat untuk melangsungkan pernikahan, karena Nenek sangat ingin melihat cucunya itu segera menikah. Selain itu, nenek juga ada sedikit harapan ingin mempunyai cicit dari cucunya yang tak lain aku sendiri." ucap Bilal sambil menunduk. Aira terpaku mendengarkan ucapan Bilal.

"Ayah juga terkejut saat mendengar permintaan nenek, Bunda pun sempat bingung. Nggak mungkin kan kalo kita nikah 2 minggu lagi? sedangkan waktu yang dulu di janjikan 2 bulan sedangkan ini baru setengah bulan, masih ada waktu 1 setengah bulan untuk kita mencoba memperbaiki masing masing." ucap Bilal dengan suara sedikit rendah.

"Jadi, tadi malam Ayah sama Bunda minta aku untuk bicarain ini sama kamu, aku tau mungkin ini terlalu cepat buat kita. Aku harap kamu ngerti sama ucapan aku tadi Ra, jujur aku nggak maksa kamu buat ikutin kemauan Nenek aku, karena kalaupun kamu mau dan itu terpaksa takutnya rumah tangga kita nggak akan damai. Kamu boleh ngobrol sama Abi Umi dulu, apapun hasilnya aku terima kok." ucap Bilal pasrah.

Aira memikirkan ucapan Bilal, Bilal menatap Aira yang diam tak bersuara.
"Aira?" panggil Bilal.

Aira tersadar dari lamunannya.
"Eh iya Mas?" Aira menatap Bilal.

"Kamu melamun? nggak dengerin tadi aku ngomong sama kamu?" tanya Bilal.

"Maafin aku Mas, tadi aku sempat berpikir aja, aku dengerin kok Mas ngomong tadi" ucap Aira.

"Oh syukur deh, menurut kamu gimana?" tanya Bilal.

"Aku tau, mungkin ini juga berat buat kamu, buat ninggalin orangtua kamu yang udah ngasuh kamu dari kecil tentunya dan kamu akan tinggal dengan orang yang mungkin asing bagi kamu dan kamu pun mungkin belum tau bagaimana latar belakangku, Tapi insya allah apapun itu nanti aku akan berusaha untuk jadi suami yang terbaik buat kamu." tambah Bilal

"Aku ngerti kok Mas, kalo aku si nurut aja sama keputusan Abi dan Umi Mas, kalo misal mereka setuju insya allah aku juga setuju lagi pula aku juga nggak mungkin kan lama lama nyembunyiin ini semua dari teman teman aku." ucap Aira.

"Kamu belum kasih tau sama teman teman kamu tentang kita Ra?" tanya Bilal.

"Ehmm...belum Mas, soalnya aku bingung mau ngasih taunya gimana." ucap Aira menunduk.

"Ya udah nggak papa, kalo misal Abi sama Umi kamu setuju buat mempercepat pernikahan kita, jangan lupa kamu undang teman teman kamu yah, biar mereka juga hadir di hari bahagia kamu" ucap Bilal mengingatkan.

JODA (Jodoh Dari Allah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang