JODA 29

1.1K 52 12
                                    

Selamat malammmm semuanyyaaaaaa, I am comeback💃💃🔥🔥🔥🥳🥳🥳.
Jangan lupa untuk vote (🌟) dan komentnya (📝) 😘❤😍
Happy Reading📱📓❤😍.

*****

Hasan berusaha melerai pertikaian Bilal yang masih tersulut emosinya pada Adnan mengenai kondisi Aira. Tiba tiba ponselnya berdering, segera Hasan mengambil dan mengangkat telepon WhatsApp'nya.
"Hallo assalamualaikum" sapa Hasan.

"Waalaikumsalam, kamu dimana sekarang?" tanya Adam. Hasan terkejut mengetahui  bahwa yang menelpon adalah pamannya. Jika ia tau Bilal msedang berkelahi pasti akan sangat marah pada Bilal. Sontak Hasan sedikit menjauh dari Bilal dan Adnan agar Adam tak mengetahui suara Bilal dan Adnan.

"Eh iya om, aku sama Bilal lagi di luar ini. Kenapa?" tanya Hasan sedikit panik.

"Cepat kalian ke rumah sakit sekarang." pinta Adam.

"Kenapa emangnya om?" tanya Hasan.

"Aira udah mulai sadar dari kritisnya, cepat kalian kesini jangan lama lama" ucap Adam.

"Alhamdulillah iya om. Kita segera kesana"

"Yasudah, hati hati dijalan. Om tutup dulu yah, Assalamualaikum"

"Iya om, waalaikumsalam" Hasan segera memasukkan ponselnya kedalam saku celana lalu ia segera menghampiri Bilal.

"GUE BENCI SAMA LO ADNAN!! INGAT?!! KALO AIRA SAMPAI KENAPA-KENAPA GUE BAKAL HABISIN LO!!!" bentak Bilal. Adnan yang sudah babak belur karena pukulan Bilal yang lumayan keras tanpa ada perlawanan dari Adnan sendiri.

"Pukul gue seesuka Lo! Gue emang pantes Nerima semua ini, gue harap Lo nggak papa Ra, Abang nggak bermaksud bikin kamu celaka" ucapnya penuh kesedihan.

"Bilal Bilal! Udah dong! Kita harus balik ke rumah sakit sekarang!" ucap Hasan.

"Kenapa?"

"Tadi om bilang katanya Aira udah sadar dari kritisnya" ucap Hasan.

"Alhamdulillah ya Allah. Yaudah ayo kita buruan balik" Bilal segera masuk kedalam mobil tak peduli dengan keadaan Adnan sekarang.

Senyum mengembang di bibir Adnan secara perlahan.
"Akhirnya kamu sadar juga Ra, maafin Abang"

*****

Semua berkumpul didalam ruang perawatan, dokter baru saja memeriksa keadaan Aira bahwa ia masih sangat lemah jadi disarankan untuk banyak istirahat dan pemulihan luka di perut Aira agar lebih cepat.
Aira tersenyum dengan bibir pucatnya, Sarah mengusap pucuk kepala putrinya perlahan.
"Alhamdulillah kamu udah sadar nak, Umi seneng liat kamu sadar. Umi sedih banget pas denger kamu kecelakaan apalagi itu karena ulah kakakmu sendiri" ucap Sarah.

"Umi, jangan gitu gimanapun Adnan masih putra kita" bela Ismail.

"Abi benar, jangan nyalahin Abang mi. Karena Abang mungkin nggak berniat begitu, aku cuma berusaha membuat Abang sadar dari kesalahannya" kata Aira pelan.

"Tapi usaha kamu itu sampai mempertaruhkan nyawa kamu sendiri Aira, Bunda khawatir lho sama keadaan kamu" ucap Maryam.

"Maafin Aira udah buat kalian semua khawatir, tapi Aira nggak papa kok" ujarnya sambil tersenyum.

"Bunda, Mas Bilal kemana?" tanya Aira.

"Dia lagi keluar, sebentar lagi Dateng kok."

"Yasudah karena Aira sudah sadar, kami akan pamit pulang dulu. Kebetulan sudah malam, kami harus bersih bersih dulu" pamit Adam.

JODA (Jodoh Dari Allah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang