Chapter (18)

177 20 21
                                    

Biasanya yang dilakukan oleh pasangan baru menikah adalah berbulan madu ke tempat-tempat romantis, atau mengadakan acara meriah sebagai pelepas masa lajang, menunggu malam pertama dengan banyak persiapan agar menjadi berkesan terutama bagi pasangan. Berbeda dengan kedua orang yang kini saling menatap satu sama lain membahas apa saja yang sudah dilakukan si suami kepada istri pertamanya dihari mereka sah menjadi suami istri.

Rani tidak tahu kenapa dia sangat ingin tahu semua hal yang berkaitan dengan Aisyah, apa saja yang sudah mereka lalui selama ini dan tentunya hubungan ranjang.

"Kita beneran harus bahas soal ini ya? Queen, tonight is our first night jadi suami istri. Seriously?" Rega sangat tidak terima ketika Rani menuduhnya melakukan malam pertama bersama Aisyah setelah melakukan ijab kabul, padahal lelaki itu membutuhkan satu tahun lebih agar bisa menyentuh Aisyah seutuhnya itupun masih dihantui bayang-bayang Rani dikepalanya ketika bercinta.

Dan sekarang perempuan keras kepala ini terus menyudutkan dirinya sangat menikmati apa yang mereka lakukan diatas ranjang, ya tentu saja Rega akan merasakan semua itu dengan sangat nikmat karena tidak ada yang bisa menolaknya kan? Lalu sekarang, dia sudah berada diujung tanduk menahan hasrat untuk mencium gadis itu sampai kehabisan nafas harus terhalang oleh berbagai macam pertanyaan konyol dari Rani. Sial, intinya berdenyut sejak tadi.

"Aku cuma penasaran, gaya apa aja yang udah kalian pakai saat bercinta. Aku menikmati barang bekas".

Fuck!

Wanita ini benar-benar mengeluarkan tabiatnya mengundang kekesalan didalam diri Rega, dia bilang apa? Barang bekas. Istri yang sangat sangat sopan sekali, barang bekas ini lah yang akan membuat dia mendesah hebat bahkan tanpa ampun. Rega mengacak rambutnya tidak habis pikir, waktu mereka terbuang sia-sia hanya untuk membicarakan omong kosong.

"Kamu mau mencoba barang bekas nya? Aku bisa tunjukkan sama kamu, seberapa hebat barang bekas ini ketika bermain."

Rani melipat kedua tangannya didada, kacamata gadis itu melorot dan rambutnya yang bergelombang diikat asal-asalan semakin menambah kesan seksi, Rega suka Rani yang seperti ini. Dan jangan lupakan baju haram yang dulu sering Rani pakai sehari-hari, kini hanya dia gunakan didalam kamar. Tank top spagetti berwarna merah menunjukkan belahan dada milik gadis itu tanpa sensor sedikit pun, dan jangan lupakan jika perut rata milik Rani sejak tadi memanggil untuk disentuh. Brengsek!

Rega bisa gila jika wanita ini masih akan menanyakan soal gaya bercinta dengan Aisyah, tidak ada yang lebih menggairahkan dari pada bayangan Rani telanjang dibawahnya dengan wajah memerah dipenuhi hasrat menggila. Yeah, shit! Batin lelaki itu tidak berhenti mengumpat kasar. Rani menghembuskan nafas lelah, dia tidak habis pikir kenapa terlintas pertanyaan tidak masuk akal seperti ini didalam kepalanya. Padahal dia sudah mempersiapkan diri untuk mengajak Rega melakukan ritual malam kramat, tapi karena bayangan itu sangat mengganggu jadi Rani memutuskan keinginan nya untuk bermesraan menjadi berdebat soal sepele.

"Aku udah pernah lihat, apa ukuran nya masih sama?"

See. Wanita ini bersikap sangat polos tapi membangkitkan kegilaan Rega hanya dengan tatapan penuh tanya.

"Aku jamin kamu gak akan bisa lupa sama ukuran nya, enam tahun cukup membuatnya tumbuh dengan baik. Semakin baik kalau kamu membuka celana sialan itu dan biarkan aku menyentuh milikmu sialan!"  Rega nyaris kehilangan akal sehatnya karena mereka masih saja melanjutkan percakapan ini, namun dia tidak mau ada paksaan antara dirinya dan Rani. Ia mau perempuan itu yang menyerahkan diri sendiri, seperti yang dulu pernah mereka lakukan. Rani begitu sempurna dan pas, dia tidak akan lupa dengan mawar merah yang tersembunyi dibagian pinggang gadis itu. Cantik seperti yang punya, kulitnya yang pucat sangat kontras dengan milik Rega.

Rega & Rani ( Book - 2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang