Chapter (17)

164 22 17
                                    

Tidak ada pelanggaran bagi yang ingin menjalankan ibadah kepada Tuhan, namun disaat tanggung jawab dalam bentuk janji belum dipenuhi lalu ditambahi lagi dengan kehidupan yang baru maka diibaratkan menanam padi pada lahan yang bahkan belum pernah dipanen. Tidak ada kesalahan yang tak bisa dimaafkan namun bukan berarti mudah untuk memaafkan, apalagi hati yang disakiti itu memang tak pernah melakukan kesalahan. Menjadi orang yang paling bodoh diantara yang lainnya karena tidak mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi dibelakangnya, Aisyah hanya mampu menangis dalam sujud yang ia berikan sepenuh hati kepada sang maha pencipta.

Rega tidak mengatakan apapun, dia tidak mengetahui apa yang akan pria itu lakukan beberapa menit lagi namun entah kenapa pagi ini saat ia mengerjakan Dhuha, airmata nya tak berhenti mengalir seakan sedang menangisi suatu beban besar yang akan dia terima. Semalaman dia menanti kabar dari sang suami namun sampai pagi ini tidak ada berita apapun, ia ingin menghubungi lebih dulu takut jika pria itu sedang sibuk bekerja. Hatinya berdenyut sakit, Aisyah tak tahu kenapa dirinya sangat sedih hari ini. Dia mencoba menenangkan diri dengan terus menyebut nama Tuhan, mengharapkan sebuah perlindungan dari apapun yang akan melukainya. Tidak ada makhluk dimuka bumi yang lepas dari penjagaannya, Aisyah menitipkan Rega pada yang maha kuasa, yang tak pernah tidur untuk melihat semua kejadian didunia.

Wanita itu mengusapkan kedua tangannya yang berbalut kain kewajah dengan isakkan yang masih terdengar, pernikahan ini adalah ibadahnya kepada Tuhan. Ketika dia menerima lamaran Rega, disana juga ia telah menyempurnakan diri sebagai seorang wanita muslimah yang tak menuntut banyak mahar dari calon suami. Mereka tidak pernah bertengkar, berdebat apalagi cekcok selama berumah tangga karena Aisyah perempuan yang sangat lembut dan bersahaja, ia tak pernah mempermalukan suaminya dengan kata-kata kasar dan merendahkan, dia menjaga sepenuh hati pakaian suaminya dengan tak melangkah keluar rumah kala Rega tidak ada.

Rumah tangga aman selama bertahun-tahun karena dia yakin jika Rega sudah menerimanya, membangun biduk ini bersama memang tidak mudah dibarengi kenangan masa lalu dimana ada sosok lain yang masih bersemayam didalam jiwa lelaki itu.

"Aku mempercayakan hatiku pada mu, ya allah. Apapun yang terjadi, kuatkan aku sebagai seorang istri yang berbakti. Demi allah, aku mencintai mu diatas segalanya. Ringankanlah hati ku dari godaan yang besar ini, amin".

Tidak ada wanita yang akan senang dimadu, namun apa yang kita lihat belum tentu seperti itu kejadiannya. Ada yang memang mendapatkan takdir seperti itu karena sudah suratan, namun tak banyak juga yang merasakan pahitnya berbagi hati karena nafsu.

Aisyah tahu, jauh didalam lubuk hatinya meski selama ini perlakuan Rega sangat manis dan membuatnya semakin jatuh cinta, ada setitik rasa yang memang belum sepenuhnya ia dapatkan ketika memandang kedua mata suaminya, yaitu seseorang yang selalu Rega lihat ketika memandangnya. Mereka berjalan dijalur yang sama, Rega dengan langkahnya begitu juga Aisyah yang setia menyamakan posisi mereka, tapi mereka tidak saling menggenggam.

Mimpinya sudah sangat jelas jika disampingnya, Rega lebih memilih memegang tangan seorang perempuan asing yang tidak pernah Aisyah lihat wajahnya, mereka berjalan diatas bara api yang panas namun Rega tidak memperdulikannya, Aisyah bertahan sendiri dalam keyakinan cintanya terhadap hubungan ini. Mimpi itu selalu datang, dan semalam adalah kesekian kali ia mendapatkan mimpi yang sama.

"Aku tidak akan lepas dari ketakutan ini jika terus mempercayai seorang makhluk ciptaan mu, maka lepaskanlah aku dari jeratnya agar aku bisa melihat sisi terbaik dari semua kegundahan ini ya allah".

Berimannya seseorang bukan dilihat dari seberapa sanggup ia mengerjakan tujuhbelas rekaat, melainkan ketika dia merasa gelisah maka hanya Allah yang diingatnya. Sekali pun dia pendosa, jika didalam hatinya masih memiliki kepercayaan pada kebesaran Tuhan maka tidak ada yang boleh menyalahkan perbuatannya.

Rega & Rani ( Book - 2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang