Chapter (29)

134 19 21
                                    

#playmulmed_yahh 🥺


Kedua orang itu duduk berhadapan saling memberikan tatapan penuh cinta, tidak akan pernah habis cinta ini untuk Rani, lelaki itu sadar kalau dunia yang perempuan ini berikan tidak akan pernah sebanding dengan apapun. Rani memiliki segala yang Rega butuhkan dalam hidupnya, kebahagiaan itu sangat terasa mengelilingi mereka berdua, senyuman yang dipenuhi kerinduan untuk membayar kesepian dimasa lalu. Pagi sekali Rega sudah membangunkan istrinya untuk menikmati udara pagi dari balkon, membuat dua gelas kopi susu tanpa gula, duduk disini menanti matahari terbit adalah sesuatu yang sempat tenggelam dalam angan, namun kini semua terjadi. Dimana sinar berwarna jingga itu perlahan menerangi wajah mereka, hati kedunya menghangat, besar sekali rasa cinta ini sampai tak terbendung oleh tentangan dari orang-orang. Rega tidak akan membiarkan wanita nya menangis lagi, hanya dia yang boleh melakukan itu. Rani berhak mendapatkan bayaran atas semua rasa sakitnya, pengabdian yang akan Rega berikan untuknya sebagai cinta sejati akan mereka jelajahi dari waktu ke waktu.

Wajah cantik tanpa riasan itu disinari oleh mentari membuatnya seperti malaikat tanpa sayap di mata Rega, dia mencium tangan Rani, membisikkan kata-kata cinta yang manis. Suasana kali ini sangat mendukung agar terciptanya melodi indah dari burung gereja yang mulai keluar dari sarang untuk mencari makan, tenungan mata coklat milik Rani berhasil menghipnotis suaminya.

Mereka yang tidak bisa merasakan ketulusan dari sebuah cinta, tidak akan pernah melihat betapa menyenangkan hidup ini bila ditemani orang yang tepat. Memang tak mudah mendapatkan cinta yang seperti Rani miliki, tapi bukan berarti tak ada, hanya saja sejak awal mereka sudah saling meminta.

Perbedaan keyakinan pernah memisahkan mereka dalam waktu yang panjang, kehidupan yang dijalani terasa hampa, hari-hari yang berlalu tak pernah seindah saat ini. Rega mendapatkan hidupnya kembali, bersama Rani dia siap melakukan apapun demi mengarungi bahtera rumah tangga.

"Aku cinta banget sama kamu, gak tahu kenapa ya tapi beneran cinta". Rani ingin menjauhkan tangannya dari Rega namun dicegah pria itu, sejak tadi dia tak berhenti membicarakan hal random yang membuat Rani jengah tapi merona.

"Itu nama nya bucin, enak nya di bucin sama mantan playboy". Rega tertawa, dia tertegun sebentar sadar kalau tawa seperti ini sudah lama tidak terdengar. Merdu sekali ditelinga, lelaki itu merasakan perkembangan yang sangat besar dalam jiwanya.

"Aku gak tahu apa sebutan nya, tapi beneran yang aku tuh cinta banget sama kamu. Terima kasih ya Tuhan, sudah mengembalikan perempuan ini pada hamba". Rega tidak pernah berdoa, meski dia selalu melakukan kewajibannya. Dia sempat berpikir jika doa nya tak pernah didengar oleh Tuhan, sekarang setelah melihat Rani lagi, doa-doa yang dulu sempat ia hentikan mulai terucap lagi. Disetiap hembusan nafasnya kini Rega ingin tetap hidup menemani istrinya sampai akhir.

"Aku juga cinta kamu. Ayang, apapun jalan yang dipilihkan Tuhan untuk kita nanti, aku harap kamu udah gak melupakan kewajiban kamu lagi sebagai seorang suami. Aku tahu ini mungkin gak pantes, nasehatin kamu sebagai pemimpin, aku gak mau suami aku ini mengabaikan tanggung jawabnya. Biar bagaimana pun, Aisyah juga istri kamu, dia berhak mendapatkan cinta kamu, ketika aku minta untuk menjadi istri kamu, aku udah sadar sepenuhnya bahwa apa yang akan aku dapatkan dan miliki itu juga harus dibagi sama orang lain".

Rani meremas tangan dingin milik Rega, pandangan orang yang menilai bahwa istri simpanan itu sangat rendah, sangat tidak bisa ditujukan kepada Rani yang bahkan mampu merebut suaminya sendiri dari Aisyah, dia rela menjadi madu perempuan lain karena sudah tidak mampu menghilangkan cinta kepada Rega, dia tidak bisa lagi menemukan yang lebih baik dari suaminya saat ini. Rani tidak dapat menerima orang lain lagi untuk masuk kedalam hatinya, semua sudah tertanam pada Rega seorang.

Cinta, hati, perngobarnan, perjuangan bahkan hidupnya sudah ia berikan kepada Rega. Selama itu dia menahan segala kesakitannya sendiri, dan kini dia telah rela membagi apa yang sudah ia berikan kepada Rega.

Rega & Rani ( Book - 2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang