50. The End✓

167 3 3
                                    

Karena terus merengek minta pulang, akhirnya sore ini Ressa di izinkan pulang oleh dokter karena keadaannya sudah mulai membaik dan dengan syarat Ressa harus rajin check up.

Dengan ditemani oleh Vian dan mamanya, Ressa kembali pulang ke rumah.

"Ma, papa mana? Kok gak ikut?" Tanya Ressa sendu

"Maaf ya sayang papa lagi sibuk, ada kerjaan mendadak di luar kota. Nggak apa-apa kan, mungkin Minggu depan papa pulang" jawab Dinda yang membuat Ressa murung.

"Yaelah, lo jangan murung gitu dong. Kan masih ada gue, kakak lo yang paling ganteng dan baik hati sedunia" sahut Vian yang berada di jok kemudi.

"Diem Lo, gue nggak suruh lo omong!!" Ucap Ressa kesal.

"Buset, kesel-nya nggak usah lo lampiasin ke gue dong" ucap Vian protes

"Terserah, enyah aja lo dari dunia ini. Gak guna juga lo jadi kakak" ucap Ressa yang malah mengomel tidak jelas

"Eh, durhaka lo sama gue, dasar adik laknat"

"Makanya lo suruh papa buat balik, bilang sama dia jangan kerja terus, nanti encok tuh punggung baru tau rasa" omel Ressa yang tanpa ia sadari Dinda telah merekam suaranya diam-diam, sambil senyum-senyum sendiri melihat kelakuan kedua anaknya.

"Udah jangan berantem terus. Vian, jangan di ganggu aja Ressa-nya" ucap Dinda yang membuat Ressa merasa menang.

"Kamu juga Ressa, baru sembuh jadi jangan banyak tingkah." Tambah Dinda dan Ressa mendengus kesal, sedangkan Vian sudah cekikikan di jok depan.

Sesampainya di rumah, Ressa di papah oleh Vian dan mamanya untuk masuk ke rumah. Baru saja akan membuka pintu, tiba-tiba ada seseorang yang membukanya terlebih dahulu.

"SUPRISEE!!!!!!"

Di dalam rumah ternyata sudah ada Andreas, Retta, Dion dan Dian.

Refleks Ressa menutup mulutnya kerena terkejut dan dalam sekejap ia langsung memeluk tubuh papanya, Andreas.

"Papa!!"

"Bagaimana kabar kamu?" Tanyanya setelah pelukan mereka terlepas.

"Aku sudah sehat kok" jawab Ressa. "Papa jahat, mama bilang papa nggak pulang"

"Hahahah itu cuma akting sayang, kalau papa nggak pulang nggak mungkin kan sekarang ada disini. Ini cuma mau ngetes kamu aja"

"Ngetes?" Tanya Ressa heran.

"Iya, tadi mama udah kirim rekaman suara pertengkaran kamu sama Vian saat di mobil" jelas Andreas

"Lah,kok?" Ressa heran sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sedangkan semua orang malah tertawa.

"Retta!! Dian!!!" Seru Ressa saat menyadari keberadaan mereka, mereka merentangkan pelukan dan Ressa langsung menyambutnya.

"Dasar teletabis!!" Maki Vian.

"Terserah, Yang penting gue bahagia" jawab Ressa.

********

Hari ini Ressa kembali sekolah, tetapi kali ini tidak dengan penampilan ugal-ugalan nya, ia merubah cara berpakaiannya.

Baju yang ketat berubah jadi baju yang pas, rok yang pendek juga sekarang jadi setara lutut. Tidak ada rambut di cepol asal-asalan melainkan ia cepol dengan rapi di tambah bandana sebagai aksesoris, dan juga tidak ada lagi jaket kulit hitam melainkan hanya jaket berbahan Levis warna coklat susu.

 Tidak ada rambut di cepol asal-asalan melainkan ia cepol dengan rapi di tambah bandana sebagai aksesoris, dan juga tidak ada lagi jaket kulit hitam melainkan hanya jaket berbahan Levis warna coklat susu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AntaressaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang