Saat ini Ressa sedang berada di kantin bersama 4 temannya, Retta, Dion, Dian dan Vian.
"Ress lo kok diem aja sih, jadi serem tau" celetuk Dian tiba-tiba.
"Gue lagi nggak mood ngebacot" jawabnya sambil mengaduk-aduk minuman di depannya dengan malas.
"Yan dia napa?" Tanya Dian pada Vian.
"Lah napa lo nanya sama gue, gue aja bingung" jawab Vian pura-pura tidak tau kejadian di rooftop tadi.
Tidak mendapatkan jawaban memuaskan dari Vian, Dian pun bertanya pada Dion "Yon sahabat lo ini kenapa dah?" dan Dion hanya mengendikkan bahu tak berani bicara jika Ressa sudah diam begini.
"Sepertinya mood nya lagi nggak baik din, makanya dia diem aja. Mending lo ikut diem aja dari pada dia ngamuk" ucap Retta yang dari tadi diam sedangkan Vian terus memperhatikan gerak-geriknya.
"Yaudah deh kalau gitu , gue cuma takut ada apa-apa sama dia" jawab Dian.
Tak lama kemudian setelah sekian lama hanya hening yang menyelimuti, Ressa pun angkat bicara.
"Kok pada diem" ucap Ressa tanpa dosa dan Vian yang duduk di sampingnya langsung menjitaknya seolah-olah mewakili semua temanya yang ada di sana.
"KITA DIEM JUGA KARNA LO GOBLOK" umpat Dion menghayati.
"Lo bikin gue darah tinggi njirr" ucap Dian sedangkan Retta hanya tertawa melihat saudaranya yang di pojokkan itu.
"Napa lo semua ikutan gue, orang gue lagi mikir nying" jawab Ressa ikut terpancing kesal.
"Emang lo bisa mikir?" tanya Dion sok polos dengan tanpa dosa, tapi sangat mendalam.
"Anjir" umpat Ressa.
"Gue sebenernya mau ngomong hal penting sama lo" ucap Ressa sok serius.
"Hal penting , emang di hidup lo ada yang penting" jawab Dion.
"Udah lo diem aja , sini.." ucap Ressa lalu membisikkan sesuatu di telinga dion.
"Anjir beneran lo" ucap Dion tiba-tiba, dan ekspresinya langsung berubah, yang awalnya santai menjadi kaget dan serius.
"Eh jangan ngegas gitu dong njir , bikin jantungan aja" ucap Dian kesal, kenapa semua teman-temannya hobi banget membuatnya serangan jantung.
"Iya! ngapain gue bohong tentang begituan, nggak lucu tau nggak!!" jawab Ressa.
"Begituan apa hayoo" ucap Vian.
"Udah lo diem aja, jangan mikir macem-macem lo dugong" ucap Ressa sambil menimpuk kepala Vian dengan garpu dan Vian mengaduh kesakitan
"Udah jangan berantem mulu, makan dulu dong" ucap Retta menengahi.
"Itu tuh dengerin pacar Dion, jangan berantem mulu" ucap Ressa.
"lo duluan yang ngajakin ribut njir" jawab Dion.
"hah? Jadi kalian udah jadian nih?wah peje dong" tanya Dian dan Vian kompak.
"Eh Ress mulai sekarang lo jangan deket-deket Dion lagi, ada yang marah nanti" ucap Dian menggoda Retta.
"Iye tenang aja, nanti gue cari pawang baru deh. Yang lama udah punya pawang sendiri" ucap Ressa dramatis.
"Yee lo mah omongnya doang, kalau ada yang nembak mah lo tolak" ucap Dian sambil memasukkan bakso ke mulutnya.
"Lo pada nggak tau sih , dia tuh masih gamon" ucap Dion dan langsung di cubit oleh Ressa , Retta yang mengerti itu hanya tersenyum.
"Ya korban gamon ternyata" ucap Vian dengan ekspresi yang sulit di artikan.
"Hah? Gamon sama siapa?" Tanya Dian heboh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antaressa
Teen FictionAntaressa TAMAT [TELAH DIREVISI] "Berjuanglah untuk hidupmu meskipun nggak ada yang mau memperjuangkan mu" -Ressa Dia Reva Antaressa. Gadis yang dijuluki preman sekolah karena penampilan urakannya, dia yang hobbynya bolos, telat dan kumpul bareng co...