Seorang gadis berdiri di depan gerbang sekolah yang sudah tertutup ,
Ia memandangi gerbang itu dengan tatapan kesal setelah tidak berhasil merayu pak satpam."Ayolah pak , sekali saja bukain gerbangnya. Hari ini aja dehhh ya pak , pak satpamkan baik hati nihh" ucap gadis itu berusaha merayu pak satpam sekali lagi.
"Nggak bisa neng , neng itu terlalu sering telat loh. padahal sekarang baru hari pertama masuk sekolah udah telat aja" omel pak satpam
"Namanya khilaf pak"
"Khilaf kok berkali kali neng , kalau neng nggak mau telat kenapa nggak bareng sahabat neng aja tuh, kan dia selalu berangkat pagi"
"Kalau berangkat sama dia mah kepagian pak , lagian diakan ketua OSIS jadi sibuk dan nggak sempet baut jemput saya"
Ucap gadis itu, dia adalah Reva Antaressa gadis nakal dengan segudang masalah di sekolahnya , gadis tomboy dengan penampilan urakan itu ternyata juga sahabat dari seorang ketua OSIS.
"Yaudah saya ke belakang dulu ya pak" ucap Ressa lalu masuk ke mobilnya dan pergi ke belakang sekolah.
Di belakang sekolah ada sebuah lapangan yang cukup luas jadi bisa di gunakan untuk memarkir mobilnya di situ , lalu Ressa memanjat tembok yang terhubung ke area lapangan sepak bola sekolah.
Setelah berhasil memanjat ia bersyukur lega karena berhasil tidak ketahuan oleh guru piket atau tim PD , lalu Ressa berjalan menuju kelasnya dengan santainya.
Ressa tak perlu mengecek ke mading di mana letak kelas barunya , karena ia sudah bertanya kepada sahabatnya , si ketua osis.
Ia memasuki ke dalam kelas yang cukup ramai di hari pertama ini , dan kalau di rasa rasa kelas inilah yang paling ramai dan berisik cocok dengan Ressa yang notabennya pembuat onar.
Awalnya ia agak kaget saat pertama masuk kelas , karena yang ia dapati ternyata teman kelas barunya adalah partnernya , si bos geng seangkatannya. Malahan mereka sedang mengadakan konser dadakan di kelas dan anehnya yang lainya bukannya keganggu malah asik asik aja.
"Wahh ress , lo di kelas ini juga" ucap seseorang setelah melihat Ressa masuk ke kelas ini , ia langsung menghentikan aktivitasnya lalu menghampiri Ressa.
Dia Alphard Stevian , biasa di panggil vian. seorang trouble maker sekolah dan merupakan anak kepala sekolah ini , meskipun begitu sifatnya nggak jauh berbeda dengan Ressa.
"Iyalah gue di kelas sini, ikut meramaikan nih. trus napa nggak lo lanjutin aja tuh konser" tanya Ressa dengan kaki yang ia naikkan ke atas meja.
"Nggak deh , biarin yang lain aja. Btw lo berhasil kabur kali ini ya" jawab Vian, lalu ia duduk di atas meja samping Ressa.
"iya dong , ini juga berkat saran lo yang bodoh itu" jawab Ressa lalu tertawa terbahak-bahak.
"tapi berhasilkan , nggak ketahuan sama Dion" Ucap Vian menyebut nama ketua OSIS sekolahnya.
Dion , Gladion Aldebaran. Kalau denger nama itu satu sekolah udah nggak asing lagi. siapa yang nggak kenal si pak ketos yang jadi pujaan hati para kaum hawa karena tampangnya yang ganteng, cool , ramah dan bijaksana lagi, yang anehnya juga jadi sahabat dari seorang badgirl sekolah , Reva Antaressa.
"Nggak kok tenang aja , dia lagi sibuk ngurus anak baru, dan tadi gue lihat di lapangan sih dia tuh kewalahan tau ngurus pada degem degem" ucapnya di susul dengan tawa yang sangat membahana, kata Reva sendiri.
"Oh gitu ya , seharusnya sebagai sahabat yang baik lo bantu bebasin dia dari para degem itu, bukanya tertawa disini" ucap vian dengan berakting layaknya seorang ibu yang menasehati anknya.
"Yaelah , sok-sokan nggak pernah nglakuin lo! orang lo sendiri sering gitu. sahabat susah bukannya di tolongin malah di ketawain" ucap Ressa, ia mendorong bahu Vian, beruntung Vian tidak jatuh ke belakang atau dia akan mencium lantai dengan tidak elitnya.
"Kan emang itu fungsinya sahabat , kalau sahabatnya lagi kena sial kita bertugas meramaikan, dan merayakannya!! dengan cara menertawakanya" jawab Vian bangga lalu tertawa.
"Iya ya , gue setuju. eh ini kelasnya napa free nih?" Tanya Ressa sambil melihat ke seluruh penjuru kelas, yang 80% berisi anak-anak tidak waras, lalu sisanya tukang tidur.
"guru-guru sedang rapat kayaknya ,tumben lo tanya soal kelas? biasanya juga bodo amat."
"Gini nihh ya , gue tuh sedang belajar merubah diri tau nggak" jawab Ressa bangga dengan menutunkan kakinya dari meja lalu merubah posisi duduknya jadi tegap.
"Merubah apanya ogeb , orang lo masih telat" ucap Vian kesal dengan mendorong dahi Ressa dengan jari telunjuknya.
"Bukan berubah jadi anak baik baik goblok! gue mau berubah untuk sedikit peduli, mengapa di pagi yang cerah dan hari pertama ini tuhan ngasih surga dunia yang mantep ini" jawab Ressa dengan tololnya dan memasang gaya seolah sedang berdoa lalu mengusapkan telapak tangannya ke wajahnya.
"Yaelah , gue kira lo mau berubah ternyata cuma drama" ucap Vian memandang Ressa malas, lalu ia pun turun dari meja dan kembali melanjutkan konsernya yang tertunda.
"JANGAN ASAL LO YA! GINI-GINI GUE PERNAH CASTING, UDAH PRO KALAU DI SURUH AKTING" jawab Ressa berteriak kepada Vian yang sudah kembali ke tempatnya.
"iya belum apa apa kameranya rusak karena mau ambil gambar orang kayak lo" ucap Vian dengan santainya dengan memangku gitar di tangannya.
"Sialan lo , yan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Antaressa
Teen FictionAntaressa TAMAT [TELAH DIREVISI] "Berjuanglah untuk hidupmu meskipun nggak ada yang mau memperjuangkan mu" -Ressa Dia Reva Antaressa. Gadis yang dijuluki preman sekolah karena penampilan urakannya, dia yang hobbynya bolos, telat dan kumpul bareng co...