-Permainan Takdir-
"Hidup itu ibarat drama drama. Ada penulisnya, skenarionya, dan pemerannya. Kita adalah pemeran, Tuhan adalah penulis, dan Takdir adalah skenarionya."
ㅅ.ㅅ
Seorang perempuan terkejut ditempat, begitu maniknya melihat seseorang naik keatas panggung. Wajahnya menjadi pucat pasif, keringat dingin bercucuran, dan tangannya gemetar, namun sebisa mungkin ia sembunyikan, bertindak perfesional.
Irisnya bertemu dengan iris gelap milik salah satu pria diatas panggung. Pria itu juga menatapnya, mereka berdua sama sama terkejut. Dengan cepat perempuan itu memutuskan kontak mata keduanya, tetapi berbeda dengan sang pria yang masih setia menatap perempuan yang duduk diantara banyak orang.
"Baekhyun-ssi." Panggil seorang MC acara membuat pria yang sedari tadi menatap kosong kedepan sedikit tersentak. Dengan cepat pria itu mengambil mic yang diberikan teman seperjuangannya.
"Annyeonghasseyo Baekhyun imnida." Ucapnya, berusaha seperfesional mungkin sambil membungkukkan sedikit tubuhnya. Kemudian memberikan mic pada teman seperjuangannya yang lain.
"Annyeonghasseyo Sehun imnida."
Jepretan kamera terus terdengar, kilat flash kamera memburu mereka yang diatas panggung.
Acaranya berjalan sesuai dengan rencana, sampai pada sesi tanya jawab. "Hera-ya, kau harus menanyakan salah satu pertanyaan dari disini." Kata Jingoo sambil menunjuk map yang ada dipangkuan Hera dengan salah satu tangannya. Dan tangan yang satunya sibuk memegang kamera.
Hera mulai ragu ragu mengangkat tangannya. Ia sudah berusaha seperfesional mungkin tetapi tatapan tajam dari pria itu membuatnya takut. Hera berusaha mengalihkan tatapannya ke yang lain. Sampai seorang MC mempersilahkannya untuk mengajukan pertanyaan.
Perempuan itu mengambil mic yang sudah disediakan. "Nee, annyeonghasseyo Ji Hera imnida. Kami dari Dae station." Hera mulai mengajukan pertanyaan setelah dipersilahkan tanpa menatap pria itu.
"Ini adalah album special yang kalian siapkan untuk penggemar. Bagaimana perasaan kalian saat menyiapkan album special ini? Dan apakah ada pesan yang ingin kalian sampaikan kepada penggemar melalui album terbaru itu?"
Lancar. Pertanyaan diluncurkan dengan lancar, tanpa ada yang tau bahwa Hera mengepalkan tangannya diatas pangkuannya menahan gugup.
Suho. Leader dari grup tersebut menjawab dengan ramah dilanjutkan pada anggota lain, dan yang terakhir pria itu. Byun Baekhyun.
Hera tidak tahan lagi. Setelah Baekhyun selesai menyampaikan jawabannya, Hera langsung berdiri setengah membungkuk agar tidak menganggu yang lain.
"Kau mau kemana ?" Tanya Jingoo.
"Ketoilet." Jawab Hera singkat.
Gejolak itu datang lagi. Hera buru buru keluar dari studio yang digunakan untuk konferensi pers dengan tangan membekap mulutnya. Berlari secepat mungkin kedalam toilet yang sepi lalu mengunci pintunya dengan rapat.
Lagi lagi hanya cairan bening yang keluar dari mulutnya. Hera mencengkeram kedua sisi wastafel dihadapannya. Wajahnya terlihat pucat 2 minggu belakangan ini, nafsu makannya berkurang drastis dan mual yang selalu menghantui hari harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Mistake
Romance"kau tahu kejahatan terbesar kita setelah menjadi idol?" "Jatuh cinta. Karena saat jatuh cinta kita akan mematahkan ribuan hati yang tulus mencintai kita." Start writing : August 2021 Finish : April 2022