Bagi Baekhyun, hubungan hanyalah sebuah pemanis dalam kehidupan yang pahit. Tapi terkadang tidak semua hubungan adalah pemanis bukan ?
Dulu Baekhyun tidak pernah berpikir akan memiliki hubungan sejauh ini dengan seorang perempuan. Karir, Impian dan cita citanya yang sangat besar membuatnya terkadang tidak terlalu memikirkan kisah percintaannya.
Tapi Baekhyun tidak pernah membayangkan, karena sebuah Aphrodisiac dapat mengubah segalanya.
Kesalahan yang pernah ia anggap sangat fatal namun siapa yang tau, kesalahan itu justru berubah menjadi benih benih kebahagiaan yang tidak pernah ia pikirkan.
Baekhyun merasakan kebahagiaannya saat Hera bersamanya. Menjadi teman hidupnya, menjadi takdirnya, menjadi satu satunya wanita yang ia punya. Baekhyun sangat bahagia.
Sampai lupa bahwa didunia ini tidak ada yang abadi, tidak ada yang namanya kebahagiaan yang abadi di dunia ini.
Dengan berbalut kemeja biru laut, Baekhyun melangkah perlahan agar tidak mengganggu bayi yang sedang tertidur dipundaknya. Didepannya kedua anak serupa berjalan lebih dulu sembari membawa buket bunga kecil ditangan mereka, berceloteh ringan membuat Baekhyun mengulum senyum.
Kemeja biru laut yang membalut tubuhnya begitu pas untuknya, membuat ketampanannya semakin terlihat walau umurnya sudah dipertengahan kepala tiga. Sementara si kembar menggunakan pakaian yang sama, hanya bedanya Siwo menggunakan kemeja, sama seperti sang ayah dan Shia menggunakan dress. Lalu bayi cantik digendongan Baekhyun berbalut dengan dress yang sama cantiknya dengan kepunyaan sang kakak.
Perjalanan mereka cukup jauh untuk sampai ke tempat yang mereka tuju, di sebuah taman dengan pepohonan rindang yang mengelilingi mereka. Terasa menyejukkan tapi juga menyesakkan.
Sampai langkah mereka berhenti tepat dibawah pohon rindang dengan papan kayu yang terpaku dibatang pohon.
Ji Hera.
Tulisan yang terpahat diatas papan kayu.
Si kembar membelah jalan ditengah mereka, memberikan jalan untuk sang ayah. Baekhyun melangkah dengan ribuan kerinduan yang sudah tidak bisa terbendung lagi. Pria itu mengusap nama wanita kecintaannya lalu menekuk lututnya, meletakkan buket bunga berwarna putih yang ia bawa.
"Annyeong." Sapanya dengan suara yang begitu pelan.
"Merindukanku ? Maaf, akhir akhir ini aku sangat sibuk sampai tidak bisa meluangkan waktu untuk mengunjungimu. Jadi hari ini aku membawa mereka kemari bersama ku."
Hening sejenak, membiarkan angin lembut menerpa rambutnya.
"Aku merindukanmu. Sangat."
Baekhyun berusaha meredam tangisannya, agar bayi kecil yang sedang tertidur dipundaknya tidak terbangun. Kecupan dikedua pipinya membuat air matanya menetes, sontak Siwo dan Shia menghapus air mata yang membasahi pipi sang ayah.
Baekhyun tersenyum kemudian mengusap sisa air mata yang masih membasahi sudut matanya.
Si kembar mendekat lalu meletakan kedua bunga disamping buket bunga milik Baekhyun.
"Eomma, Shia merindukan eomma." Ujar sang gadis kecil. Wajahnya sudah memerah, Baekhyun sontak mengusap punggungnya. Dan tak lama tangisannya menggema, beberapa orang yang ada disana sempat menoleh kearah mereka.
Karena suara tangis Shia, bayi kecil di gendongan Baekhyun terusik. Tangan Baekhyun beralih menepuk-nepuk punggung kecil itu lalu kembali mengusap air mata Shia.
"Jangan menangis sayang. Shia sudah berjanji tidak akan menangis." Detik berikutnya suara tangisnya teredam bergantian dengan tangisan bayi yang terbangun karena tidurnya terusik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Mistake
Romance"kau tahu kejahatan terbesar kita setelah menjadi idol?" "Jatuh cinta. Karena saat jatuh cinta kita akan mematahkan ribuan hati yang tulus mencintai kita." Start writing : August 2021 Finish : April 2022