| 24 | Mimpi buruk dan Kenyataan

700 61 8
                                    

"HERA !"

Baekhyun tersentak, sontak ia meraba ruang disebelahnya. Kosong dan dingin, ketakutan menyerangnya. Tanpa aba aba ia langsung bangun dari tidurnya berdiri seperti orang linglung. Matanya menatap kesetiap penjuru kamar.

"Hera." Tidak ada balasan, ia langsung membuka pintu kamarnya dengan kasar. Langkahnya tergesa gesa menuruni anak tangga tanpa alas kaki.

Keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya, jantungnya berpacu sangat cepat tanpa diminta. Begitu sampai di anak tangga terakhir ia menatap sekeliling, maniknya mencari seseorang dengan tatapan gelisah.

Baekhyun tergesa menghampiri Baekbeom yang duduk diruang tengah. "Hyung kau melihat Hera ?"

Pria itu menoleh menatap adiknya yang masih sangat berantakan. "Hera ? Dia dihalaman belakang bersama Seoyool dan-"

Baekhyun langsung berlari menuju halaman belakang.

"-Siwoo. Aish anak itu."

Langkahnya tak gentar terus menuju halaman belakang dengan perasaan campur aduk. Dengan kasar ia membuka pintu kaca yang menjadi pembatas antara rumah dan halaman belakang.

Ketiga orang yang ada disana terkejut dan menoleh.

"Samchon."

"Baekhyun-ssi."

Panggil mereka bersamaan. Hera berdiri dari duduknya lalu berbalik menghadap Baekhyun yang masih berdiri diambang pintu.

Tanpa aba aba Baekhyun langsung menghampiri Hera dan memeluknya erat. Wanita itu terkejut namun tak urung membalas pelukan Baekhyun. Ia bisa merasakan nafas Baekhyun yang memburu.

Tak lama Baekbeom datang, ia memanggil anak anaknya. Kedua anak itu masuk kedalam rumah dengan berat hati diikuti mongryong anjing peliharaan keluarga Byun. Baekbeom tau ada yang tidak beres dengan adiknya, ia memberikan mereka waktu untuk berdua.

Hera mengusap punggung Baekhyun. "Ada apa ?" Tanyanya bingung. Baekhyun menggeleng dibahunya.

"Tidak ada apa apa tapi kau berlari seperti itu ?" Baekhyun melerai pelukannya lalu meneliti Hera dari atas sampai bawah. Ia memejamkan matanya dan bernafas lega.

Hera maju satu langkah mengikis jarak lalu ia mengulurkan tangannya merapikan rambut Baekhyun yang berantakan. "Kau baru bangun ?" Pria itu hanya diam. Pandangan Hera jatuh kebawah melihat Baekhyun berdiri dengan kaki telanjang.

"Ya ! Kenapa kau tidak memakai sandal. Disini dingin." Pekik Hera, wanita itu langsung menarik tangan Baekhyun untuk masuk kedalam rumah.

Bagaimana bisa pria itu keluar rumah dengan kaki telanjang dan baju piyama setipis ini disuhu yang hampir minus derajat.

Hera terus menarik Baekhyun sampai dikamar mereka, menyuruh Baekhyun duduk ditepi ranjang lalu ia mengambil sandal dan menaruhnya didekat kaki Baekhyun.

"Pakai." Pria itu menurut.

Hera kembali berdiri dihadapan Baekhyun. "Kenapa sudah bangun, ini baru jam enam pagi. Kau baru tidur jam empat pagi kan." Ujar Hera sembari membelai rambut Baekhyun.

Ia tau Baekhyun tidak tidur semalam. Saat Hera terbangun jam empat pagi ia melihat Baekhyun yang hanya menatapnya tanpa berminat menutup mata untuk tidur, saat ditanya pria itu menjawab 'memandangimu.' dan saat itu juga Hera menyuruhnya tidur. Pria itu tidak membantah dan benar benar tertidur setelahnya.

Baekhyun menarik pinggang Hera sampai perut besar istrinya berhadapan dengan wajahnya. Ia memberikan satu kecupan disana, lalu menempelkan keningnya.

"Tidur lagi ya, aku akan membangunkanmu nanti." Pria itu mendongak. "Lihat matamu masih merah."

Beautiful MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang