"Mempelai pria silahkan berbalik." Ujar seorang pendeta.
Tidak, tidak. Apa ini.
Jerit Baekhyun dalam hati, seolah tubuhnya tidak berada dalam kuasanya ia berbalik menghadap pintu gereja.
Jantungnya berdegup kencang saat pintu gereja terbuka perlahan. Maniknya terkejut mendapati wanita asing menggunakan gaun pengantin dengan seorang pria paruh baya yg menggandengnya.
A-apa yang terjadi.
Baekhyun ingin meneriaki, namun suaranya terasa hilang. Bibirnya keluh. Maniknya menolah kesamping, hatinya teriris melihat bayangan Hera yang tersenyum padanya.
Senyum itu. Baekhyun tau dibalik senyuman tulus itu terdapat ketidak relaan yang terpenjara.
Langkah wanita bergaun pengantin itu semakin dekat. Baekhyun semakin kelabakan saat tubuhnya tidak mengikuti perintahnya.
Sekali lagi ia menatap Hera yang masih setia berdiri diseberang sana. Baekhyun beralih menatap kedua buah hatinya.
Siwo dan Shia terlihat sangat murung, bahkan keduanya enggan menatap Baekhyun.
Langkah wanita itu hanya tinggal sedikit lagi hingga sampai padanya. Baekhyun meronta tapi tubuhnya benar benar sama sekali tidak bisa dikendalikan.
Tidak. Jangan terima !
Perintahnya keras, saat pria paruh baya yang menggandeng wanita itu mengulurkan tangan sang wanita padanya.
Jangan.
Baekhyun berusaha menahan tangannya untuk tidak menyambut uluran tangan pria paruh baya itu.
Tidak ku mohon.
Jantung berdegup sangat cepat, ia ingin menangis frustasi saat tangannya perlahan terulur menerima tangan sang wanita.
Aku mohon berhenti !
Seberapa keras ia meneriaki kata itu tapi tidak ada yang berubah. Tubuhnya berbalik menghadap sang wanita, Baekhyun benar benar menangis begitu melihat Siwo dan Shia menangis dalam gendongan kakak dan kakak iparnya.
Baekhyun menoleh dengan cepat begitu sang pendeta sudah mulai mengucapkan janji yang harus mereka ucapkan.
Hatinya terasa sakit. Ia bersumpah ini sangat sakit, diseberang sana Hera tersenyum sembari mengusap sudut matanya.
Tanpa bisa dihentikan bibirnya bergerak mengucapkan janji sakral untuk kedua kalinya namun dengan wanita yang berbeda.
Baekhyun ingin menatap Hera. Mengucapkan beribu ribu kata maaf, tapi ia tidak bisa. Maniknya hanya bisa berfokus pada wanita dihadapannya ini.
Hera, aku mohon bantu aku.
Ia menolak dalam hati, wanita dihadapannya sedang mengucapkan janji.
Tidak, berhenti. Aku mohon berhenti.
Cincin. Saatnya penyemangat cincin.
Berhenti brengsek !
Tidak, tidak, tidak. Jangan !
"TIDAK !"
Baekhyun berteriak. Terlonjak bukan main, detik berikutnya suara tangisan bayi nyaring terdengar.
"Baekhyun !" Seru seseorang terkejut mendengar pekikannya.
Pandangan Baekhyun masih kosong, ia bahkan tidak tau ia sekarang ada dimana. Keringat membasahi seluruh kening hingga punggungnya. Tubuhnya dingin bak disiram air dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Mistake
Romance"kau tahu kejahatan terbesar kita setelah menjadi idol?" "Jatuh cinta. Karena saat jatuh cinta kita akan mematahkan ribuan hati yang tulus mencintai kita." Start writing : August 2021 Finish : April 2022