| 9 | Pernikahan Impian

721 79 3
                                    

Akhirnya Hera bisa bernafas lega, pekerjaannya yang menumpuk sudah berkurang itu berarti hanya butuh dua sampai tiga hari lagi ia akan segera mengundurkan diri.

"Kau ingin pulang bersama ?" Tanya Jihyun sembari membereskan meja kerjanya yang terletak di samping meja kerja Hera.

"Seseorang akan menjemputku."

Tanpa diberitahu siapa Jihyun pun tau seseorang yang dimaksud sahabatnya itu siapa. Siapa lagi kalau bukan Byun Baekhyun.

Keduanya menyusuri koridor gedung yang sudah sepi. Sekarang jam sudah menunjukan pukul 9 malam, hanya beberapa dari mereka yang masih bertahan didalam gedung untuk meyelesaikan pekerjaan mereka.

Setelah keluar dari lobby Jihyun dan Hera berpisah didepan gedung, tentu karena Jihyun menggunakan bus sedangkan Hera menunggu Baekhyun.

Tidak lama menunggu mata hitamnya menangkap siluet seseorang disamping gedung berdiri dibawah lampu jalan yang mati, Hera tidak yakin bahwa orang itu Baekhyun namun langkahnya terus saja berjalan menuju orang yang ada disana. Hera tidak bisa melihat wajah orang itu karena ia menggunakan topi hitam yang menutupi wajahnya.

Langkahnya kian mendekat sementara itu orang yang berdiri disana masih diam seperti menunggunya.

"Bagaimana bisa kau mengenaliku ?" Tanya orang itu tepat setelah Hera berdiri dihadapannya.

"geunyang..." Balas Hera. Wanita ituupun tidak tau bagaimana ia bisa mengenali Baekhyun, pasalnya pria itu berdiri ditempat dimana cahaya tidak menyorot padanya.

"Lain kali jangan menghampiri orang asing yang berdiri ditempat gelap." Ucap Baekhyun lembut sembari mengusap puncak kepala Hera.

"Kau orang asing ?" Tanya Hera polos.

"Ma-maksudku bagaimana jika orang yang kamu hampiri bukan aku." Wanita itu hanya mengangguk menyetujui ucapan Baekhyun.

"Maaf membuatmu harus menghampiriku, seharusnya aku yang menghampirimu. Tapi-"

Perkataan Baekhyun terpotong. "Aku mengerti masih banyak orang yang berlalu lalang disana."

Baekhyun tersenyum sebagai jawaban. Hera selalu mengerti dirinya, tanpa berpikir panjang Baekhyun menautkan jari jemarinya disela sela jari Hera. "Kajja. Aku memarkir mobil tidak jauh dari sini."

Hera mengikuti langkah Baekhyun. Keduanya berjalan beriringan dengan tangan yang saling bertautan, hanya cahaya kecil dari lampu jalan yang menyoroti mereka.

Sesampainya dimobil, Baekhyun membukakan pintu samping kemudi untuk Hera lalu setelahnya ia masuk kepintu kemudi. Audi hitamnya berkendara dengan hati hati membelah kota malam Seoul.

"Kita mau kemana ?" Tanya Hera saat menyadari jalan yang mereka lewati bukan jalan menuju apartemen Baekhyun.

"Kesuatu tempat yang mungkin hanya aku yang tau." Jawabnya sambil menengok Hera sebener lalu fokus lagi mengemudi.

Lambat laun jalan yang mereka lewati menjadi semakin sepi, hanya ada beberapa mobil yang lewat sampai hanya ada Audi Baekhyun yang melewati jalan. Lampu jalan yang menerangi jalan aspalpun semakin meremang tanda jarang orang yang melewati jalan sepi ini.

"Sudah sampai." Ucap Baekhyun setelah menarik rem tangan mobilnya. Tanpa menunggu lama keduanya keluar dari Audi hitam yang terparkir disebuah lapangan luas.

Baekhyun berjalan lebih dulu meninggalkan Hera yang masih diam disamping mobilnya. Ia berhenti tepat dibalik pagar kayu kokoh sebagai batas tanah yang dipijak dengan jalan dibawahnya, melihat Baekhyun berhenti ditempat Hera mulai menyusul pria itu.

Beautiful MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang