| 7 | Cinta?

829 95 2
                                        

"Baekhyun selalu menyebut namamu tapi kenapa aku selalu tidak sadar kalau orang itu adalah kau." Kata pria bermata bulat itu tanpa memandang sang lawan bicara, pandangannya justru sibuk terarah pada kota malam Seoul dari balkon yang berada dilantai 10.

Sang lawan bicara hanya tersenyum. Ia pun tidak mengira bertemu Baekhyun membuatnya seperti ditarik paksa memingat masa lalu yang sangat sulit untuknya. Bedanya kehadiran Baekhyun sekarang membuatnya ingin segera berdamai dengan masa lalunya.

"Terimakasih untuk semuanya Sunbae." Sang lawan bicara bersuara. "Maaf pergi tanpa pamit." Ucapnya menyesal.

Kyungsoo membalikkan tubuhnya menghadap sang lawan bicara, begitu juga dengan lawan bicaranya. "Aku bertemu Taeyeon eonni tadi siang. Dia menangis seperti anak kecil." Hera tertawa saat mengingat bagaimana Taeyeon menangis tadi siang.

"Dia bahkan menangis 3 hari penuh sejak kau pergi, meraung raung seperti anak kecil. Ck dia sangat tidak mengingat umur."

Kyungsoo masih mengingatnya dengan jelas saat Taeyeon datang padanya sambil menangis mengatakan Hera menghilang. Bahkan Manager Lee kewalahan menenangkan Taeyeon, wanita itu benar benar menangis 3 hari penuh mengurung dirinya dikamar selama tiga hari sampai akhirnya keluar dengan sendirinya setelah lelah menangis.

"Semuanya sudah terungkap. Ia memanipulasi suara voting. Sebagian penggemarnya marah dan kecewa, merasa dihianati. Grup langsung dibubarkan begitu saja, direktur meminta maaf atas kelalaiannya." Cerita Kyungsoo. Lelaki itu tau Hera mengerti dengan apa yang ia ceritakan, terlihat jelas dari cara wanita itu mengalihkan pandangannya.

"Hmm. Tapi aku tidak berniat untuk kembali."

Kyungsoo mengangguk mengerti. Betapa sulitnya berada diposisi wanita itu.

"Tidak apa, aku tau itu menyakitkan." Pria itu kembali membalikkan badannya menghadap kota Seoul. "Lagi pula sekarang ada Baekhyun bersamamu, kau tidak akan sendiri." Perkataan Kyungsoo mampu membuat telinga Hera memerah.

"Eoh telingamu memerah." Hera berusaha tak acuh.

"Heol, Kau masih menyukainya ?" Ejek Kyungsoo.

"Sunbae hentikan." Rajuk sang wanita. Memang hanya bersama Kyungsoo wanita itu bisa merajuk.

"Beruntung sekali, walaupun kalian bertemu dengan cara yang salah tapi- wah takdir memang sangat mengerikan." Setelahnya mereka berdua sama sama tertawa.

Sedangkan didalam sana seorang pria melihat mereka dengan sangat jengkel. Ia bertanya tanya apa sang wanita pernah tertawa seperti itu saat bersamanya, jawabannya tidak. Dan kali ini hatinya cemburu.

"Apa kali ini sainganku Kyungsoo ?" Gumam Baekhyun, membuat para member yang sedang berada diruang keluarga apartemennya menghentikan aktivitas mereka dan ikut melihat arah pandang Baekhyun.

Mereka semua bisa melihat aura cemburu yang ditampilkan Baekhyun melihat Kyungsoo dan Hera tertawa bersama dibalkon apa lagi saat Kyungsoo dengan sengaja mengusap kelapa Hera setelah melihat Baekhyun memperhatikan mereka dari dalam ruangan.

Kyungsoo menyungging smirk. "Ouch, sepertinya dia cemburu." Kata Kyungsoo sembari mengusap sang wanita yang sudah di anggap adik itu.

Hera tidak mengerti maksud dari pria dihadapannya itu. "Mwo ?" Tanyanya spontan.

Sedangkan didalam sana Baekhyun sudah seperti cacing kepanasan, dengan langkah cepat pria itu membuka pintu kaca yang menghubungkan ruang tengah dengan balkon. Menyembulkan kepalanya.

"Ehem. Tuan dan nyonya sepertinya kalian harus masuk sekarang. Udara malam tidak bagus untukmu nyonya." Kata Baekhyun setenang mungkin.

Kyungsoo lebih dulu berjalan masuk, melewati Baekhyun yang berdiri di ambang pintu sembari menyungging smirk yang menurut Baekhyun sangat menyebalkan kemudian Hera ikut masuk kedalam melewati pria itu tapi belum sempurna Hera masuk kedalam, Baekhyun menahan lengannya. Menatapnya dengan tatapan sulit diartikan sampai akhirnya pria itu melepaskan pegangannya pada lengan Hera.

Beautiful MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang