| 19 | Rindu, Gengsi dan Ego

698 68 0
                                    

Pada akhirnya aku tidak bisa menghapus air mataku, dan membiarkan mereka jatuh membasahi pipiku.

•••

Jam menunjukan pukul satu pagi saat Hera terbangun. Karena merasa haus ia bangkit dari tidurnya dan melihat gelas diatas nakas kosong, mau tidak mau Hera harus kedapur untuk mengambil minum.

Ada sedikit rasa enggan untuk beranjak dari atas ranjang, tapi dahaganya mengalahkan rasa enggannya.

Dengan langkah yang masih dialam bawah sadar ia keluar dari kamar dan langsung menuju dapur. Ia mengambil gelas lalu menuangkan air kedalamnya tanpa menyalakan lampu dapur, setelah dahaganya hilang Hera kembali masuk kedalam kamar. Tapi langkahnya berhenti didepan pintu kamarnya begitu mendengar sebuah suara.

Perempuan itu melirik ke kanan dan ke kiri, gelap. Hanya cahaya remang yang bisa ia lihat, jantungnya berdebar, bulu halus ditubuhnya meremang. Hera berusaha mengabaikannya, ia kembali memegang handle pintu tapi suara isakan kecil itu semakin terdengar dari belakang.

Ia meneguk ludahnya susah payah sebelum memberanikan diri untuk berbalik. Matanya menyipit, diantara cahaya yang remang ia bisa melihat seseorang tertidur diatas sofa. Teringat akan sesuatu Hera buru buru mencari saklar lampu lalu menyalakannya.

Disana diatas sofa Baekhyun tertidur tanpa selimut dengan bibir yang gemetar. Hera berjalan cepat kearah sofa lalu menekuk lututnya agar bisa sejajar dengan tubuh Baekhyun.

Hera menepuk nepuk pelan pipi Baekhyun agar pria itu terbangun, alih alih terbangun pria itu semakin terisak dengan mata yang tertutup rapat.

"Baekhyun-ssi."

Tak ada jawaban, pria itu masih memejamkan matanya sambil terisak.

"Baekhyun-ssi." Sekali lagi Hera menepuk pelan pipi Baekhyun yang hangat.

Telapak tangan Hera beralih menyentuh kening Baekhyun yang terasa sangat panas. Pria itu demam lagi. Hera segera beranjak lalu kembali dengan membawa baskom berisi air hangat dan sebuah handuk kecil. Ia kembali duduk dilantai beralas bantal duduk lalu beralih mengompres kening Baekhyun dengan handuk.

"Kenaap kau tidur sini tanpa selimut." Gerutu Hera antara kesal dan khawatir.

Lagi pula siapa yang akan tidur diluar seperti ini tanpa selimut dimusim dingin. Hanya Byun Baekhyun yang akan melakukannya.

Hera menyelimuti tubuh Baekhyun sebatas perut. Diusapnya kening hangat itu sebelum ia menaruh handuk setengah basah diatas kening mulus Baekhyun.

Pria itu masih bergumam tidak jelas. Sampai gumaman itu terdengar jelas ditelinganya Hera, perempuan itu sontak menghentikan aktivitasnya yang sedang memeras handuk kecil.

"Aku mohon jangan tinggalkan aku."

"Jangan pergi."

"Jangan tinggalkan aku sendiri."

Sebuah air mata keluar dari sudut mata yang terpejam itu. Hera membeku, ia hanya menatap Baekhyun mengigau sembari terisak dan sedikit bergerak gelisah.

Air mata itu terus turun di kedua mata terpejam Baekhyun.

"Jangan pergi."

Beautiful MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang