"Kenapa tidak diminum ? Mau yang lain ?"
Perempuan itu hanya menatap gelas berisi susu diatas meja. Ia sangat ingin meminumnya tapi Hera takut akan kembali muntah jika meminumnya.
Ragu ragu Hera mengambil gelas berisi susu yang Baekhyun buatkan untuknya lalu meneguknya sedikit hanya menyentuh bibir.
"Kenapa hanya dicicipi ?" Tanya Baekhyun untuk kesekian kalinya.
Hera menghela nafas. "Perutku akan mual jika minum susu." Ujarnya sedih. Padahal ia ingin sekali meminumnya tapi hanya dengan melihat minuman berwarna putih pekat itu saja sudah membuat perutnya mual.
Baekhyun yang duduk dihadapannya langsung bangkit, meninggalkan sarapannya dan menarik kursi disebelah Hera untuk duduk. Pria itu mengambil gelas susu yang sudah Hera letakkan kembali diatas meja.
"Minum dengan perlahan." Hera menerima gelas yang diberikan Baekhyun.
Baekhyun membantu Hera meminum susunya hingga minuman itu mencapai setengah Baekhyun menaruhnya lagi di atas meja. Ia mengusap sudut bibir Hera.
"Mual ?" Hera masih mencernanya, tapi sejauh ini ia tidak merasakan apapun. Hanya satu yang ia mau saat ini, namun ia menahannya.
Baekhyun tau Hera sedang menahan sesuatu, perempuan itu mengulum bibirnya dan mengepalkan tangannya diatas pangkuan.
"Kau ingin sesuatu ?" Pertanyaan Baekhyun sontak membuat motorik tubuh Hera menoleh padanya. Gerakan spontan perempuan itu tidak bisa mengendalikannya dan saat matanya sudah bertemu dengan manik Baekhyun keinginannya semakin menggebu-gebu.
"Katakan saja." Ujar Baekhyun.
Bukannya menjawab, perempuan itu malah menggeleng.
"Baiklah jika tidak ada."
Pria itu mulai bangkit namun dengan cepat Hera meraih ujung kaosnya, Baekhyun berbalik dan menatap Hera yang sedang menatapnya dengan puppy eyes yang sudah berkaca kaca.
Baekhyun terkejut sekaligus bingung. "Kenapa menangis ?"
Kali ini Hera kembali mengaku kalah. Sudah dibilang bukan janinnya ini anak ayah sekali. Ia sudah menahannya agar tidak memberi harapan pada Baekhyun, karena pada akhirnya ia akan tetap mengusir pria itu. Tapi apa daya semakin tidak dituruti janinnya ini semakin mengamuk.
Hera menenggelamkan wajahnya diperut Baekhyun dan memeluk pinggang pria itu erat. Bahunya naik turun membuat Baekhyun mengusap puncak kepala dan punggungnya.
Pria itu diam saja sampai nafas Hera mulai teratur ia melepas pelukannya dengan perlahan, lalu berlutut dihadapan Hera.
"Sekarang katakan, apa yang dia inginkan ?" Tanya Baekhyun lembut.
Diusapnya perut besar Hera. "Seperti ini ?" Melihat respon Hera, ia sudah tau jawabannya.
"Kenapa tidak bilang jika dia ingin disentuh." Hera melipat bibirnya, tidak mau menjawab.
Baekhyun tidak menyangka kebiasannya menjadi sangat berpengaruh pada Hera dan sang janin. Ia ingat setiap perempuan itu selesai meminum susunya, ia pasti akan langsung menyapa sang janin.
"Jangan menangis lagi." Ujarnya sembari tertawa ringan.
"Sudah ?" Baekhyun beranjak dan kembali duduk namun melihat raut wajah Hera yang tidak rela ia menepuk sebelah pahanya.
"Sini." Baekhyun menyuruh Hera untuk duduk di pangkuannya.
"Tidak mau." Jawab Hera sinis, lalu ia beralih pada sarapan yang sudah ia buat untuk mereka tadi dan langsung memakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Mistake
Storie d'amore"kau tahu kejahatan terbesar kita setelah menjadi idol?" "Jatuh cinta. Karena saat jatuh cinta kita akan mematahkan ribuan hati yang tulus mencintai kita." Start writing : August 2021 Finish : April 2022