Selama masa kehamilan justru bukan Baekhyun lah yang direpotkan oleh wanita hamil itu melainkan Hera lah yang direpotkan oleh Calon ayah itu.
Bahkan Hera merasa kalau Baekhyun justru lebih parah darinya dulu saat mengandung si kembar dan Siyeon. Pria itu sangat banyak maunya, bukan hanya itu tapi yang Baekhyun mintapun adalah hal yang aneh membuat Hera selalu ingin menepuk jidatnya.
Beruntung Shia dan Siwo bisa diandalkan untuk menjaga Siyeon, karena Hera selalu sibuk dengan Baekhyun yang tiba tiba menjelma menjadi seorang bayi besar.
Tapi itu terjadi hanya untuk empat bulan pertama, setelahnya Baekhyun sudah kembali seperti Baekhyun yang sedia kala. Pria itu sudah tidak mengalami sindrom couvade, ia juga sudah kembali pada jadwal padatnya sebagai idol sekaligus CEO agensi kecil yang Baekhyun dan Suho buat.
Seperti sekarang Baekhyun baru menginjakkan kaki dirumah saat waku sudah menunjukan angka dua. Kondisi rumah sudah sepi dan gelap hanya lampu didekat pantry yang menyala.
Dengan langkahnya yang hati hati ia membuka pintu putih dengan papan nama Prince byun . Putranya sudah tertidur begitu lelap, tak ingin mengganggu Baekhyun kembali menutup pintu kamar Siwo lalu beralih pada pintu yang berada disebelah kamar Siwo.
Princess Byun. Kamar Shia dan Siyeon. Kedua putrinya juga sudah terlelap di ranjang masing masing. Ia kembali menutup pintu putih itu dengan pelan dan menuju kamarnya dan Hera.
Begitu membuka pintu Baekhyun bisa melihat Hera yang juga sudah tertidur dengan lampu yang masih menyala. Wanita itu pasti menunggunya.
Sebelum menghampiri Hera, Baekhyun lebih dulu membersihkan dirinya. Setelahnya barulah ia ikut bergabung naik keatas ranjang, mematikan lampu dan menggantinya dengan lampu tidur diatas nakas.
"Baekhyun."
Pria itu menoleh dan sudah mendapati Hera yang baru terjaga. Ia tersenyum lalu mendekat pada Hera yang masih berbaring menyamping kearahnya.
Dikecupnya kening wanita itu sebelum tangannya beralih mengusap kepala Hera pelan.
"Kenapa terbangun ?"
Hera merapat pada Baekhyun yang setengah berbaring, ia sangat ingin mencium aroma tubuh Baekhyun. Pria Byun itu mengerti lalu merebahkan sempurna tubuhnya diatas ranjang, agar Hera bisa leluasa membauinya.
Tangannya terulur mengusap perut Hera yang sudah besar.
"Hari anak Appa ingin apa ?" Tanya Baekhyun sembari mengusap perut Hera.
"Ingin ayahnya." Balas Hera serak membuat Baekhyun berkekeh.
Hera mengambil napas dalam dalam di cekuk leher Baekhyun, menghirup aroma disana dalam dalam. Itu sangat membantu membuatnya menjadi lebih tenang.
"Itu keinginan Eomma atau keinginan mu sayang ?" Ledek Baekhyun.
"Tentu saja keinginan anak mu, Tuan."
"Hm, jadi kau tidak menginginkan ku ?" Tanya Baekhyun.
"Tidak." Balas Hera cepat namun berbanding terbalik dengan sikapnya yang semakin menelusup dalam dekapan Baekhyun.
"Tidak ?" Ulang Baekhyun, "Yakin tidak ?" Tanya Baekhyun sedikit kesal. Lalu pria itu menindih kaki Hera, melilitnya dengan miliknya.
"Baekhyun ! Perutku." Pekik Hera terkejut.
"Apa ? Tidak terjepit kan ?"
Tangannya terulur mengusap pinggang Hera dan benar saja wanita itu semakin merapat padanya.
Dugh
Tendangan dari perut Hera bisa Baekhyun rasakan. Ia berkekeh sembari mengusap perut besar Hera, "Anak Appa belum tidur ?" Tanya Baekhyun yang lebih mirip gumaman. Hanya tinggal beberapa minggu lagi sampai buah cinta keempatnya lahir, Baekhyun dibuat bahagia dan khawatir disaat yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Mistake
Romance"kau tahu kejahatan terbesar kita setelah menjadi idol?" "Jatuh cinta. Karena saat jatuh cinta kita akan mematahkan ribuan hati yang tulus mencintai kita." Start writing : August 2021 Finish : April 2022