Cengkraman tangan Hera menguat sampai buku bukunya memutih. Tubuhnya sedikit terangkat dan rasa sakitnya semakin menjadi.
"Lagi kepalanya akan keluar." Seru Yeonhae.
Hera kembali mengerahkan seluruh tenaganya, Baekhyun terus menguatkannya disela sela rasa takut yang mendera hatinya. Tubuh Hera kembali terhempas, Baekhyun sontak mengusap peluh dikening Hera.
"Sayang kau bisa." Hera mendengar deru nafas Baekhyun yang tidak beraturan. Pria itu menahan tangisnya.
Dalam hatinya. Hera berharap apapun yang terjadi bayinya harus lahir walaupun nyawanya yang direnggut asal kedua bayinya bisa lahir ia akan melakukannya. Kedua bayinya harus hidup dan menemani ayah mereka.
Kecupan hangat dipelipisnya membuat Hera tersenyum samar. Demi Tuhan tubuhnya sudah sangat lemas, tapi ada dua nyawa yang harus ia keluarkan.
Ia mengambil nafas cukup dalam dan memperbaiki cengkraman tangannya.
Detik berikutnya suara tangisan bayi menggelegar disetiap sudut ruangan yang dingin ini. Keduanya tak mampu menahan tetesan air mata. Hera menoleh pada Baekhyun yang melihat haru pada bayi yang berada digendongan Yeonhae.
Namun saat itu juga Baekhyun balas menatapnya, dan memberikan kecupan bertubi tubi diseluruh wajahnya. Tak lupa pria itu juga mengecup jemarinya.
"Terimakasih." Ujarnya sembari mendaratkan ciuman dikening Hera.
Cukup lama sampai. "Baekhyun."
Pria itu menarik diri dan menatap wajah sang istri yang pucat. "Masih ada satu lagi." Ucapan Hera seakan magnet yang kembali menariknya kedalam rasa takut.
"Bayinya laki-laki." Ujar salah satu perawat.
Yeonhae kembali pada posisi awal bersiap dibawah kaki Hera yang terbuka lebar.
"Satu lagi. Kau bisa Hera."
Ya, satu lagi. Setelah ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Baekhyun kembali pada ketakutannya. Jika ia bisa, ia akan menghentikan semuanya sekarang namun yang menjadi taruhannya adalah anaknya sendiri.
Yang bisa ia lakukan sekarang hanya menguatkan Hera, memastikan wanita itu baik baik saja setelah ini.
"Dorong lagi. Sedikit lagi Hera." Perintah Yeonhae. Namun tubuhnya sudah terlalu lemas dan membuatnya kembali ter hempas kecil.
"Sekali lagi sayang, kau bisa." Baekhyun mengecup jemarinya.
"Tuhan tolong lindungi mereka."
"Dalam hitungan ketiga dorong."
"1."
"2."
"3."
"BAEKHYUN !"
Mendengar teriakan kesakitan Hera memanggil namanya membuat hatinya teremas kuat. Untuk kedua kalinya tangisan bayi pecah, dalam ambang kesadaran Hera bisa melihat bayi kecilnya diangkat tinggi oleh Yeonhae. Setelahnya semuanya gelap.
Baekhyun panik bukan main saat cengkraman tangan Hera terlepas begitu saja. Bahkan bayinya belum berhenti menangis tapi Hera sudah lebih dulu tertidur.
"Dokter pendarahan !" Teriak salah satu perawat.
Wajah Baekhyun memucat, "Sayang." Suaranya bergetar.
Yeonhae segera melakukan penanganan. Salah satu perawat meminta Baekhyun untuk menunggu diluar. Pria itu sempat memberontak dan menolak, tapi apa daya. Mereka harus mengikuti prosedur yang ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Mistake
Roman d'amour"kau tahu kejahatan terbesar kita setelah menjadi idol?" "Jatuh cinta. Karena saat jatuh cinta kita akan mematahkan ribuan hati yang tulus mencintai kita." Start writing : August 2021 Finish : April 2022